Bagian 1- Shana

69 4 0
                                    

Pagi itu aku sedang menikmati indahnya pagi hari di danau bersama sahabat kecil ku sampai sekarang ini yaitu Danish lebih tepatnya Ahza Danish Meshack dari kecil kami selalu bersama bahkan tak jarang orang-orang mengira kami ini pacaran. di mana ada aku pasti ada dia begitupun sebaliknya.

Persahabatan kami berawal di saat aku dan keluargaku berpindah kota dari California ke jakarta, dikarenakan ayahku ingin mengurus perusahan keluarga yang saat itu mengalami krisis yang mengharuskan papa pindah ke jakarta untuk beberapa tahun. Berhubung papa sosok yang cinta keluarga dan tidak mau meninggalkan keluarganya jadilah aku dan mama ikut dengan papa ke indonesia.

Saat papa dan mama sedang asik menyusun barang ke rumah baru kami aku pun berjalan keluar untuk sekedar melihat-lihat, ternyata didekat sini ada danau, aku tertarik pada satu titik, ada seorang anak laki-laki sedang duduk dipinggir danau, aku pun menghampirinya dia melirikku lalu tersenyum sangat manis. aku bingung ingin berbicara apa, aku tidak bisa berbicara dengan bahasa indonesia, akupun mengajaknya berbicara.

"Hi, might I stay here?" tanyaku.

"Yes clearly." dia melirikku lalu tersenyum manis. aku mengira dia tidak mengerti dengan apa yang aku ucapkan.

"you can talk to English?" tanyaku dengan mata berbinar.

"yes of course" pantas saja. "May I present myself? I am Ahza Danish Meshack" dia memperkenalkan diri.

"My name is Lashana Orlin." aku menjawab dengan penuh senyum.

"Sorry, what's your name once more?" dia bertanya lagi.

"Lashana Orlin"

"What a lovely name" dia memuji namaku.

aku berterima kasih "thank you"

"How do I call you?" dia bertanya lagi.

"You can call me Shana. Also, what would it be a good idea for me to call you?" aku menanyakan nama panggilannya.

"just call me Danish, happy to meet " jawabnya dengan senyum

"Glad to meet you, as well." akupun tersenyum mendengar penuturannya.

"where are you come from?"

"I'm originally from California but now live in jakarta" jelasku.

"what brings you to jakarta? why did you come to here?" sepertinya dia senang sekali bertanya.

"i will stay here............" aku menjelaskan semua.

"what you want to be my friend and teach me to speak Indonesian?" aku sangat berharap dia menjawab iya.

"Yes i want" jawabnya...

******

"heh Sha! ngelamun aja lo! kesambet hantunya nenek gayung baru tau rasa lo!" astaga ini bocah ngagetin aja, orang lagi bernostalgia juga.

"Apaan sih lo!! pake acara ngagetin segala, kalo ntar gue jantungan terus mati gimana hah!" sewotku

"yaelah gitu aja ngambek, lagian salah elo pake acara ngelamun, sorry deh." balasnya dengan nada yang merasa bersalah. "yaudah kita berangkat sekarang, ntar telat lagi, lo mau disuruh ngelilingin lapangan sekolah lagi? " lanjutnya dan lalu menaiki motor miliknya. akupun menggeleng dan ikut naik dibelakangnya.

tidak terlalu lama menempuh perjalanan kami pun tiba di sekolah dan astaga kami terlambat lagi, gerbang pun sudah ditutup rapat.

"nah kan lo liat telat lagi nih, gara-gara elo kan ya, bawa motor aja gak becus" omelku padanya, ya ini salahnyaa juga, sudah ku peringati bawa motornya cepetan dikit eh dia malah ngejawab dengan santainya 'woles aja kali kita gak mungkin telat, kan sekolah tinggal didepan lagi noh belok kiri' walaupun jarak sekolah dan danau tidak terlalu jauh tapi tetap saja ini salahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Look MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang