Chapter 11

83 2 0
                                    

"oh ya,soal yang tadi. apakah benar mukaku sangat menakutkan hingga kau sampai seperti itu?" tanyaku padanya,"kau masih memikirkannya?" tanyanya balik,"aku bertanya padamu,kenapa kau malah bertanya lagi" jawabku,"well, seram tapi lucu" jawabnya,"apa maksudnya?" tanyaku bingung,"aku sudah menjawabnya,sekarang kau jawab pertanyaanku dulu" aku bangun dari tempat dudukku menuju ke ruang tamu,lalu menyalakan televisi,"jawab aku!" suruhnya lalu duduk di sampingku,"apakah aku menyuruhmu duduk?" kataku tanpa menoleh ke arahnya,dia mematung beberapa saat di tempat itu,lalu berdiri,"silahkan duduk" aku langsung senyum jahil kepadanya,"kau ini! cepat jawab" mataku langsung beralih kepadanya,lalu menatapnya dengan serius "apakah karena itu,tidak ada satu lelakipun yang mencintaiku?" alisnya langsung dinaikkan ketika mendengar perkataanku,"tidak. kau ini cantik,mungkin baik,manis. pasti ada yang mencintaimu" katanya,"tidak. tidak ada" balasku. "sudahlah,ayo temani aku mencari pekerjaan" dia lansgung menarikku keluar rumah dan menuju rumahnya,"mencari pekerjaan? kau memang akan tinggal disini? kau punya mobil? sejak kapan kau membelinya?" dia mendorongku masuk ke mobilnya dan langsung berpindah ke kiriku,dan menyalakan mobil lalu berjalan keluar rumah."aku akan tinggal lumayan lama atau selamanya disini dan aku hanya sendirian,gila saja kalau aku tidak mencari kerja,aku dapat uang darimana? aku punya mobil karena aku memang orang sini dulunya" jawabnya,"ceritakanlah padaku,semuanya. ya?" suruhku,dia langsung menjelaskannya "ayahku orang London dan ibuku orang Indonesia.aku mempunyai satu adik laki-laki. aku berpindah ke Indonesia sekitar 1 tahun yang lalu,aku kembali kesini karena merindukan kota kelahiranku" aku langsung mengangguk-angguk mengerti.

ia langsung memberhentikan mobilnya di depan cafe kecil. aku memilih untuk tinggal di mobil daripada menunggunya lama di dalam,sama saja sih. beberapa menit aku telah mengunggu dia langsung kemabli dengan tatapan lesu. "lama sekali. bagaimana?" tanyaku,"tidak diterima" jawabnya sambil menyalakan mobil dan menjalankannya. "memang kau mau bekerja apa?" tanyaku lagi,"penyanyi cafe" jawabnya singkat,"ohh kau bisa menyanyi??" tanyaku tidak percaya,"apa maksud perkataanmu? jangan meremehkan suaraku ini" katanya kesal,aku langsung tertawa dan membalasnya "kalau begitu buktikanlah" suruhku,"tidak,nanti saja sampai aku diterima di suatu cafe dan tampil disana" tolaknya,"kalau tidak diterima bagaimana?" tanyaku lagi,"kau menyumpahkannya? aku tidak akan bernyanyi untukmu" jawabnya ketus,"well,aku akan mendoakannya agar kau diterima di suatu cafe" aku mengeluarkan senyum ledekku lagi. 

