Aulia pulang dari rumah Mira. Kalo ada yang nanya apa dia gak sekolah? Jawabannya adalah tidak. Setelah insiden dilapangan itu, Aulia mengantarkan Mira pulang, dan tidak mau kembali ke sekolah lagi, walaupun tasnya masih ada di dalam kelas. Toh isi tasnya hanya ada satu buku, satu pulpen, dan satu pensil.
***
Flashback
Aulia berada dikamar Mira, Mira masih sesengukan, sementara dirumahnya tak ada siapa-siapa kecuali pembantunya, orang tua Mira sedang Dinas keluar kota untuk menghadiri Meeting di Bandung sejak kemaren sore. Tapi tadi saat Aulia menelpon Mama Mira, beliau bilang sudah berada diperjalanan pulang kejakarta. Aulia menunggu Mira sampai orang tuanya datang. Karena tau Mira itu anak mamih.
Mereka memang memutuskan berada di kamar Mira setelah Mira mandi membersihkan bau air comberan disekujur tubuhnya.
"Maafin gue Aul. Gue.. ini semua gara-gara gueeee,, hiks" Mira mulai membuka percakapan, tangan kanan dan kirinya sibuk menutupi wajahnya.
"bagus deh kalo lo nyadar" kata Aulia, yang sontak membuat Mira semakin histeris, lalu Aulia mendekati Mira. "Gue bercandaa, Maafin gue juga ya,, tadi kalo gue ada disamping lo terus, lo gak bakalan begini" Kata Aulia. Seketika mereka berdua berpelukan, Mira mengangguk dalam pelukannya.
"emang gimana ceritanya elo bisa kenal sama dia?" tanya Aulia, sambil melepas pelukannya. Sebetulnya dari kemarin dia ingin bertanya hal yang sama kepada Mira namun waktunya tidak pernah tepat.
"Gue ketemu disekolah" kata Mira.
"disekolah? Sekolah kita? Kok bisa?" tanya Aulia.
"gue juga gak tau, yang jelas waktu itu gue lagi jalan dikoridor belakang, gak sengaja tabrakan sama dia, trus gue wanita normal ul, wajah gantengnya itu hipnotis gue. Trus dia mulai deketin gue kaya cerita korban-korbannya yang lain, dan bodohnya pas dia nembak gue, gue terima. Yaudah deh kita pacaran" kata Mira.
"Dasar Playboy cap kaos kaki!" geram Aulia marah. Rasanya dia ingin mencakar-cakar wajah Bayu yang ganteng itu. *ehh "eeeh maksud lo, lo bukan satu-satunya korban cintanya dia?" tanya Aulia. Dia benar-benar nol soal gossip, dia hanya tau kalau sekolahnya setiap hari patroli bergantian agar tidak ada anak Nusa yang menyusup.
"makanya dengerin gue kalo lagi gosip" kata Mira sambil membuang ingusnya.
"Jorok lo" dengus Austin, sambil memasang tampang jijik. Mira hanya tertawa disela-sela tangisnya.
"iya. Ka Daren itu benci banget sama anak Nusa apa lagi si Bayu. Gue gak tau si alesannya apa yang jelas, dia kayak punya dendam kesumat gitu sama anak Nusa tapi yang lebih-lebih sama Bayu. Makanya dia jaga ketat sekolah kita biar si Bayu sama temen-temennya gak ada yang nyusup trus pacaran sama anak sekolah kita. Banyak kok korbannya, ada berapa orang ya? Hmmm.. 70 siswa mungkin." kata Mira dan itu membuat Aulia syok. "Gue juga dengar-denger katanya ka Daren sama Bayu terikat perjanjian. Tapi gue gak tau perjanjian apa." kata Mira, kembali menarik ingus lalau membuangnya. Kali ini Aulia dam saja, terlalu syok dan penasaran.
Apa motif Bayu bacaran sama 70siswa anak sekolah gue? Pasti ada sesuatunya. Besok gue harus tnya Daren! Bathin Aulia.
Tok-tok-tok
"Masuuk!" teriak Mira.
Pintupun dibuka, dan muncul mama Mira masih berpakaian kantor. Beliau menghampiri Mira, beliau tersenyum kearah Aulia, setelan bersalaman dengan Aulia, Mama Mira langsung duduk di pinggiran ranjang.
"Anak mama kenapa?" tanya Mama Mira terlihat khawatir, sambil mengusap pipi Mira.
"Mira jatoh tadi disekolah mah, jatoh ke comberan" kata Mira berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate You! (DREAME/INNOVEL)
Ficção AdolescenteVersi lengkapnya bisa dibaca di aplikasi Libri atau Novel Life yaaaaa.. terima kasih. ❤️ Yang gue tau gue benci banget sama lo! - Ravika Aulia Paramadhita