Its true late to say Apologize !!
*************************
Di kelas"Hai Car, ke kantin yuk ?" Sapa Reina teman sebangkunya.
"Duluan deh Rei, aku tungguin Petra nih" sambil memasukkan buku matematika ke dalam tas.
"Kalau gitu aku duluan yah" .
"iya". Aku tersenyum melihat Reina yg mulai melangkah jauh menuju kantin seorang diri. Reina adalah sahabat baikku setelah Riska, Jeje dan Clau dikelas ini.
Selagi menunggu Petra, aku pun mengambil novel kesayangku dari dalam tas dan mulai membaca, kebiasaan yg aku lakukan jika menunggu Petra. Pacarku.
Tap. . . tap . . . tap
Caryn tersenyum mendengar langkah kaki yg sangat ia afal, mengendap-endap di belakangnya.
"Pet, aku tahu kau dibelakangku. Jangan coba-coba untuk memgagetkanku lagi". Langkah itu berubah menjadi langkah cepat dan dia pun memelukku."Aku ketahuan yah ? Tidak seru nih!" Rajuknya. Mengelus rambutku pelan.
Aku berbalik dan menatap coklat itu dalam dan tersenyum lebar. Lalu menyuruhnya duduk disampingku " Tumben kamu datangnya cepat ? Biasanya ngaret" kata Caryn lagi. Kini mulai menutup novelnya dan memperhatikan Petra
"Kangen tahu" sambil mencubit pipi caryn sekilas. Caryn pun beraduh-riah dan membalasnya dengan pukulan kecil pada lengan Petra. Keduanya tertawa bersamaan.
Yap, inilah aku dan cowok yg paling aku sayangi. Petra. Aku mengenalnya saat seleksi pencarian bakat untuk Pensi sekolah tahun lalu. Mengenalnya pertama kali sudah membuatku jatuh hati pada pandangam pertama, walau awalnya pun aku tak yakin kalau aku sendiri akan menyukainya seperti ini. Mengingat banyaknya pengalaman cinta yg sempat kandas di tengah jalan membuatku hampir menyerah untuk mencoba lagi.
Sampai dia datang dengan keceriannya,humor juga perhatiannya hingga hati ini tidak bisa mengatakan tidak saat dia menyatakan cinta untukku. Ah, mengingat itu aku jadi tersenyum sendiri.
"Hei, ngelamunin apa sih ? Kita makan yuk. Keburu masuk nanti". Kata Petra mengagetkanku.
"Hum iya.". Aku mengangguk.
Petra dengan langkahnya yg cepat menarikku berdiri dan berjalan bersama keluar kelas, menggegam erat tanganku,sambil sesekali memperhatikkanku. Oh Gosh. Hati ini tak pernah berhenti berdegup jika ia menatapku seperti itu. Aku bahagia bersamanya.
Memesan makanan, memilih tempat dan mulai makan bersama. Saat-saat indah yang wanita lain pun menginginkan posisiku. Duduk dengan laki-laki yg sangat menyayangiku dan aku pun begitu. Bercanda bersama dan tertawa tampa memperdulikan yg lain.
*******
Aku tertawa memandangi sms yg baru saja dikirimkan teman-teman seperjuanganku. Mereka menggoda penampilanku, menggoda diriku yg akan pergi bersama Petra di sebuah cafe malam ini. Aku hanya bisa membalas sms mereka sebentar lalu kembali menunggu Petra.
Mulai kulihat menampilanku yg terakhir. Dress selutut berwarna coklat yg senada dengan sepatu wejes milikku dan pita merah di rambut yg kuuraikan. Sungguh girly tampa make up yg tebal. Aku mulai tersenyum dengan penampilanku.
15 menit kemudian Petra sudah berada di depan rumahku, aku mendumal tak jelas. Dia telat lagi.
"Maaf yah. Aku telat" katanya menghampiriku.
"Ih ngaret mulu deh kerjaanya. Kan lama !!" masih dengan wajah kesal yg ku buat-buat. Dia menatapku, menatap penampilanku kali ini dari ujung rambut hingga kakiku, lalu memandangku lagi dan senyuman itu terukir diwajahnya. Senyum yg indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU LOST ME (one Shot)
Short StoryMengapa aku bisa mencintai orang sepertimu ? mencintai orang yg ternyata hanya membuatku menangis diakhir. Apa cinta hanya sesimple ini. merasakan yg manis lalu pahit di akhir?. Kenapa takdir harus sekejam ini ? mempertemukan kita hanya untuk salin...