Prolog

53 1 0
                                    

07 Agustus 2015

"maaf nye, kayaknya untuk sementara waktu ini kita gak usah deket deket dulu, biar lo bisa mastiin kalau perasaan lo itu cuma sementara." katanya, lalu pergi meniggalkanku.

Bukan seperti ini akhir yang aku inginkan , aku masih berdiri dengan bodohnya,kata katanya tadi masih terngiang di telingaku.Aku baru saja menyatakan perasaanku padanya , perasaan yang sudah lama kupendam.

****

14 Agustus 2015

Sakit,itu yang kurasakan saat ini. Semuanya sudah berubah sejak satu minggu yang lalu,tidak ada lagi dia yang dulu karna dia sudah berubah menjadi orang asing bagiku,kami sama sekali tidak bertegur sapa bahakan ia tak pernah melihatku. Sebelum sejauh matahari kita pernah sedekat nadi,yah setidaknya itu yang aku rasakan.

"Argghhh"pekikku saat mengecek hp ku, sama sekali tidak ada notifikasi , biasanya dia selalu menelfonku atau bahkan hanya mengirim pesan.

Mungkin benar apa yang dia katakan aku salah mengartikan perhatian yang ia berikan , entahlah aku tidak tahu sejak kapan tapi aku merasa sangat membenci hubungan yang dinamakan 'SAHABAT' , apa 2 orang yang bersahabat tidak boleh saling mencintai ?huh

Seseorang pernah mengatakan jika perempuan dan laki -laki bersahabat , maka persahabatan mereka tidak murni karena pada akhirnya salah satu diantara mereka ada yang memendam rasa cinta atau keduanya saling jatuh cinta tapi hanya bisa memendam perasaan mereka ,awalnya aku tidak percaya tapi setelah mengalaminya aku menjadi percaya.

Ah iya sebelum aku lupa aku akan mengenalkanya,dia adalah Bianta Dewanta sahabat terbaik yang pernah kumiliki dan juga cinta pertamaku entah sejak kapan aku lupa, tapi aku yakin perasaan yang kumiliki untuknya adalah rasa cinta , aku sudah jatuh terlalu dalam, semakin aku ingin bangkit, aku malah jatuh lebih dalam lagi.

Dan aku juga akan mengenalkan diriku namaku Anyelir Diana, panggil saja Anye . Awalnya nama panggilanku adalah Diana tapi sejak bertemu Bian lima belas tahun yang lalu , aku mengganti namaku menjadi Anye. Aku ingat saat itu percakapan pertama kami.

saat itu aku adalah murid pindahan aku sama sekali belum memiliki teman, tiba tiba ada anak laki laki yang menepuk pundakku

"hai,nama kamu siapa?"tanyanya

"Anyelir Diana, panggil Diana aja"jawabku

"bagusan dipanggil Anyelir atau lebih singkat Anye aja"

"masa sih?nama kamu siapa?"tanyaku

dia mengangguk "panggil aja aku Bian"

Percakapan sederhana yang mulai mebuatku jatuh kedalam pesona Bianta Dewanta.

****

Aku sudah tidak tahan lagi bagaimana bisa seseorang yang selalu ada untukmu,tiba tiba hilang begitu saja apalagi melihatnya bahagaia bersama orang lain. Hanya dia yang dapat membuat hari hariku lebih berwarna karena dia memiliki 1001 tingkah yang dapat membuatku tertawa disaat aku dalam mood yang buruk, dia selalu menelfonku hanya untuk menanyakan keadaanku.

Dia adalah orang tersabar yang pernah kutemui dia tidak pernah membentak atau memarahiku saat aku menggangunya menyetir. Dia juga tidak pernah bersikap posesif dia selalu bersikap protective dia tidak pernah melarangku pergi dengan siapapun asalkan aku memberitahukannya kemana dan dengan siapa aku pergi, dan juga hanya dia yang tahan dengan sifat cerewetku.

Tak terasa hanya karena mengingatnya aku menitikan airmata rasanya sakit sangat sakit seperti separuh jiwaku diambil paksa. Aku memutuskan untuk membuat surat,dan menjelaskan semuanya karena sebenarnya maksudku menyatakan perasaanku agar setidaknya dia mengerti apa yang aku rasakan. Aku memutuskan untuk mengantarkan surat ini langsung kerumahnya.

"selesaiiiiii"kataku sambil memasukkan surat itu kedalam amplop merah

notes

HAAAIIII , gimana pendek yaaa ? WKWKWK

jangan lupa baca ceritaku yang lain ya :)

BYE

lots of love



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 24, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Anye's Love StoryWhere stories live. Discover now