Suatu hal yang berbeda..

47 4 2
                                    

"Ketika senyum berganti tangis.. ketika bahagia hanya menyisakan perih yang terukir. Dan ketika semua harus direlakan untuk pergi."

Aku mempunyai sebuah kelainan, kelainan yang begitu membingungkan dimata orang-orang.. tapi begitu menyakitkan bagiku.. Aku tak pernah menginginkan hal ini,hingga akhirnya aku hanya bisa menjalaninya..

4 tahun sudah berlalu.. Aku hidup dengan kelainan ku. Aku takut untuk merasakan yang namanya bahagia selama itu.
Karena disaat aku merasakan bahagia,aku jatuh pingsan dan otomatis melupakannya.. Otak ku seakan tak mampu menyimpan rasa bahagia.
Sekarang aku duduk sebagai siswa SMA di kota ku.. menjadi seorang cowo adalah anugrah bagiku. Dengan kelihatan cool aku dapat menyembunyikan kelainan ku dimata orang lain. Hingga sebuah julukan di sekolah dapat ku sandang,yaitu "manusia yang tak pernah tersenyum".

Sejak kelas 2 SMA aku mengenal seseorang bernama Wenna.. Dia adalah gadis yang paling ku suka. Tapi kalian bisa menebak apa yang hanya bisa ku lakukan.. "Menganggap aku tak menyukainya dan berprilaku sangat datar padanya".

Aku takut disaat aku merasa bahagia bersamanya,aku jatuh pingsan dan melupakan tentang dia.. dia akan selalu ku ingat.
Semua terasa begitu berat ketika aku sadar di posisi ku adalah hal yang paling melelahkan.

Hingga akhirnya, aku bertemu dengan Reva.. dia menjadi sahabat baik ku saat kelas 3 SMA. Tanpa sungkan aku menceritakan tentang kelainan ku ini.
Tanggal 14 april 2016. Saat itu adalah hari ulang tahun ku yang ke 18.. saat bersamaan kami yang kelas 3 sedang melaksanakan ujian nasional. Setelah bel istirahat,Reva meberiku sebuah kotak berwarna merah sebagai kado ulang tahun ku. Aku mencoba membuka kado itu dan ternyata isinya adalah handicam. "Sekarang,jangan takut lagi untuk tersenyum dan merasakan bahagia". Kalimat itulah yang dia ucapkan pada ku.. aku heran,aku baru menyadari maksudnya itu. Dengan merekam kenangan indah ku di handicam tersebut,diharapkan saat aku jatuh pingsan dan melupakannya. Aku masih bisa mengingat kenangan itu kembali dari rekaman yang ada.

Time is answerWhere stories live. Discover now