A REUNION

11.2K 522 19
                                    

            Meski sudah 3 tahun lulus dari SMU Angkasa, tak banyak yang berubah dari sekolah tersebut. Paling-paling hanya tambahan gedung-gedung baru yang sedang dibangun, selebihnya semuanya sama.

            Yuffi melangkahkan kakinya di halaman bekas sekolahnya dulu itu. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan tersenyum. Semuanya masih sama seperti dulu. Saat tatapannya jatuh di lapangan basket, ia tertawa pelan. Benar-benar masih sama! Dia ingat, dulu waktu masih SMU, dia sering main basket disitu. Lawannya satu-satunya adalah seorang cowok edan yang selain arogan juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi, bahkan Tugu Monas aja kalah saing! Hanya saja cowok itu selalu mengalahkannya. Kemudian matanya beralih ke koridor, satu lagi kenangan yang muncul di ingatannya. Koridor itu...tempatnya saling kejar-kejaran dengan seribu sumpah serapah dan ayunan sapu dengan orang itu.

            Yuffi melanjutkan langkahnya menuju kelas XII IPA3, mantan ruang kelasnya tercinta. Tempat dimana ia menemukan teman-teman tergokil dan terbaik sepanjang masa. Semakin dekat langkahnya ke kelas itu, semakin jelas terdengar suara-suara orang bercakap-cakap, berteriak, bahkan tertawa-tawa. Yuffi mengecek jam di tangannya, baru pukul 18.30, cepat sekali teman-temannya berkumpul. Kemudian, dbukanya pintu kelas XII IPA3, dan semua yang ada di dalam kelas serentak menoleh. Riuh rendah suara pekikan pun terdengar dari para cewek-cewek. Yang cowok-cowok menyeringai dan menggoda, seperti biasa.

            “Yuffi!! Ya ampuuunn!! Lo makin kecewekan aja ya?!” seru Theo si Ketua Kelas.

            “Sialan lo, jadi dulu gue kurang cewek??” sahut Yuffi sambil meninju lengan Theo pelan, lalu tertawa bersama cowok itu.

            “Gila, sumpah! Lo berubah banget, Fi! Baru 3 tahun nggak ketemu lo malah jadi cantik,” puji Ryan sambil mengedipkan sebelah mata.

            “Thanks, lo juga jadi makin jago ngegombal! Tapi sayang kata-kata manis lo nggak mempan sama gue,” kata Yuffi yang langsung disambut tawa riuh teman-temannya.

            Renata, teman sebangku Yuffi dulu, memeluk Yuffi dengan erat. “Tega banget lo, Fi! Jarang ngontak gue, padahal kan kita pisah jauh!” kata Renata sok ngambek

            Yuffi tertawa. “Sorry, gue lagi sibuk kuliah,” kilahnya. Dia kemudian mengedarkan pandangan ke sekeliling kelasnya. Masih sama seperti terakhir kali yang ia ingat. Namun tampaknya Theo menangkap lain maksud tatapan Yuffi.

            “Dia belum datang. Tapi pasti datang kok!” kata Theo sambil mengerling jahil. “Lo tenang aja,” katanya lagi.

            “Hah, ngomong apa sih lo? Ada-ada aja!” sahut Yuffi dan tertawa.

            Theo masih saja tak percaya dan menggoda Yuffi terus-terusan ketika pintu kelas terbuka lagi dan sesosok tubuh tinggi atletis, berkulit putih, hidung mancung dan berambut jabrik masuk ke dalam kelas. Dia mengenakan kaos warna putih yang dilapisi kemeja biru muda berbahan sama di luarnya. Dengan jeans hitam yang membuat cowok itu ‘Oh My God!’ kelihatan sangat keren dan macho.

            “Woii, nih dia jagoan kita nongol!!” seru Egi yang langsung memeluk cowok yang baru datang itu.

            “Yo!” sahut cowok itu. “Gue telat ya?” tanyanya.

            “Tenang, semua baru ngumpul kok! Lagian kan elo yang paling jauh! Aussie gitu loh! Apa kabar lo?” sahut Egi lagi.

            “Sehatlah. Lo juga makin melempem aja, Gi,” ledek cowok itu. Rhefi namanya.

            Yuffi menoleh ke arah keributan di pintu masuk kelas dan melihat Rhefi. Rhefi benar-benar berubah. Selain makin tinggi, tubuhnya juga jadi atletis, dan suaranya makin berat. Tetapi tetap secakep dulu, malah nambah cakep! Yuffi segera mengalihkan pandangannya, takut kepergok sedang memperhatikan Rhefi. Sayangnya Yuffi sudah mengalihkan tatapannya tepat disaat Rhefi menemukannya. Yuffi mengambil segelas lemon squash dan duduk diatas meja dekat jendela. Menatap keluar jendela yang langitnya sudah gelap gulita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A REUNIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang