Chapter 2

31 2 0
                                    

Pagi yang indah.

Oh iya aku belum bilang kalau aku tinggal di daerah Peddisiton. Dimana aku udah sebut tadi hanya ada beberapa rumah, pepohonan dan juga pantai.

Seperti biasa ayahku pergi ke kantor dan aku hari ini tidak ada homeschooling jadi yaa bisa bermalas malasan di rumah ini. Yey.

Jam sudah menunjukan pukul 11:00. Aku pun langsung bangkit dari tempat tidurku.
Actually im never gonna leave this bed but hmmm i should get up.

Oke, aku segera sikat gigi. Setelah selesai aku keluar kamar mandi. Aku liat sekeliling kamarku.

Haha tempat tidurku belum diberesin. Yaudah ah males bentar juga pasti aku tiduran lagi. Lagian hari ini my lazy day jadi aku harus ngemanjain diri dulu.

Ceileh sejak kapan kata-kataku jadi sok ke inggris inggrisan gitu ya. Apa efek aku belajar kemarin sama ibu windi? Emang sih kemarin aku belajar bahasa inggris tapi kan--". Vily langsung memutarkan kedua bola matanya sambil menggeleng-geleng kepala.

"Udah ah kenapa malah aku jadi gajelas gini sih".

Vilyka pun langsung memakai sandal tidurnya dan tak lupa juga dia berkaca melihat dirinya.
Setelah selesai berkaca-kaca ria vilyka pun keluar kamar dan turun buat sarapan. Padahal sebentar lagi udah jam 12. Sudahlah biarin.

----------

"Gimana enak kan non?". Tanya Siri tiba-tiba.
Siri langsung menuju meja makan dan duduk di sebelah vilyka. Vilyka sedang asyik menikmati santapannya.
"Apanya yang enak sir?". Tanya vilyka diikuti suapan ke dalam mulutnya.
"Spaghettinya lah non".
"Enak kok enak... eh iya sir aku kan udah bilang ngga usah manggil non dong".
"Oh iya maap non eh vily. Maap siri lupa hehe". Kata siri yang langsung membawa piring dan gelas vilyka.

---------

Lets marvin gaye and
Get it on
You got the healing
That i want
Just like they say it
In the song
Until the dawn
Lets marvin gaye and
Get it on

Entah sudah berapa kali vily memutar lagu itu.
Sekarang vily hanya tiduran sambil mendengarkan lagu di headset.

Karena vily sudah bosan dengar lagu itu. Dia pun pergi ke balkon yang ada di luar kamarnya. Vily menarik kursi dan segera duduk disitu. Menikmati suasana pantai yang sepi. Tidak banya orang yang tau tentang pantai itu jadi dia bersyukur masih bisa melihat pantai itu dengan bersih.

Desiran ombak membuat vily merindukan mamanya.
Tiba-tiba vily merasa ada sesuatu yang jatuh dari matanya. Mengalir sampai ke pipinya. Vily langsung mengelapnya menggunakan jari telunjuknya.
Dan.
Yep.

Itu airmata.
Kenapa aku jadi nangis sih.

Aku gak boleh nangis. Mama udah bahagia disana. Pesan terakhir mama kan kalo aku gak boleh nangis. Berhenti berhenti berhenti nangissss. Pliss vilyka kamu berhenti nangis ayooo. Katanya dalam hati.

Tapi semakin vily berusaha berhenti malah airmatanya semakin banyak. Vily sudah tak sanggup lagi menahan airmata ini. Vily terlalu rindu sama mama. Terlalu rindu.

Vily pun langsung segera beranjak dari kursi dan segera masuk ke dalam kamar. Vily menjatuhkan diri di kasur sambil menelungkup dan menangis.
Vily nangis. Bener-bener nangis.

----------

Setelah vily berhenti menangis. Tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu rumahnya. Sontak membuat dia kaget dan langsung berdiri. Dia mengelap airmatanya dan bermaksud untuk turun dan melihat dari jendela yang terdapat di ruang tamunya.

Pasti dina sama siri. Batin vily

Vily pun menuju jendela dan mengintip. Dan ternyata dugaannya salah. Bukan dina atau siri ataupun ayahnya melainkan sesosok cowok tampan memakai baju berwarna hitam polos. Dia membawa koper dan juga tas. Cowok tersebut memiliki mata berwarna abu-abu dan juga memiliki kulit cokelat. Rambutnya blonde. Dia memakai snapback merah lagi.

Wahhh gila malaikat darimana nih cowok. Baru kali ini aku ngeliat cowok setampan ini. Apa dia dari kota? Tapi kok dia bisa kesini ya? Dia kok bisa ketuk ketuk pintu sih. Apa dia pencuri yang ngenyamar jadi cowok tampan? Atau?

Pikiran vily mulai merajalela. Banyak pertanyaan yang muncul entah darimana. Vily bingung apakah dia akan membukakan pintu atau tidak dan menunggu sampai papa atau dina sama siri dateng.

Vily berdiri di depan pintu dan berpikir sambil berjalan bolak balik. Dia takut karena hanya dia sendiri yang berada dirumah.

"Oke kalo aku buka trus dia langsung nyulik gimana dong ya?".
"Kalo aku ngga buka waduhhh sampe kapan dia ngetok-ngetok pintu kek gini".
" lagian siri sama dina lama amat sih".
"Eh eh aku udah gila kali kok aku malah ngomong sendiri sih yaampun vilykaaa sadar". Katanya sambil ngejitak kepalanya sendiri.
----------

Tok tok tok tok tok tok tok tok

"Ini ada orang apa gak sih".
"Mending gue telpon papi sekarang. Gila gue disuruh dateng kemari cepet cepet malah gak ada orang".

Dia pun segera mengambil handphone di saku celananya dan mendial seseorang.

"Halo. Papi.. papi gimana sih gue udah nyampe di rumah temen papi nih tapi gak ada yang buka pintu dari tadi".

"Iya udah pi gue udah ketok ketok dari tadi tapi kayaknya gak ada orang pi".

"Masa sih pi? Emang temen papi bilang kalo anaknya sama 2 pembantunya ada di dalem. Tapi kok gak dibuka buka sih duhhh budek kali ye". Dumelnya

"Coba deh papi telpon temen papi bilangin kalo gue udah nunggu 15 jam!". Katanya sambil mematikan hapenya dan memasukkan lagi ke saku celananya.

Sialan gue bakal disini sama orang-orang budek. Yaampun papi gimana sih gak bisa milih apa yang lebih bagus.

Dia pun melanjutkan mengetok pintu dan mengintip ke arah dalam rumah melalui kaca.

Ngga ada tanda-tanda kehidupan. Aaaaahhhhhhh kalo tau gini gue gak dateng kesini.

-----------

"Hampir saja dia ngeliat aku tadi". Kata vily yang langsung duduk di lantai tanda bersyukur.

Tok tok tok tok tok tok tok
"Woy ada orang ngga? Ada tamu nih disini. Kalian budek apa budik sih".
Terdengar suara celoteh dari seberang.

Aduhh suaranyaaa yaampun bikin melting aja. Ehhh noo ngga gila kali aku ya. Besok mending aku periksa ke dokter jiwa aja.

Eh tapi aku bukain pintu apa ngga ya?

⏩Dont forget vommentnya kalau kalian suka.
Chapter 2 ✔

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang