Alvindo Autumn Gavyn

24 1 0
                                    

Diatas gmbr untk Alvindo Autumn Gavyn.

Enjoy

***

"Pokoknya aku nggak mau !!" Alvin menutup telponnya dengan kasar.

Inilah susahnya hidup dikeluarga pembisnis. Selalu saja ada perjodohan demi kelangsungan perusahaan.

Ayolah, ia sudah dewasa dan bisa mencari pendamping hidup sendiri. Lagipula, ia juga masih dikatakan muda dengan umur 27 tahun.

Alvin menarik kopernya. Ya, demi lari dari perjodohan sialan itu, ia nekat terbang ke Paris.

"Huh, dinginnya... aku benci Paris saat musim gugur." Gerutunya sambil mengeratkan mantelnya.

Ia berjalan menuju mobil Range Rovernya yang terparkir apik di depan Bandara.

Namun, tiba-tiba matanya melotot menatap beberapa bodyguard telah standby didepan mobilnya.

Holly shit !

Ia benar-benar sial !. Ini semua pasti kerjaan mamynya. Detektif keluarga memang sangat hebat.

Karena takut ketahuan, Alvin segera menarik kopernya menuju sebuah taksi.

"Excuse me, sir. Taksi ini aku yang memanggil." Kata seorang gadis. Ia berdiri di depan pintu penumpang, sedangkan Alvin sudah duduk manis didalam.

Namun, Alvin tak mengubrisnya. Sekarang yang ia pikirkan hanya kabur dari bodyguard maminya.

"Jalan, pak. Saya akan bayar berapa pun asal bapak segera meninggalkan bandara ini." Kataku tanpa menggubris gadis yang terlihat agak emosi.

"Hei ! Taksi ini milikku !aku duluan yang memanggilnya !" Seru gadis itu. Nampaknya ia mulai emosi.

Alvin menggerutu dalam hati. Ia juga mulai kesal karena gadis ini, supir taksinya menjadi bingung dan tak segera melajukan taksinya.

"Aku tak peduli. Aku akan bayar 2x lipat dari apa yang kau bayar !" Kata Alvin sambil menyodorkan beberapa dollar yang nominalnya lumayan banyak.

Taksi tersebut segera melaju begitu menerima uang dalam jumlah banyak.

Alvin menoleh kebelakang, dilihatnya gadis tadi sedang mencak-mencak sambil meneriakinya umpatan.

Ia tersenyum, lebih tepatnya menyeringai. Gadis itu menarik.

**

Alvin menghempaskan tubuhnya diranjang kamar hotelnya. Ia mengurut pelipisnya sambil memejamkan mata.

Ini sudah lebih dari 5 kali maminya ingin menjodohkannya. Maminya beralasan bahwa di umurnya ini, ia harus segera memiliki istri.

Oh ayolah, ia masih 27 tahun. Ia masih ingin main-main dan bersenang senang, ia juga masih ingin merintis karirnya lebih sukses lagi.

Alvin mengambil iphonenya lalu menelepon kakak kesayangannya, Indhira.

"Dhi, tolong handle perusahaanku ya, selama aku di Paris."

"Kau ini ! Mami sangat marah karena kau kabur. Lagipula kurasa calon istrimu lumayan cantik dan ia juga baik."

"Hei ! Jadi kau memihak pada mami ?! Kau tau kan bagaimana sifatku ?"

"Ya, kau adikku yang paling brengsek, yang sangat gila kerja. Apa kau yakin menolak perjodohan ini ?"

"Tentu saja ! Aku masih ingin fokus bekerja dan bersenang-senang."

"Ya, baiklah kalo itu maumu. Kapan kau balik ke Indonesia ?"

"Entahlah, mungkin sekitar seminggu. Kurasa itu waktu yang cukup untuk meredakan amarah mami."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Four Season of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang