Roll

16 1 0
                                    


Esok harinya aku pergi ke sekolah seperti biasa, berusaha untuk menutupi perasaanku dan juga kejadian yang kemarin aku alami.

"Pagi vanka!" kata seorang cewek

"Pagi Geisha!" balasku, dia lalu menghampiriku

"Kau kenapa? Ada maslah?" tanyanya

"Tidak aku baik – baik saja." jawabku

"Kamu sudah putus dengan Angga ya?" tanyanya, entah mengapa cewek ini langsung tau penyebab bad moodku ini. Mungkin karena dia lebih dekat denganku dari pada yang lain, aku mengangguk pelan.

"Jangan sedih, bagaimana kalau nanti kita pergi ke klub memasak?" tanyanya aku mengangguk pelan

"Kalau begitu sekarang kamu tersenyum lagi donk!" kata Geisha sambil memencet pipiku

"ADUH! Sakit tau!" kataku,

"He he sorry sorry..." memang diantara teman – teman sekelasa Geishalah yang paling dekat denganku. Ya dia sudah kuangap sebagai saudaraku sendiri karna diantara semua orang yang ada di kelas Cuma dirinya yang mau menyapaku duluan, kebanyakan yang lain masih sedikit risih. Ya aku tau mereka pasti tidak nyaman berada di sekitar orang yang tidak selevel dengan mereka.

Aku berasal dari keluarga yang biasa – biasa saja sedangkan kebanyakan murid yang ada di kelasku adalah keturunan pejabat. Geisha lalu menceritakan beberapa cerita yang membuatku tertawa dan melupakan masalahku kemarin. Setelah bel pelajaran telah usai berbunyi, Geisha lalu mengajakkku ke ruangan memasak.

Kami berencana untuk membuat kue blackflorest namun hasilnya kue kami berwarna putih sedangkan wajah kami berwarna coklat, Karena cokelat yang seharusnya kami gunakan untuk menghias kami gunakan untuk mainan. Geisha menatap sebentar kue yang telah kami buat.

"Enak banget tapi sayang..." katanya

"Eh? Kenapa sayang?" tanyaku heran. Dia lalu memolesi wajahku dengan krim yang ada di kue. Aku lalu membalas perbuatannya dengan melempar tepung kearahnya.

Seseorang lalu membuka pintu ruangan, dia terlihat kaget dengan apa yang telah kami lakukan, namun kami cuek saja. Biasanya kalau aku melihat wajahnya maka Aku kembali menjadi badmood, tetapi sekarang tidak. Miko berjalan kea rah kami.

"Apa yang telah kalian perbuat disini?!" katanya, dia terlihat tidak terima dengan kekacauan yang telah kami perbuat dengan tempatnya ini, lebih tepatnya ruang klub memasak. Kami berdua lalu melemparinya dengan tepung, dia terlihat tambah kesal.

"Awas kalian tikus kecil!" teriaknya, kami berdua tertawa sambil mengambil sebuah adonan, siap melemparnya kea rah Miko.

***

Jam telah menunjukkan pukul 5 sore. Aku merapikan meja belajarku yang penuh dengan buku.aku menatap foto yang erpajang. Itu fotoku dengan Angga. Aku tersenyum menatapnya lalu membuang foto tersebut ke tong sampah.

Bye ! bye ! bye ! Angga! Kataku dalam hati.

Aku sekarang sudah move on dari Angga. Berkat dukungan dari kedua sahabatku Geisha dan Miko, yang juga adalah mantanku, namun mereka telag membuatku tertawa selama 1 minggu ini. Walau kadang – kadang aku juga merasakan getaran itu lagi ketika aku dan Miko saling bertatapan. Ponselku tiba – tiba bergetar, Aku lalu membaca pesan yang masuk

"Vanka bisakah kita pergi keluar? Hanya berdua?" dari Miko.

Aku mengangkat salah satu alisku, memang biasanya kamu bertiga sering jalan – jalan keluar bareng namun kenapa kali ini Miko mau jalan – jalan hanya berda denganku? Jantungku berdegup dengan kensang, perasaan yang lama telag kupendam kini muncul kembali.

End RollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang