I Love You

78 4 12
                                    

-Silva pov-

Hari ini cuaca sangat derah, kupandangi langit dari jendela kelas. Sungguh pemandangan yang sangat indah. Namun ada pemandangan yang lebih indah lagi dari langit ini, yaitu pemandangan ketika aku melihat Dio dan teman-temannya masuk kekelas. Entah kenapa hari ini dia begitu tampan, meskipun sebenarnya setiah hari dia selalu tampan, bahkan sangat tampan. Terkadang aku heran, kenapa ada pria yang sangat sempurna seperti dia. Aku menyukainya, aku sangat menyukainya, bahkan aku juca sangat mencintainya, meskipun dia ga prenah tahu perasaanku padanya.

"Halo, Silva!" Sapanya kepadaku ketika dia menyadari kalau aku sedang melihatnya.

"Oh! Iya, Halo!" Jawabku sedikit salah tingkah.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu? Apakah ada yang salah denganku?" Tanyanya bingung. Akupun terdiam, harus jawab apa aku? Tidak mungkin kan kalau aku bilang bahwa aku menyukainya.

"Oh! Tidak, tadi aku bingung saja, ada suara berisik apa? Ternyata suara kamu dan teman-temanmu." Jawabku dengan gugupnya.

"Hey Silva! Apa yang kamu kagaan? Kamu benar-benar cewek Bodoh." Batinku dalam hati.

"Oh! Maaf kalau kami mengganggumu." Katanya dengan begitu sopan. Entah kenapa, jantungku selalu berdega cepat ketika dia berkata sopan padaku, padahal ketika kami hanya mengobrol berduapun, dia tidak pernah sesopan ini padaku. Dasar, namja aiyah, meskipun begitu, aku tetap mencintainya.

"Heh Silva! Kamu menyukai Dio ya?" Tanya Dika tiba-tiba. Lagi-lagi aku bingung apa yang haru aku jawab

"Dika. Kamu berhasil membuatku ga berkutik dihadapan Dio." Batinku dalam hati.

"Tidak." Jawabku dengan lantangnya. Akupu langsung keluar kelas sebelum Dika dan teman-temannya yang lain menyerangku lebih banyak. Aku keluar kelas dengan perasaan yang sangat gugup. Karena terlalu gugup, tanpa sengaja aku menabrak Bima.

Bruk!

"Hey! Kalau jalan lihat-lihat." Benganya padaku.

"Maaf." Jawabku singkat kemudian berjalan cepat. Aku bingung, aku selalu ga bisa mengontrol perasaanku kepada Dio. Aku selalu salah tingkah saat dia mengajakku bicara atau berada didekatnya, ketika dia bersama dengan teman-temannya yang jahil itu.

"Silva! Kenapa kamu terlihat terburu-buru sekali?" Kata seseorang memanggilku, akupun menoleh kebelakang, dan ternyata itu adalah Talita, sahabatku.

"Oh! Talita, kenapa?"

"Aku lihat kamu terburu-buru sekali keluar kelas. Memangnya ada apa sih didalam kelas?" Tanyanya sambil melihat kedalam kelas.

"Pantas saja, ternyata ada Dio didalam." Bisiknya padaku, akupun jadi resipu malu karena perkataannya.

"Sudahlah, jangan berkata seperti itu lagi, kalau mereka sampai dengar, bisa-bisa aku tidak punya muka lagi didepan Dio."

"Baiklah, ayo!" katanya sambil menarik tanganku, akuoun bingung dan langsung melepaskan tangannya.

"Mau kemana?"

"Kemana lagi, tentu saja kekantin, yang lain sudah menunggu, ayo!" katanya sambil menarik tanganku lagi, dan akupun menurut karena aku sangat senang diajak kekantin sekolah, karena berarti aku bisa makan beberapa cemilan.

Dan ternyata disana SNSD member sudah menugguku dan Talita. SNSD adalah nama grup yang aku dan teman-temanku bentuk. Aku sangat senang ketika aku sedang berkumpul dengan mereka.

"Maaf aku terlambat."

"Kamu darimana saja?" Tanya Bella penasaran.

"Aku dari kelas, aku tidak tahu kalau kalian disini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sekali DudukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang