Lalu...

1 0 0
                                    

Aq menikah,,,,ya akirnya kami menikah tepatnya.
Perayaan dgn adat jawa,sya dan suami orang jawa asli.
Kami menikah,ala "basahan...
Yg hy memakai kemben,seperti ala2 putri solo gitu dech.hmmm...

Mesti pda awalnya,,,dengan penuh keraguan sya bicara pda ayah.
"Yah,aq telat sudah 2 bulan.
Ayahku terlihat sangat kecewa,ia hy diam.
Mungkin dia marah,
Tp tak tumpah,atau mungkin ia tak tega dengan putri semata wayangnya yg dicintai ini.

Ayah berfikir keras,akirnya sepatah kata keluar dr mulutnya...
"Kok iso ndok,,,,kowe kie kepiye,
(Kok bisa nak,km ini bagaiman).
Aq menangis,hy mampu berkata,
Maaf yah,maafkan anakmu.

Tiba2 ibu datang ,selesai dr dapur ia mungkin sekilas mendengar pembicaraan kami.
Ia bertanya "ada apa?
Setelah mengetahui apa yg terjadi,,
Ibu terus sja marah2,seperti petasan banting yg dilempar ktanah secara bersamaan.
Aq tertunduk...
Tak berdaya,dan akirnya ibu diam lalu menangis.
Sudahlah bu,ayah mencoba menenangkannya.namun tangisnya justru semakin menjadi2.

Kenapa,,,,karna sejak sma aq berpacaran dgn raka,
Ia adalah lelaki yg aq cintai mesti umur kami terpaut 6th,
Ya pda waktu itu aq juga tak tau ap yg kunilai dr nya.
Ia hy lelaki yg bekerja dibengkel biasa,
Hidupnya sedikit tak jelas,badannya bertato dan ia sangat posesif.

Ibuku selalu tak pernah mau melihat wajah raka,setiap kali ia berkunjung ketempat kami.
Akirnya hubungan q dgn raka,
Aq simpan dan aq bilang sama ibu aq sudah putus.
Lalu ayah,ia seorang ayah yg acuh,ia bekerja dan terlalu lelah dengan
pekerjaannya.

Awalnya...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang