Hari-hariku terisi sangat biasa bagi murid lelaki seumuranku. Memilih menggunakan kereta bawah tanah sebagai transportasi, berangkat pagi sekali, dan membawa bekal makanan. Itulah kebiasaanku.
Aku sudah terlalu terbiasa dengan zona nyaman ku ini.
Asap yang keluar dari cerobong asap kereta ini pun mengepul sampai terlihat pada jendela sampingku. Sambil menyesap hot chocolatte kesukaanku, aku membiarkan kereta ini berjalan kemana ia tuju. Sekolah.
Sampai aku menemukan seseorang yang bisa memberi warna disetiap hari yang terlalu biasa untukku. Perempuan itu adalah, Elena.
Cinta tau kemana ia pergi, katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Train
Teen FictionTanpa warna. Itulah hidupku. Tentunya setelah kejadian kelam, kematian Ayah. Tetapi semenjak perempuan itu menarik perhatianku Aku merasa, sudah seharusnya aku meninggalkan zona nyamanku.