Pagi yang cerah untuk mengawali hari cerah Ravika Aulia Paramadhita. Dia berjalan menuju kelasnya sambil bersenandung kecil mengikuti irama musik diheadsetnya. Belum sempat dia membuka pintu kelasnya yang tertutup karena kelasnya menggunakan AC, handphonenya bergetar tanda pesan masuk.
Mira: Aullll, ke taman deket sekolah please. Penting
Tanpa melanjutkan acara membuka pintu kelasnya, Aulia langsung pergi melesat menuju tempat sahabatnya itu. Sesampainya di taman dia mendapati Mira sedang menangis sambil menutupi wajahnya dengan tangannya.
"Mir, lo kenapa?" tanya Aulia, dia langsung berjongkok didepan sahabatnya. Tanpa menghentikan tangisannya, Mira langsung memeluk Aulia dengan erat, dan semakin tumpahlah air matanya di bahu Aulia.
"Hiks g-gu-gue, hiks,, gueee hamil ul" kata Mira. Tangan Aulia yang sedari tadi mengusap kepala bagian belakang Mira langsung terhenti.
10 detik, 1 menit, 5 menitpun berlalu. Tapi kepala Aulia belum bisa mencerna kata-kata sahabatnya dari lahir itu.
"an-nak siapa?" tanya Aulia. Suaranya tercekat ditenggorokan.
"Gu-gue pacaran sama bayu doang, itu juga baru putus kemaren. Maafin gue ul, g-guee..." kata Mira lagi.
Aulia memang pernah mendengar nama Bayu. Tapi Bayu yang dia tau adalah Bayu SMA Nusantara yang sangat dimusuhi oleh sekolahnya. Walaupun dia tidak kenal bayu, tapi dia yakin bayu-bayu itu pasti berbahaya. Kalo enggak berbahaya kenapa disekolah harus ada ketua yang ngawasin kalau-kalau Bayu dan teman-teman sekolahnya dateng kesekolah Aulia SMA Pelita.
"dia anak SMA mana?" tanya Aulia tanpa memperdulikan ucapan maaf dari Mira. Kini matanya sudah berkaca-kaca. Tekatnya dia harus memberi pelajaran kepada sibrengsek yang sudah membuat sahabatnya hamil.
"SMA..." Aulia menggantungkan ucapannya, ragu untuk melanjutkan kalimat selanjutnya karena dia tau sahabatnya pasti akan marah besar padanya. Karena sahabatnya itu memiliki Dendam kesumat dengan semua yang berbau SMA Nusantara.
"Apa? Buruaaaann!" bentar Aulia tak sabaran. Perasaannya tak karuan. Takut kalau-kalau Bayu yang di maksud sahabatnya adalah Bayu ketua geng SMA Nusantara yang sangat dibencinya walau dia tidak tau bagaimana rupanya.
"SMA Nusa." Tangisan Mira malah menjadi. Melihat Aulia memandang sinis kearahnya. Mira mencoba meraih tangan Aulia tapi Aulia menghempasakn tangan itu dengan kasar, dia pun berdiri hendak pergi. "Maafin gue ul, guee..." Mira tak melanjutkan kata-katanya karena dia juga tidak tau pembelaan apa yang bisa dia pakai untuk mengurangi kesalahannya yang sebenernya bener-bener fatal.
"Gue tau lo polos! Tapi kenapa si lo juga harus dodol?" kata Aulia, sarkastik. Hatinya benar-benar jengkel. Dalam hatinya dia menggeramkan nama Bayu sebagai daftar hitam di hidupnya.
"M-Maaf" kata Mira. Lagi-lagi isak tangisnya keluar. Aulia menghampiri Mira lagi. Bagaimanapun Mira sahabatnya yang bener-bener masih polos.
"Ayo ikut gue! Tunjukin ke gue mana orangnya!" kata Aulia menyeret tangan Mira menuju SMA Nusantara. Tapi sebelumnya dia memakai jaket untuk menutupi identitasnya sebagai murid SMA Pelita karena kedua sekolah itu saling bermusuhan.
Aulia dan Mira memutuskan untuk berdiri di gang sempit yang didepannya adalah jalan satu-satunya menuju SMA Nusantara. Mereka tidak mau mengambil resiko jika ketauan memasuki daerah teritorial SMA Nusantara.
"Itu. Yang itu" teriak Mira. Dia menunjuk Cowok berseragam SMA Nusantara yang jauh dari kata rapih. Bajunya dikeluarkan, Dasinya asal-asalan, rambutnya berantakan, dan sepatunya berwarana tidak seperti yang lainnya berwarna hitam. Walaupun terkesan urakan, kadar kegantengan Bayu termasuk diatas rata-rata. Tidak heran jika semua wanita terpesona dengan cowok tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate You! (DREAME/INNOVEL)
Teen FictionVersi lengkapnya bisa dibaca di aplikasi Libri atau Novel Life yaaaaa.. terima kasih. ❤️ Yang gue tau gue benci banget sama lo! - Ravika Aulia Paramadhita