MY LORD VAMPIRE #6 + EPILOG

15.1K 411 28
                                    

Sekejap, aku mengingat kembali pertemuan pertamaku dengan Aldhen. Lalu kenangan demi kenangan lainnya mulai bermunculan. Kilasan-kilasan yang sengaja kusimpan selama ini agar bisa kukenang kelak. Dan sekarang, semuanya seolah membengkak dan memenuhiku dengan semacam kekuatan yang membuatku merasakan semua hal yang ada di sekelilingku dengan lebih jelas.

            Kekuatanku membuat ruangan bergetar, kayu-kayu di atap berderit memprotes dan segala benda yang masih ada jatuh berkelontang ke lantai. Aku tidak bisa mati di sini. Aku belum bisa. Jadi aku membuka mata tepat ketika Elfraim mengangkat tangannya untuk menancapkan pedangnya.

            Entah dari mana, sesuatu melesat ke arah Elfraim, menghentikan gerakan Elfraim ketika sebuah belati menembus dadanya. Aku membelalak. Belati berkarat itu menancap tepat di jantung Elfraim. Pedang di tangan Elfraim jatuh berkelontang di lantai, mata vampir itu membelalak dan ia menatap dadanya dengan tatapan tak percaya. Lalu perlahan seulas senyum kemenangan terukir di bibirnya yang pucat.

            “Kau menuntaskan semuanya,” bisiknya parau.

            “Tidak... Aku tidak melakukannya...” ucapku, sementara tubuh Elfraim terjatuh ke belakang.

            “Kau... yang tersisa dari semuanya... Bukan Aldhen...”

            “Tidak! Elfraim.... Katakan kalau kau salah! Aku tidak ingin membunuhmu! Aku tidak mau melakukannya!!” teriakku seraya menghambur ke arahnya. Aku mengguncang lengannya.      “Katakan ini mimpi! Kaulah yang akan membunuhku!! Ini tidak terjadi!!” jeritku.

            Aku terus mengguncang-guncang Elfraim. Aku tidak bermaksud memenuhi keinginannya. Aku tidak mau menjadi seperti dirinya. Kenapa kekuatanku memilih bertindak saat ini? Aku terduduk di samping Elfraim yang menatap menerawang ke langit-langit. Kalau memang Elfraim mati di tanganku, setidaknya aku menyelamatkan Aldhen. Meski begitu, kenapa semuanya harus terjadi di rumah ini? Apakah salah karena aku membawanya ke sini, sehingga aku mengingat jauh lebih banyak dari yang aku inginkan?

            Rumah bergetar makin keras, pintu yang tadinya hanya tergantung di engselnya terlepas dan berdebum di lantai. Kekuatanku semakin tak terkendali, dan aku pun tidak berusaha mengendalikannya. Lagipula apa akibatnya jika kekuatan itu lepas di sini? Di tempat terpencil yang tidak diketahui orang ini? Takkan ada yang tersakiti selain diriku. Hanya aku yang akan terluka, hanya aku yang akan termakan kekuatan itu. Di saat-saat seperti inilah aku membenci diriku sendiri yang lemah. Aku pikir diriku telah menjadi kuat, akan tetapi aku masih lemah. Aku lemah karena merasa terluka saat Aldhen menyebut nama Rose. Aku lemah karena aku termakan amarah ketika Elfraim mengakui andilnya dalam pembantaian kedua orangtuaku 17 tahun yang silam. Dan aku lemah karena tak bisa memaafkan diriku sendiri.

            Sebuah suara mengusikku, di tengah-tengah pusaran kekuatanku yang mulai menghancurkan sekitarku. Aku menoleh, akan tetapi aku seolah melihat dari jauh. Jauh dari balik selubung yang memisahkan aku dari dunia nyata. Dan di sana kulihat Aldhen, Gabbriel, dan Night. Berdiri di luar ada Tatiana, Jeremiah dan Lucien. Mereka menemukanku? Harusnya aku tau cepat atau lambat mereka akan menemukanku. Mereka makhluk abadi kan? Harusnya mereka tidak mati!

            Aku menunduk, menatap sisa pakaian Elfraim dan belati yang tertancap di lantai. Di tengah-tengah kekacauan itu, baik di luar maupun di dalam diriku, hanya belati itu yang terlihat. Belati milik ayahku. Seandainya saat itu aku menyerang mereka dengan belati itu, mungkin aku akan merasakan sebuah kedamaian dan bukannya menyimpan kegelapan dalam hatiku. Tapi aku terlalu pengecut... bahkan saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY LORD VAMPIRE #6 + EPILOGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang