Part 1-A_T

577 7 0
                                    

Deva yang dalam keadaan kepala di telungkupkan diantara lipatan tangan dan mata yang terpejam rapat merasakan sebuah tangan mungil mendarat tepat dipunggung badannya yang tertutup seragam pramukanya.

Cowok dengan rambut berantakan itu mendongak. Kemudian mendapati Cleo, ketua kelas XI IPA-1, kelas Deva. Ia mengucek matanya yang masih terasa berat untuk di buka. "Kenapa?"

"Pulang Dev" ucap Cleo. "Kelasnya udah kosong"

Deva mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas berukuran delapan kali sepuluh itu. Benar, semua temannya sudah pulang, tersisa dirinya dan juga Cleo. "Berarti gue tidur lama banget, ya?" guma Deva dengan suara serak khas bangun tidur. "Dari istirahat sampai pulang."

Cleo mengangguk dan tersenyum maklum. Ia sudah tau betul kebiasaan Deva, si wakil ketua OSIS itu. "Untung tadi yang ngajar juga ketiduran."

"Emang iya?" tanya Deva. Ia memasukkan buku pelajaran yang sebelumnya disimpan di kolong meja ke dalam tas Conserve-nya "Emang yang ngajar siapa ?"

"Pak Adi" jawab Cleo, menyebut guru Fisika yang sudah lanjut usia itu. "Selesai ngsih tugas molor dia."

"Oh, udah biasa dia mah" kata Deva menyelempangkan tas abu-abunya di sebelah bahu. "Pulang yuk." Deva bangkit dari kursinya

"Gue dijemput Dev" ucap Cleo. "Eh, lo gak cuci muka dulu, Dev?"

"Enggak ah. Udah seger" Deva menampilkan cengiran lebar di mukanya. Membuat Cleo sempat menahan nafasnya, saking tampannya seorang Devano Abrian.

"O... Ke..." Cleo membuang mukanya dan berjalan meninggalkan Deva yang masih betah berada di kelas.

"Cleo" panggil Deva tiba-tiba. Cleo berhenti melangkah dan menoleh ke arah Deva. Deva beranjak menghampirinya. Saat sudah dalam posisi berhadapan Deva mendekatkan wajahnya kemilik Cleo.

Cleo menutup mtanya ragu-ragu. Dalam jarak sedekat ini, ia dapat merasakan deru nafas Deva yang meyapu hangat. Permukaan kulit pipi Cleo mulai memerah. Tanpa aba-aba, Deva menempelkan bibir yang sedikit kehitaman miliknya dipinggiran bibir mungil merah muda Cleo. Mungkin selama lima detik.

Cleo menegang saat ciuman singkat itu berakhir. Ia mendengar suara kekehan Deva. Dengan cepat Cleo membuka matanya, lalu mendapatkan wajah tampan Deva.

"Makasih udah bangunin gue" bisik Deva, "Dan maaf juga gue udah nyium lo seenaknya. Asal lo tau, bibir mungil lo itu sangat menggoda"

After TasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang