Aku masih menangis di depan gerbang studio ballet milik ms.Alona Johnson . Bagaimana aku bisa kecolongan seperti ini . Dan mengapa mereka tidak memberi tahu perubahannya , aku kan juga peserta seharusnya perubahan itu diberitahukan kepada seluruh peserta . Kenapa semuanya menjadi kacau Ya Tuhan . Aku terus saja menangis tanpa kusadari seorang sedang menanyaiku . Oh maksudku penjaga gerbang sedang menanyaiku .
"Maaf , apakah anda baik-baik saja?" Tanyanya .
"Ya" jawabku mengusap air mata dan tersenyum lemah padanya .
"Kalau boleh tahu anda perlu apa kemari ?" Tanyanya lagi .
"Oh tidak hanya telat audisi saja pak"
"Oh anda ikut audisi ballet ya ? Maaf sekali audisinya baru saja selesai" kata penjaga itu membuatku ingin menangis lagi tapi kuurungkan .
"Ya , saya tahu ." Jawabku berusaha sesantai mungkin .
"Sepertinya anda menangis karena itu ya ?" Oh aku malu sekali menangis dan dilihat oleh orang lain .
Aku mengangguk mengiyakan .
"Begini saja bagaimana jika anda temui ms.Alona atau ms.Luna ?" Penjaga gerbang ini mengatakan jika aku disuruh menemui ms.Alona dan ms.Luna . Ini berarti kesempatan untukku .
"Memangnya saya diijinkan . Sebenarnya saya mempunyai kenalan yang disini maksud saya sekolah daya juga ambil bagian dari audisi ini"
"Oh ya , jika anda dari kalangan mahasiswa mungkin anda masih memiliki kesempatan!"
"Benarkah" aku sangat bersemangat . Penjaga gerbang itu mengangguk dan membukakan gerbang untukku . Aku masuk dan penjaga itu memberi dukungan untukku
"Good luck , semoga kau mendapatkannya"Aku masuk ke dalam studio dengan berlari . Saat sampai di tempat pementasan sudah kosong tempatnya hanya ada beberapa kru yang tengah membereskan perlengkapan audisi . Kemana ms.Luna dan ms.Alona ?? Apakah mereka sudah pulang ? Tidak mungkin , penjaga gerbang tadi bilang jika aku harus menemui mereka berarti mereka masih disini . Aku memasuki ruangan audisi dengan agak gugup karena takut aku malah diusir . Oh buang saja Mary pikiranmu itu , kata alam bawah sadarku . Aku menghampiri salah satu kru yang bertugas .
"Em ... maaf" mendengar suaraku kru itu langsung berbalik dan menatapku ."Ya , ada yang bisa saya bantu?"
"Yeah , saya Mary Cooper dari Star Global High School ingin menemui ms.Alona dan ms.Luna , bisakah anda ?" Kataku menjelaskan kedatanganku.
"Oh murid ms.Luna ya ? Baiklah ikuti saya" aku tersenyum dan mengiku kru itu . Kami berjalan keluar studio dan menuju sebuah ruangan di ujung . Kami memasuki ruangan tersebut dan mendapati ms.Luna dan ms.Alona yang tengah duduk dengan memegang beberapa lembar kertas . Saat kami sudah dihadapan , mereka menoleh dan menatap kami . Gugup lagi deh aku .
"Maaf ms. ada yang ingin bertemu" kata kru itu dengan menunjuk kearahku . Mereka tersenyum kepadaku dan aku membalasnya .
"Oh baiklah Terri kau bisa kembali" tenyata namanya Terri . Ok , Terri kemudian keluar ruangan meninggalkan aku ."Duduk lah sayang jangan gugup" kata ms.Luna , ternyata dia belum mengenalku oh ayolah aku kan tidak terkenal di sekolahan . Aku mengangguk dan duduk .
"Sebelumnya saya minta maaf telah menganggu ms. , perkenalkan nama saya Mary Cooper dan saya berasal dari Star Global High School" kataku sembari memperkenalkan diri .
"Oh , kau muris Star School ? Oh maaf Mary aku tidak mengenalmu" kata ms.Luna agak kaget .
"Jadi ada apa kau datang kemari Mary?" Tanya ms.Alona
"Sebenarnya saya adalah peserta audisi ballet tadi ms."
"Benarkah ? Aku tidak mengingat wajahmu,maaf aku tidak terlalu memperhatikan wajah peserta yang tadi tampil"
Oh ms.Luna saya tadi tidak tampil , gerutuku dalam hati .
"Em sebenarnya saya tadi tidak tampil , maksud saya tadi saya terlambat datang"
"Lalu jika begitu apa masalahnya?" Ms.Alona menayaiku dengan tatapan tidak suka , memangnya kenapa sih ."Saya ingin meminta kesempatan untuk tampil untuk audisi ini" kata-kataku langsung membuat wajah ms.Alona berubah masam . Sepertinya ms.Alona tidak suka denganku .
"Apa ? Maaf Mary audisi sudah ditutup dan kami tidak memberikan 'privasi spesial' untuk peserta manapun!" Privasi Spesial ? Bahasa apa itu?
"Tolong ms.Alona tolong , audisi ini sangat penting untuk saya!" Kataku memohon . Audisi ini memang sangat penting mengingat audisinya diadakan 2 tahun sekali dan jika saja di sini masih ada audisi-audisi lainnya mungkin aku tidak akan menangisi hal ini juga karena kerja keras Luke dalam membantuku untuk mengikuti audisi ini ."Alona apakah tidak sebaiknya kita memberi kesempatan anak ini ! Sepertinya ini memang sangat berarti untuknya!" Ms.Luna terang-terang membelaku .
"Apa yang kau pikirkan Luna mentang-mentang dia muridmu kau langsung membelanya"
"Aku membelanya bukan karena dia muridku Alona , bukankah saat itu kau juga menuruti apa yang diinginkan Emma" Aduh kenapa mereka malah berantem, tunggu ms.Luna tadi menyebutkan nama Emma ? Apakah yang dimaksud Emma Barnes ?
"Emma Barnes ?" Aku menyergah
"Aku menuruti apa yang Emma mau karena sebuah alasan memangnya anak ini . Kau saja tidak mengenalinya di sekolah" mereka tidak menjawab pertanyaanku . Apa maksud ms.Alona dengan perkataannya .
"Tapi bukan berarti kau membedakan antara dia dengan Emma, lagi pula Emma juga muridku kau membelanya tapi kenapa dengan Mary tidak ? Kurasa alasan Mary lebih baik daripada alasan Emma " Ruangan ini menjadi ribut ."Peduli apa aku , Emma murid terbaikmu Luna kenapa kau malah bicara seperti itu ?" Oh aku bingung Emma,aku kenapa sampai menyangkut Emma ? Emma siapa yang dimaksud?
"Kau , pergi saja dari sini" ms.Alona menatap tajam aku dan ia mengusirku . Aku yang ketakukan hendak keluar tapi ms.Luna memanggiku.
"Mary , stay here!" Aku berbalik dan berhenti melangkah .
"Kau memancingku Luna" aku terlonjak saat ms.Alona menjambak rambut ms.Luna mereka saling malawan satu sama lain , aku yang sedari tadi diam akhirnya berusaha memisahkan mereka , ternyata mereka benar-benar beradu . Aku memutuskan untuk mencari bantuan di luar , dan mendapati seorang security ."Pak ms- ms.Luna dan ms.Alona berteng-kar tolong tolong pak" aku berbicara dengan terbata-bata . Aku dan pak.Security belari menuju ruangan ms.Luna dan ms.Alona . Saat sampai keadaan lebih parah dari sebelumnya , kertas bececeran dimana-mana dan keadaan mereka Ya Tuhan . Security langsung memisahkan mereka berdua . Ms.Luna dibawa keluar oleh security, aku mengikutinya . Saat ms.Luna sudah tenang dia memutuskan untuk pulang , sebelumnya aku meminta maaf untuknya .
"Ms. maaf maafkan saya ms. saya tidak bermaksud" kataku menyadari ini semua karena ku , tanpa kusadari air mata jatuh di pipiku .
"Tidak Mary ini bukan salahmu aku memang tidak suka dengan perilaku Alona yang semena mena mentang-mentang ini diadakan di studio miliknya , it's OK don't cry" jelas ms.Luna menenangkan .
"Miss tadi maksud ms.Alona mengenai Emma--" Belum aku melanjutkan ms.Luna sudah mengerti maksudku .
"Emma Barnes" sudah kuduga , ada hubungan apa Emma dengan maksud dari ms.Alona tadi?
"Kalau boleh tahu ms ! Memangnya Emma melakukan apa ? , em miss bisa ceritakan padaku kapan-kapan " Kataku penasaran, aku merasa tidak enak karena ms.Luna akan pulang jadi aku bilang kapan-kapan saja.
"Ya , kau tidak pulang?"
"Ya , aku akan pulang miss!" Jawabku .
"Rumahmu dimana Mary ? Mungkin miss bisa mengantarmu!"
"Di dekat pertigaan jalan itu miss" kataku sambil menunjuk kearah jalan kiri
"Tidak usah repot-repot miss saya bisa pulang sendiri" jawabku
"Tidak apa-apa Mary daripada kau pulang sendiri ! Rumahku searah denganmu dan mungkin aku bisa menceritakan tentang Emma Barnes padamu" tentang Emma ini menjadi kunci jawaban dari pertanyaanku taoi aku tidak mau merepotkan miss.Luna . Aku masih tak begeming , tiba-tiba ms.Luna menarikku masuk kedalam mobilnya , aku kaget miss.Luna hanya tersenyum .
"Mary aku akan membantumu agar kau mendapatkan kesempatan untuk audisi kembali" oh , aku pikir ulasanku tentang kesempatan audisi itu tidak akan diungkit lagi oleh ms.Luna tetapi malahan ms.Luna mendukungku , aku tersenyum lega .
"Jadi Emma Barnes"Hay guys , cerita aku abal-abalan nih , hehe maaf saya . Di chapter ini mungkin membingungkan . Haha tapi ya sudahlah yang chapter 2 ini udah selesai . Tentang cerita Emma Barnes dari ms.Luna chapter selanjutnya ya ... thank for reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Mary Cooper
Non-FictionIni menceritakan tentang seorang remaja bernama Mary Cooper . Mulai dari kisahnya yang ingin menjadi ballerina hingga kisah percintaannya .