sudah banyak cafe yang kami datangi tetapi dia tidak diterima dengan alasan sudah ada penyanyinya dan tidak mau ada penyanyi cafe. mungkin sekitar enam cafe yang kami datangi dan sekarang menuju cafe ke tujuh. "aku cape" keluhku,"kau hanya duduk,harusnya aku yang cape" balasnya,"aku cape mendengar kau mengoceh dengan kata yang sama" balasku lagi,"aku tidak begitu" katanya,"oh ya? jadi perkataan "cafe aneh! suara emas seperti ini di tolak,,apa-apaan dia menolakku",itu apa?" kataku dengan memperagakan gerakan dan nada yang sama sepertinya,"ayo turun! kita sekalian makan" ajaknya,"kau mau membuatku gendut?" dia tidak meladeni perkataanku. ia keluar dari mobilnya lalu membukakan pintuku,"ini sudah jam 6,kau juga tadi hanya makan sedikit" dia menarikku keluar,aku hanya mengoceh-oceh sendiri. kami langsung memilih tempat duduk ketika masuk ke dalam cafe itu,cukup ramai. "ehm begini,kalau kau tak diterima kau harus mentraktirku,kalau kau diterima aku yang akan mentraktirmu" saranku,"kau yakin?" aku hanya mengangguk dengan pasti,"siapkan uangmu,oke?" ia bangkit dari tempat duduknya dan langsung pergi ke ruang pemilik cafe ini. sekitar 5 menit ia baru kembali,makanan kami sudah datang dari 3 menit yang lalu. dia sangat banyak memesan makanan,awalnya aku takut karena mungkin saja ia bisa di terima di cafe ini tetapi setelah melihat wajahnya ketika jalan menuju ke tempat makanku,aku yakin ia tidak diterima, jahat memang. aku langsung menanyakannya ketika ia baru saja duduk "bagaimana?","makan dulu saja,aku sudah sangat lapar" suruhnya,aku mengikuti perkataannya. Selesai makan aku langsung menanyakan lagi "diterima atau tidak?" dia hanya memberikan map yang ia bawa tadi,aku langsugn membukanya dan melihat isinya. ternyata! ia diterima! oh yaampun! apakah uangku cukup untuk emmbayar ini semua? kenapa aku harus membuat perjanjian seperti itu? bodohnya aku! ia hanya tertawa ketika melihat wajahku yang kaget ketika melihat itu. "hahaha,aku jadi kasihan denganmu,sudah perjanjian yang tadi lupakan saja. aku yang akan traktir" katanya,"tidak,aku yang sudah membuat perjanjian seperti itu,tidak mungkin aku mebatalkannya" ucapku,"lain kali saja,aku sedang bahagia sekarang,biarlah aku yang traktir. kau mau pesan makanan lagi tidak?" tanyanya,aku langsung menggeleng dengan cepat. ia langsung membayar semua makanannya lalu kami keluar dari cafe itu. "ingat! aku maish punya 1 utang denganmu" kataku saat sudah di mobil,"terserah aku saja" katanya sambil tersenyum.

"kau mau masuk dulu tidak?" tanyaku saat sudah sampai di rumah,"tidak. orang tuamu belum pulang?" tanyanya balik,"sepertinya belum,biasanya sih jam 2 pagi baru pulang" jawbaku dengan tampang sedih. "kasihan,baiklah aku pulang dulu. jaga dirimu baik-baik" ucapnya,"terimakasih,kau juga" kataku sambil tersenyum,lalu masuk ke dalam rumah ketika ia sudah memindahkan mobilnya ke rumahnya. hah! sangat bosan disini,apa yang akan aku lakukan? baru jam 8 dan belum ngantuk sama sekali. aku melihat dvd-dvd yang aku bawa dari Indonesia,aku memilih film 'paranormal activity 3' karena aku belum menontonnya sampai sekarang. aku langsung menyetelnya di ruang tamu. aku salah memilih film! film ini membuatku ketakutan seperti orang gila saja sekarang,aku mengambil bantal kecil yang ada disampingku untuk menutupi mataku ketika ada adegan yang seram,aku juga melihat ke samping kanan kiriku,kalau nanti film itu terjadi di rumahku bagaimana? kalau setan itu mendatangiku bagaimana? kalau setan itu membunuhku?  kalau..kalau setan itu.. ting tong suara bel rumahku berbunyi,oh! kalau itu setannya bagaimana? kalau nanti aku membukakannya dan.. ting tong bel rumahku berbunyi lagi, apakah aku harus membukakannya? siapa tau itu mom sama dad? tapi kalau itu.. ting tong ting tong ting tong bel itu bebrunyi lagi dengan cepat,jantungku berdetak dengan cepat juga. God! lindungilah anakmu ini! aku langsung ke arah pintu rumahku dengan membawa sapu,aku membuka pintuku dengan pelan,saat terbuka baru aku mau memukul siapa pun itu yang datang tetapi "heihei! apa-apaan kau ini! ini aku Garren" aku langsung menuruni sapuku,"oh thanks God! maaf,aku kira kau ini.. hantu" kataku pelan saat mengatakan 'hantu',aku berjalan ke ruang tamuku lagi,diikuti olehnya, "hantu? hahaha ada-ada saja kau ini,kau takut dengan hantu?" ejeknya,"siapa yang tidak takut hantu? semua orang juga pasti takut" jawabku,"aku tidak" dia beralih ke televisiku,"oh jadi kau sedang menonton ini? sudah tahu takut dengan hantu,malah menonton film hantu,sendirian lagi" ledeknya lagi dengan sedikit tertawa kecil. "lupakan saja. kenapa kau kesini?" tanyaku sambil mematikan film itu,"bosan sendirian" jawabnya,"lalu,kau mau apa disini?" tanyaku lagi, "menceritakan sesuatu" jawabnya lagi, "tentang?" aku mengambil snack yanga ad di dpaur lalu kembali lagi,"kisah cintaku selama di Indonesia" jawbanya,"wohhwohh! jadi kau mempunyai pacar di Indonesia?" ia mengangguk dengan cepat, "baik,ceritakan sekarang. aku suka mendengar kisah cinta seseorang" ucapku.

Finally I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang