Tawa di Senja

7 0 0
                                    

Mentari pagi bilang bahwa "cahaya ku seperti hangatnya aku nenyinari suasana hati". mereka sadar betul bila perasaan itu perlahan lahan ada. Lagi lagi telah terpecahkan oleh para sang ahli dalam mengontrol kisah cinta yg mana ia seorang profesor muda teori yg ia gunakan kisah cinta ali dan fatimah. kisah cinta mereka begitu indah dri awal hingga akhir. Ia tak ragu ketika ia menjelaskan kepda sohib nya ia begitu fasih dalam mengexpersikan dalam gaya bercerita. Dan 1 lagi yg mrmbuat ku kagum itu sebagai contoh ketaqwaan hamba-Nya yg ingin taat kepada Rabb-Nya. Dan sang profesor ini pun tak kehabisan cara untuk menghipnotis para sohib nya dalam memotivasi soal cinta. Dan suasana pun mulai ramai di temani angin pagi yg mulai menyapa dan mentari pun segera muncul tak sabar, rerumputan hijau menghiasi langkah kita disepanjang bukit sambil menikmati 2 teh kotak dan sepering jamur goreng yg sudah di hidangkang untk kami subuh tadi. Sengaja menunggu moment pas buat lebih relexs di hari libur sekolah.
Manis entah mengapa rasa nya begitu manis. Ternyata ku meminum segelas teh hangat. Ataukah perasaan ku yg mulai bergelayutan. Astagfirullah. Profesor muda ini tak henti mentertawakan ku. Bhwa ku baru saja terkena jebakan betmen oleh nya. Ku tersipu malu. Aku tak kuasa menahan tawa betapa lucu nya aku. Begitu mudah larut dalam kisah cinta ali dan fatimah. Astagfirullah lagi" istigfar membasahi lisan ku. Berharap ku tak berkhayal apalagi membyangkan bla dihadapan ku saja belum ada.

Tawa di SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang