Aku hanya ingin menumpahkan kesedihanku untuk menghilangkan sesak dan pedih di hati.
Hujan, bantu aku menyamarkan air mata yang kian membasahi pipiku.
Aku tidak sekuat yang kalian semua pikirkan.
Aku hanya perempuan biasa yang larut dalam penantian cinta tak berbalas.
Mengharapkan seseorang yang dapat menguatkan hatiku dan juga menghapus air mataku.
Aku tidak sekuat yang aku sendiri pikirkan.
Dulu aku berpikir, mampu menopang tubuhku sendiri walau goyah ketika kamu pergi tinggalkanku.
Nyatanya aku terjatuh, meluruh dengan lantai ketika kamu tinggalkan.
Aku juga tidak sekuat yang kamu pikirkan.
Yang kamu tinggalkan begitu saja, padahal kamu tahu aku membutuhkanmu karena cinta yang lama ku pendam.
Aku rapuh.
Bagai kursi kayu yang lapuk dan bisa hancur kapan saja.
Bagai daun musim gugur yang bisa gugur kapan saja tergantung takdir yang menanggalkannya.
Aku tidak mampu menjadi perempuan kuat, tanpa hadirmu di sisiku.
Sekali lagi, aku hanya perempuan yang lelah menunggumu sejak 8 tahun lalu ku rajut cinta tak berbalas.-----
Sumpah! Gue lagi galau banget. Siapa juga sih yang gak capek nungguin orang selama 8 tahun? Seperti yang gue tulis gue cuma perempuan biasa, yang dulunya gue pikir udah berhasil move on.
Ann.