chapter 2

16 1 0
                                    

" pak dirgantara utama, klien sudah menunggu pak, ini adalah hasil dari kesepakatan kemarin" ucap dila,sekreataris kepercayaan ku dari dulu.

" tunggu dil, saya akan kesana".
Aku berharap mereka semua memberi kan suara nya kepada perusahaan ku, semoga.

"Sepakat, kami setuju"

You got it dirga!

Meeting pun telah berakhir sempurna,sesuai rencana.

Mungkin lusa akan ku urus segala masalah kepulangan ku ke indonesia, " dinta, wait me please!" Ucap ku bahagia.

Ku tatap pemandangan di luar apartement ku saat ini, dari kejauhan tak ku temui indonesia, negeri seribu kenangan, yang penuh dengan keindahan, yang tak kutemukan dimana pun, surga tiada tara.

Badan ini ku rebahkan diatas tempat tidur yang muat untuk 5 orang, namun hanya ada aku yang terbaring, sendirian, kesepian, tak mampu ku lawan, dan keramaian yang selalu ku rindukan.

" halo, bro loe bisa bantuin gue gak?" Ucap ku

" napa loe dir?, bantuan apa?, penting gak?, kalo gak penting males ah!" Ucap sahabatku, aryo

" loe tuh ya gue belom selesai ngomong, udah di potong aja"

" ya udah apaan?, cepetan jangan ribet!" Ucap nya.

" idih loe kali yang ribet,sabar cowok bawel, jadi gini lusa gue mau ngelamar dinta,gue mau loe bantuin gue dengan cara buat flashmob di depan kantor dinta, loe kan karyawan nya dinta, loe kayak buat dia marah, bilang aja kalo misalnya ada klien yang ngamuk pengen ketemu sama dia, dan loe udah larang klien itu buat gak masuk, tapi dia maksa buat ketemu sama dinta, so, dinta pasti marah banget dan keluar" ucap ku

" good idea dirga, ternyata loe romantis juga ya jadi cowok, eits lebih tepat nya calon suami"

" gini aja loe muji gue, tadi loe ngatain gue apalah.., tapi thanks ya mau bantuin gue" ucap ku.

" emang siapa yang bilang mau?"

" ya udah gue suruh dinta mecat loe gimana?"

" lo mah mainan nya ancaman mulu, dan atas alasan apa dinta mecat gue?, bantuin lo ngelamar dia?"

" lo mah bukan temen yang baik nih"

" baper kan, gue bercanda kok cowok melow, gue mau bantuin lo, jangan nangis dong haha"

" elo kali cowok tomboy hha, thanks ya udah mau bantuin"

" oke"
Telpon pun terputus sepihak, aku yang memutuskan.

**

Aku sudah siap dengan segala barang-barang yang sudahi ku kemas.

" at 8 am sir" ucap seorang pramugari yang berada di airport

Pramugari itu mengatakan bahwa cuaca sedang buruk, dan ia memintaku untuk menunda perjalanan hingga esok pagi, aku menolak nya dan penumpang lain pun melakukan hal yang sama seperti ku, mereka pun berkata sebaliknya karena 1 alasan yaitu rindu..

Pihak bandara pun menyetujui perlakuan kami, dan tidak menanggung akibat yang terjadi.

" kematian itu urusan tuhan"

Sebentar lagi aku akan pulang, dan sekarang aku sudah duduk di dalam pesawat sky air, kepemilikan negara singapura ini.

" din, tunggu aku, jadikan aku yang terakhir belahan jiwaku" ucapku sambil memegang benda kecil, yang akan ku sematkan di jari kecil dinta, cincin pernikahan kami.

Ku tutup wadah nya yang berbentuk hati, dan ku letak kan di kantong sebelah kiri ku.

" dummm..." suara tabrakan mengenai pesawat yang ku tumpangi, segala nya terjadi, kecelakaan ini terjadi, pesawat ku berturbulensi di atas rongga awan, yang tak ku ketahui apa yang ia tabrak, aku belum ingin mati tuhan, aku masih ingin bersama nya " dinta.., aku pasti kembali" sambil memegang selang oksigen.

Semua terjadi begitu saja, pandangan ku menjadi gelap.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One day in the venice of the eastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang