(1.Tentang Kita) Part 2 : "Cahaya"

43 0 0
                                    

Kau mencintaiku seperti selendang sutra

Yang menyentuhku tanpa menyentuhku

Seperti lentera di langit jingga

Mentari yang datang disaat ku pergi yang bukan karenaku

.............

Semua yang berakhir

Bahkan tanpa ada yang memulai

Sementara kau datang tanpa kehadiranmu

Dan aku pergi senantiasa meneriakkan namamu

.............

Sepasang mata yang tak berhenti mencari

Dan sepasang mata yang tak berhenti terpaku

Diantara jasad yang hidup kembali

Dan diantara nyawa yang telah terbujur kaku

.............

Dunia ini, dunia yang memisahkan kita yang semurni satu

Sekejam langit yang memisahkan kedua biru

Selemah air dalam pangkuan tanah

Serta semanis madu dalam tumpahan darah

.............

Bila jinggaku lenyap terenggut hitam

Sudikah engkau bersinar seterang emas?

Dikala abu-abuku tak lagi membendung murni

Hingga aku 'kan tetap penuh warna dalam kabungku

.............

Mampukah aku bertanya?

Walau jawabnya 'kan tetap sama...

Bila kelak aku hanyalah selembar angin

Usirlah aku... usirlah aku matahariku

Hingga selamanya 'kan memeluk kita

Ketika sang benih kecil telah kokoh

Tumbuh menjulang bersama awan putih

Izinkanlah... izinkanlah malaikatku

Memelukmu... hingga selamanya takkan lelah memeluk... kita...

.............

(Kamis, 13 Agustus 2015)

Just an Ordinary Poetry...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang