Part 1

1.7K 33 1
                                    


KRINGG .... KRINGG ....

Sugar mengeliatkan tubuhnya yang masih terselimuti. Udara di luar sangat dingin apalagi sekarang adalah bulan desember. Hari natal sebentar lagi tiba. Kesibukannya pun semakin bertambah dengan mengantarkan berbagai pesanan customer seminggu ini.

Suara alarm berdering tak kunjung berhenti membuat perempuan berpiama twinkle little star semakin menekan bantal di kepalanya.
Rasa lelah masih menjalari tubuh sugar. Rasa kantuk enggan membiarkan mata lebarnya terbuka menyapa pagi hari.
Jam sudah menunjukan pukul 7:30 AM. Sebentar lagi waktu untuknya berangkat bekerja.

Tokkk .... tokkk .... tokkk

"Sugarr .... bangun sayang ...!!" Suara mama berteriak berusaha membangunkanku.

Berisiikkkkk .....

Susah payah sugar duduk dengan mata yang masih terpejam. Ketukan suara pintu kembali terdengar.

"Selamat pagi, mama."

Ia mencium kedua pipi maria

"Pagi juga sayang, kamu itu sugar sudah 21 tahun tapi kebiasaan burukmu enggan di tinggalkan. Cepat mandi terus sarapan. Papa sama mama nunggu kamu di bawah."

"Satu lagi, tadi pagi Mbak Serly nelpon ke rumah, katanya butik hari ini buka sedikit siangan. Jam 10 dia minta kamu harus sudah sampai di sana." Tambah mamanya.

Sugar mengangguk mengerti. Alisnya terangkat sebelah. "Kenapa Mbak Serly gak nelpon langsung ke hp ku?" Tanyanya dengan tangan mengelus dagu, tengah berfikir.

Mamanya geleng kepala, "Coba kamu lihat hp mu sekarang, Sugar."

Dengan langkah cepat Sugar menyambar handphone nya yang masih ter-charger seperti semalam.

"Gimana?" Tanya mamanya yang sedang melipat selimut anaknya.

Sugar senyum kambing.
Ia lupa semalam mengganti mode mute  handphone samsung berkasing twinkle little star miliknya.

Setelah mengirim pesan suara melalui whatsapp ke atasannya, Sugar mulai memasukan barang-barang yang  perlu ia bawa ke butik.

"Semua sudsh beres sekarang giliran que buat mandi." Ucapnya seorangan.

Sugar tersenyum puas dengan hasil kerjanya semalam. Tidak sia-sia ia baru bisa tidur jam 2 pagi. Sugar berharap atasannya yang super perfection itu tidak mengomplen karyanya kali ini.

Dengan mengenakan setelah blouse merah berlengan panjang dengan V untuk bagian leher dan hiasan pita besar di bagian depannya.
Tidak lupa ia matching kan dengan white skinny long pants dan high heel berwarna hitam setinggi 7 cm. Sugar memutar tubuh langsingnya di depan cermin besar, memastikan penampilannya. Setelah puas. Sugar menenteng kate spade hand bag biru tua nya.

Begitu Sugar menuruni tangga lantai dua. Perasaannya mengatakan bahwa ia melupakan sesuatu. Hanya saja ia tidak ingat apa itu.

"Aduhh ... que lupa bawa apa yah?!" Pikirnya dengan tangan menepis angin.

Sugar mempercepat langkah kakinya untuk sampai di ruang makan rumah besar berlantai tiga itu.

Maria tersenyum begitu Sugar berjalan menghampiri mereka berdua. "Anak mama cantik banget pagi ini." Pujinya sambil menuangkan susu hangat untuk putri bungsunya itu.

"Makasih ... pujian mama bikin Sugar malu." Sahutnya dengan pipi merah merona.

"Ma, papa mana?" Sambungnya.

Unexpected WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang