Gelap masih menyelimuti pagi ini dibalut embun yang membekas. Aroma tanah sehabis hujan tadi malam menyeruak ke indra penciuman. Kicauan burung tak lagi terdengar seperti hari-hari yang telah berlalu meninggalkan sayatan luka di hati yang terlihat tegar tetapi sebenarnya sangat rapuh. Bayangan kejadian itu masih terngiang-ngiang dalam benak seorang gadis dengan rambut hitam tergerai sambil bersimpuh didepan gundukan tanah yang basah. Bayangan itu terus menghantuinya selama 3 tahun ini seakan-akan kejadian itu baru terurai kemarin.
"Din, mau sampai kapan lo begini?" ucap seorang pemuda yang berjalan menghampiri gadis itu.
"Gue ga tau sampai kapan gue begini, ini berat banget ky. Semakin gue berusaha buat ngelupain itu semakin ingat gue sama kejadian itu dan semakin besar dendam gue sama keluarga brengsek itu." Gadis itu menangkupkan wajahnya dengan kedua telapak tangannya berusaha meredam suara tangisnya yang semakin deras. Pemuda itu sangat prihatin terhadap apa yang dialami sahabatnya, ia hanya bisa membawa sahabatnya tersebut kepelukannya dengan erat mencoba menyalurkkan kekuatan yang ia punya.