Prolog

230 8 3
                                    

Assalamu'alaikum...

Cerita ini hanya berisi tentang seorang gadis yang sedang dalam perjalanan menuju hijrah melaksanakan perintah Allah SWT. Sulitnya melawan hati yang menginginkan kebebasan.

Yang mau baca silahkan.

Yang suka, Alhamdulillah. Gk juga gk apa-apa. Disyukurin aja segalanya .. hehehe ..

------------------------------------------------------------------------------

Haaaah...

Entah ini sudah keberapa kalinya aku menghela napas. Mencoba merenungi hidup aku yang gini-gini terus tanpa ada perubahan kearah yang lebih baik. Monoton!

Namaku Qafisha Qurratul'ain Nur Syifa, sering dipanggil Fisha. Nama yang indah bukan? Setiap orang yang mendengar namaku, yang ada dibenak mereka adalah sudah pasti aku adalah wanita yang soleha serta taat beribadah.

Aku tidak menyalahkan presepsi mereka. Karena memang pada dasarnya nama adalah doa serta bukti kecil bagaimana sifat dan sikap seseorang, bukan?

Tapi yah yang namanya manusia mana ada yang sempurna. Justru presepsi mereka itu masih jauh dari diriku yang sebenarnya.

Aku hanyalah gadis yang masih berusia 20 tahun. Masih labil dan banyak melakukan dosa. Masih sering hura-hura bersama teman-teman hingga kadang lupa waktu dan melupakan sholat.

Begitu mencintai kebebasan tapi kebebasan yang masih dalam tahap wajar. contohnya ngumpul bareng teman, melakukan segala yang ingin kulakukan.

Jika sudah berkumpul dengan teman-teman, yang sering dibahas hanya tentang korea, korea dan korea. Membicarakan tentang idola kami, bahkan kami bisa hafal riwayat hidup mereka. Hebat bukan? Mengetahui lebih detail tentang mereka daripada kisah-kisah tentang Nabi dan Rasul. Sungguh ironi.

Tapi aku bersyukur. Alhamdulillah Allah memberiku sebuah hidayah sehingga perlahan-lahan, sedikit demi sedikit aku mulai membenahi diriku kearah yang lebih baik. Mulai dari hal-hal kecil yaitu menutup auratku.

Eeittss, jangan salah sangka dulu. Aku dari dulu memang sudah mengenakan hijab. Tapi hijabku dulu tidak seperti sekarang. Dulu aku berhijab tapi sama seperti bertelanjang. Yah, baju lengan panjang, tapi celana masih mengenakan jeans yang membentuk paha hingga betisku dengan jelas. Mengingatnya saja sungguh membuatku malu. Malu dihadapan Allah dan malu di hadapan orang-orang yang memandang.

Alhamdulillah Allah membuka Qalbu ku. Sehingga hati ini tiba-tiba merasakan malu atas penampilanku dulu. Mulai saat itu aku memutuskan untuk benar-benar menutup auratku. Kali ini benar-benar menutup. Dengan menggunakan pakaian panjang yang longgar dan tidak membentuk lekukan tubuh, mengenakan khimar yang menutupi dada, serta mengenakan kaos kaki.

Alhamdulillah Syar'i.

Perubahanku yang tiba-tiba tersebut cukup membuat orang-orang sekitarku terkejut. Bukan hanya teman-temanku, bahkan keluargaku pun kaget. Aku tahu, dalam setiap proses menuju kebaikan pasti ada saja cobaan yang menimpa. Tapi ku tahu, Allah hanya sedang menguji kesungguhanku dalam bertaqwa kepada-Nya.

Mengerjakan sesuatu yang baik itu tidaklah sulit.

'Innamal A'malu Binniyat'

Tapi kisahku masih belum berakhir disini. Masih banyak yang ingin kuceritakan tentang perjuanganku menuju hijrah yang sesungguhnya.


TBC

-----------------------------------------------------------------------------

Hohoho ...

Macam mane???

Jelek kan?

Absurd kan?

Gk layak publish kan?

Hiks apalah daya, daku hanya mencoba menulis apa yang sedang ada dalam benak ini #alay.

Duh udah ah, segini aje ye?

Yang pengen tahu gimana sih perjuangannya si Fisha dalam menyukseskan hijrahnya? Lancarkah? Atau justru banyak hambatan?

Ntar ketemu di next Chapter In Shaa Allah!

See You :*

Wassalamu'alaikum ^_^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Together In JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang