Prolog

968 82 13
                                    

16.40 PM, waktu dimana aku berdiam diri dan mematung disisi jalan dengan mata sembab dan tangisan yang tak kunjung berhenti, mengamati sebuah mobil yang terbalik di aspal dengan kobaran api yang menyala-nyala. Hujan yang begitu lebat pun tak ku hiraukan walau seluruh tubuhku basah.

Mobil-mobil besar berwarna merah pun berdatangan, disusul oleh semburan air besar. Kerumunan orang berdesakan, menggeser tubuhku ke kiri dan ke kanan. Terdengar juga suara seseorang untuk menyuruhku mundur, namun aku terlalu takut untuk bergerak dan bersuara. Yang kulakukan hanyalah, menangis.

Hingga seketika tubuhku diterjang oleh hembusan angin yang begitu kencang, seakan ingin aku menghilang. Dengan sisa tenaga kukerahkan semuanya untuk duduk di trotoar sambil mencaki maki diriku yang tidak berdaya ini. Kenapa harus seperti ini Tuhan? Kenapa kau mengizinkn dia untuk pergi selamanya dari hidupku? Bahkan aku pun belum sempat mencintainya dengan tulus dan apa adanya. Tuhan, maukah kau memberikan kesempatan kedua untuk kami berbahagia? Karena sampai detik ini, aku belum merasakan indahnya dicintai dan mencintai. Aku memohon kepadaMu, bolehkah?

read and feel.. enjoy!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Endless Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang