Dua orang anak kecil --laki-laki dan perempuan-- sedang bermain disebuah taman dekat rumah mereka. Mereka selalu berdua, orang tua mereka bersahabat. Jika orang tua dari salah satu mereka pergi mereka menitipkan anaknya kepada sahabatnya. Jadi hingga akhirnya anak mereka bersahabat juga.
"Dii, siniii.... Kucingnya baik kok.. kamu gausah takut" ujar si anak laki-laki, Bisma, kepada si anak perempuan yg dipanggilnya Dii atau Dina. "Gamau ah Bii.. aku takut" ujar dina. Ya Bii dan Dii adalah panggilan saying mereka berdua yg mereka buat sendiri.
***10 Tahun Kemudian***
"Bii apaan sih.. jangan gangguin dong.. aku lagi ngerjain pr nih... kamu ga ngerjain?" omel sekaligus Tanya Dina kepada Bisma yang terus mengganggunya yang sedang mengerjakan pr. Mereka sedang berada di rumah Dina. "Nanti aja.. aku liat punya kamu aja..." ujar Bisma dengan santainya. "Dasar pemalas!" kata Dina dan Bisma tidak memperdulikannya lagi, ia tetap saja mengganggu Dina yang sedang mengerjakan tugas. Kemudian muncul keheningan diantara mereka..
"Dii aku mau cerita... Aku lagi suka sama orang nih.. kamu mau bantuin aku buat deket sama dia ga?" ujar Bisma tiba-tiba memecah keheningan diantara mereka. Ekspresi wajah Dina kaget tetapi sebelum Bisma melihatnya ia sudah mengubah ekspresinya. "Emang siapa orangnya? Kalo aku bantuin kamu aku dapet apa?" kata Dina. "Tapi kamu mau bantuin aku kan?" "Iya..." "Bakal ngasih apa aja yang kamu mau kalo kamu bantuin aku" "Oke deal. Emang siapa ceweknya?" ujar Dina. Bismapun melanjutkan curhatnya dan megakatan bahwa ia menyukai sahabat Dina yang bernama Franda. Hati Dina sakit begitu tahu bahwa yang Bisma suka adalah sahabatnya, bukan dirinya. Ya Dina tidak mau membohongi dirinya sendiri bahwa ia menyukai Bisma. Bahkan bukan hanya menyukai tetapi juga cinta.
***
Keesokan harinya, disekolah ketika Dina sedang berjalan kekelas dan bertemu dengan Franda ia langsung mengatakan bahwa ia ingin pergi berdua dengan Franda malam minggu nanti. Ya Dina sudah meikirkannya matang-matang semalam. Dan ia akan melakukan apa yang Bisma inginkan, demi melihat Bisma bahagia walau bukan dengan dirinya. Dina sudah memberitahukan pada Bisma bahwa rencana akan berjalan malam minggu nanti. Dan untungnya Franda mau.
Dina menjalani hari seperti biasanya. Bercanda dan bermain dengan Bisma, mengobrol dengan Franda dan lain sebagainya.
***
Pada hari Sabtu waktunya menjalankan rencana. Tugasnya sudah selesai. Sudah giliran Bisma yang melakukan sisanya. Ia tidak membantu Bisma karena ia takut tidak kuat untuk melihatnya. Ia ingin pergi untuk melupakan bahwa hari ini Bisma akan menyatakan perasaannya pada Franda. Tetapi, ia tidak tahu ia harus kemana, selain itu juga tidak ada yang menemaninya. Bism pasti sedang mengurus untuk rencananya nanti. Tiba-tiba, ponsel Dina bergetar menandakan bahwa ada yang menelponnya. Saat ia melihat nama yang tertera di hpnya ia ingin tidak mengangkatnya tapi ia tidak tega. Akhirnya ia mengangkatnya. "Ya ada apa Bii?" ya yang menelpon adalah Bisma, "kamu dirumahkan? Bantuin aku dong ngedekor café buat nanti mau ga? Mau dong pasti" ucap Bisma di sebrang. "Ya... aku mau.. yaudah tunggu aku ganti baju dulu terus berangkat." "Okee.. makasih Dii!!! Kamu sahabat paling baik deh! Makin sayang jadinya.." "Yayayaya.. terserah apa katamu deh Bii"
Dina kemudian mengganti bajunya dan membantu Bisma di Bober Café. Dina melakukannya dengan berat hati karena ia tidak kuat melihatnya sebenarnya. Tetapi, demi cintanya ia rela melakukan apapun. Walaupun hatinya sakit sekali. "Kamu kenapa sih Dii? Kok kayak ga semangat gitu? Kamu sakit? Atau jangan-jangan kamu ga rela ya aku mau nembak Franda?" ucap Bisma yang membuat Dina mematung karena ucapan Bisma tersebut. "Aku gapapa ko Bii. Iya aku lagi gaenak badan nih" 'aku sakit Bii. Sakit hati' lanjut batin Dina.
Tepat pukul 7 malam, Franda datang, dan duduk di tempat yang sudah di pesan Bisma. Tiba-tiba semua lampu di Bober Café mati. Frandapun panik. tKak berapa lama lampu sorot mengarah ke tengah panggung yang ternyata diasana ada Bisma dengan gitarnya dan bersiap untuk menyanyi untuk Franda. Bisma menyanyikan lagu Sayap Pelindungmu dan Dunia Bersamamu untuk Franda. Setelah ia selesai menyanyi ia memulai aksinya untuk menyatakan cinta kepada Franda. "Franda, aku emang ga romantis tapi... would you be mine?"
Disisi lain. Dina yang melihatnyasudah tidak kuat lagi. Ia ingin menangis. 'Ayo Dii! Kamu kuat! Ini demi kebahagiaan Bisma, kamu bilang kamu mau ngebahagian Bisma kan gimanapun caranya ya ini salah satunya dengan membiarkannya bahagia dengam Franda' karena ia tidak mau tambah sakit lagi hatinya ia pun pergi meninggalkan Bober Café berlari keluar. Tiba-tiba ketika ia sedang menyebrang ada mobil yang melaju dengan kencang dan....
BRAKKK
Orang-orang yang melihat kejadian itupun langsung membawa Dina ke rumah sakit. Pengendara mobil tersebutpun langsung melarikan diri dan tidak memperdulikan Dina.
Disisi lain. "Sorry Bis, tapi gue gabisa." "Kenapa Nda? Kenapa kamu gabisa? Kamu udah punya pacar? Atau apa?" "Gue gabisa nikung sahabat gue sendiri yang suka sama lo udah dari lama. Dia emang ga bilang sama gue kalo dia suka sama lo tapi gue bisa liat dari matanya saat dia liat lo Bis. Tatapannya berbeda saat melihat lo dan melihat laki-laki lain." "Siapa orang itu Nda? Apa gue kenal dia?" "Ya lo sangat mengenal dia. Karena dia adalah sahabat lo dari kecil yaitu Dina" "ga mungkin Dina suka sama gue! Kalo dia suka sama gue ngapain dia bantuin gue buat nyiapin ini semua buat lo?" "Yak arena dia mau yang terbaik buat lo pastinya bis! Dia gam au lo kecewa kalo dia nolak buat ngebantuin lo!" ucap randa menggebu-gebu karena kesal dengan sifat Bisma yang tidak peka terhadap Dina. Tiba-tiba ponsel Bisma yang berada di kantung celananya bergetar, ia langsung mengangkatnya
"Halo. Ini siapa ya?"
"Kami dari Rumah Sakit Boromeus ingin mengatakan bahwa saudari Dina kecelakaan dan satt ini sedang ditangani oleh dokter"
"APA?! DINA KECELAKAAN?! BAIK SAYA KESANA SEKARANG!"
"Ada apa Bis?" Tanya Franda.
"Dina kecelakaan Nda. Ini gue mau kerumah sakit"
"Gue ikut!!" ucap Franda.
Merekapun langsung pergi kerumah sakit.
Setelah sampai mereka menanyakan kepada resepsionis dimana Dna berada sekarang. Begitu diberitahu bahwa Dina berada di UGD mereka pun langsung lari kesana dan disana sudah ada orang tua dari Dina da nada orang tua Bisma juga. Tak lama Bisma dan Franda sampai dokter keluar dari ruang UGD. Mereka langsung menembak dokter tersebut dengan berbagai pertanyaan.
"Maaf, saya sudah melakukan yang saya bisa. Tapi, Tuhan berkata lain. Maafkan saya" ujar dokter tersebut sambil menunduk. "Ohiya. Tadi ada yang menemukan surat ini. Katanya ia menemukan saat sedang mencari handphone milik Nona Dina. Ini" lanjut dokter tersebut seraya menjulurkan tangannya untuk memberikan surat tersebut. "Terimakasih dok." Ucap Ayah Dina yang mengambil surat tersebut.
Ayah Dina membuka surat tersebut dan membacanya dan setelah membaca ia langsung memberikannya kepada Bisma yang daritadi diam memandang kosong kedepan. Setelah ia mengambilnya dan membacanya ia menangis. Ia menangis karena merasa bersalah kepada Dina karena ia tidak tahu bahwa Dina telah menyukainya dari dari lama. Apa yang dikatakan Franda 100% benar. Dan ia baru menyadari bahwa ia juga mencintai Dina. Ia menyalahkan dirinya sendiri atas meninggalnya Dina.
Keesokan harinya setelah jenazah Dina dimakamkan dan kerabat, saudara, dan teman-teman Dina sudah pulang Bisma masih tetap disana. Ia masih menyalahkan drinya sendiri. Dan ketika ingin pulang ia baru mengungkapkan isi hatinya pada Dina. "LOVE YOU TOO DII" ucapnya dan pergi meninggalkan makam Dina. Ia masih tidak percaya bahwa kemarin adalah hari terakhirnya bertemu dengan Dina.
****
A/N:
yaa.. maaf ya gaje.. HEHEHE..
kalo feedbacknya bagus w bikin lagi lah..
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U Too Dii
FanfictionIni sebenernya awalnya tugas b.indo.. Cuma iseng aja mau di publish.. Hehehe.. Jadiii.... maafkan kalo jelek/bahasanya terlalu baku. ini cerita pertama yang gue bikin sendiri.. tolong feedbacknya yah!