Are You My Brother ?

122 9 4
                                    

Setting : Setelah Dean dibunuh Metatron dan meninggal di pelukan adiknya. Sam membawa pulang ke bunker jasad kakaknya dan membaringkannya di tempat tidur Dean.


Are You My Brother ?

Sam duduk sendiri dalam kegelapan. Segelas Scotch masih di tangannya, menemaninya dalam kehampaan. Matanya nyalang. Jantungnya masih belum berdetak normal. Ia tak dapat berpikir. Ia masih tak percaya apa yang baru saja terjadi. Terasa seperti mimpi dan masih sangat menyakitkan. Membaringkan jasad kakakmu di tempat tidurnya sendiri, sangatlah menyakitkan. Ia tahu Dean sangat menyayangi kamarnya, dan pastinya Dean ingin terus berbaring di sana. Melihat kakakmu terluka sangatlah menyakitkan. Tapi yang paling menyakitkan adalah melihat kakakmu menghembuskan nafas terakhirnya di depan matamu.

Sesak masih terasa. Ia tak bisa mengenyahkan wajah babak belur dengan mata tertutup dan terlihat seperti yang sedang tertidur lelap. Bukan, Dean tidak sedang tidur. Dean sudah pergi. Metatron membunuhnya. sekarang Sam benar benar seorang diri. Nggak, ini tidak boleh terjadi. Ia tidak bisa membiarkannya. Ia tidak bisa membiarkan kakaknya meninggal. Ia harus melakukan sesuatu.

Sam berlari kembali ke kamar, tempat kemarin ia mengunci Dean. Altar sesajen masih ada di sana, di lantai kamar. Sesajen yang Dean gunakan untuk memanggil Crowley. Dan sekarang Sam harus melakukannya lagi. Ia tahu, ini bukan cara yang baik, tapi ia tidak punya pilihan lain. Ia harus mencobanya. Apapun akibatnya nanti.

"Brengsek, Crowley, kau harus menolongku...., kau akan mengeluarkan Dean dari sana, atau aku bersumpah, aku yang akan melakukannya....."

***SPNSPNSPN***

"Aku menolongmu, Sam, aku menghidupkan kamu lagi. Tidakkah kamu mengerti itu ??"

"Bukan, kamu bukan menolongku, Dean. Tapi kamu menolong dirimu sendiri. Kamu yang tidak ingin sendiri. Kamu yang tidak bisa hidup seorang diri. Jadi kamu akan melakukan apapun selama bukan kamu yang terluka."

Sebuah kalimat yang menghenyakkan dan menggores hati kakaknya.

"Baiklah, jujurlah, jika dalam keadaan yang sama, dan aku sekarat..., kamu akan melakukan hal yang sama, kan, akan menolongku?"

"Nggak, dalam keadaan yang sama, aku tidak akan melakukannya,..."

Kalimat berikutnya yang sangat menusuk kakaknya,

Konfrontasi itu terus terngiang di telinga Sam. Jika ia dapat menarik kembali ucapan itu, ingin sekali ia menariknya. Sam tahu ucapan itu adalah yang terburuk yang pernah ia ucapkan pada kakaknya saat mereka bertengkar. Setelah semua yang sudah dilakukan Dean untuknya; menolongnya berulang kali, melakukan apapun untuk membuatnya hidup kembali dan melindunginya dengan seluruh hidupnya, itukah balasannya? Kalimat 'Dalam keadaan yang sama, aku tidak akan melakukannya.' Tentu saja, kalimat yang tidak ingin Dean dengar. Dan yea..., Sam sangat menyesalinya.

Jujur, Sam tidak sungguh-sungguh mengucapkan itu semua. Ia tidak bermaksud menyakiti hati kakaknya. Tapi saat itu Sam sangatlah marah. Dean mengizinkan adiknya dirasuki malaikat residivis agar dapat menghidupkan Sam kembali, di saat Sam sudah siap untuk mati. Dan karena tahu Sam tidak akan menyukainya, Dean mengelabuinya dengan menggunakan wajah Dean untuk membujuknya. Itu sangat menyedihkan dan melecehkan. Sam sudah merasa letih dengan segala yang dilakukan Dean untuk menghidupkan dirinya kembali. Dan apa hasilnya setelah ia hidup kembali dengan malaikat residivis di merasukinya? Yang ada hanyalah masalah dan masalah baru yang datang beruntun. Kevin, pembawa pesan Tuhan yang seharusnya menjadi lindungan mereka, tewas di tangan malaikat residivis yang merasukinya. Sam dapat melihat tanganya membunuh Kevin, tapi tidak bisa melawannya. Semuanya harus berakhir. Suatu saat nanti, Dean harus melepaskannya pergi. Menerima dengan ikhlas saat Death menjemput adiknya. Tapi tidak, Dean tidak pernah ikhlas menerima. Ia terlalu menyayangi adiknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He's Still My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang