Halo

36 2 1
                                    

Anya's P.O.V

"Anya! Cepetan beres-beresnya, nanti telat!"

Kalimat seperti itu sudah sering terdengar di seantero rumah. Aku memang seringkali datang kesekolah terlambat, entah karena aku telat bangun, jalanan macet, atau lama beres-beres, atau bisa juga saat perutku sedang tidak bersahabat.

Ini adalah tahun terakhirku di SMA, dan selama hampir tiga tahun bersekolah disini, nampaknya tidak ada perubahan yang terlalu mencolok dari diriku. Mungkin kalau kalian bertanya kepada teman satu geng-ku, mereka akan menjawab satu hal yang sama.

" Anya tinggi banget "

Yaps, bener banget deh, soalnya dibandingin satu geng, akulah yang paling tinggi. Nggak tinggi-tinggi amat sih, cuman buat ukuran cewek ya lumayan lah.

Aku melirik ke arloji yang melingkar di tangan kiriku, dan tersentak kaget.

"Gila, 5 menit lagi gerbang ditutup" Panik, aku langsung buru-buru turun dari angkot dan lari menuju sekolah, dan seperti biasa, pintu gerbang hampir saja ditutup.

" Langganan banget non Anya kalo telat " begitulah ucapan yang sering aku dengar dari pak satpam yang menjaga didepan, belum lagi guru-guru yang berada di meja piket. Ampun, deh.

" Udah kelas 3 loh, Nya. Malu sama adek-adeknya pada dateng pagi " ucap guru piketku sambil menorehkan kalimat di bukunya, yang ternyata adalah tulisan nama dan kelasku.

" Cepetan sana masuk kelas " lanjut guru piketku, kemudian setelah mengucap salam dan mencium tangan guruku, aku buru-buru naik ke kelas ku yang berada di lantai 3.

Yah, mungkin aku terlihat sekali buru-burunya, belum lagi kepikiran soal pr yang belum sempat aku kerjakan. Aduhhh.

' Yak, satu belokan tangga lagi menuju kelas ' begitu batinku, dan dua anak tangga lagi menuju lantai 3.

Dari lantai bawah tempat dimana aku naik tadi, mulai terdengar kerumunan anak laki-laki yang terdengar seperti suara 2 orang, mulai naik ke tangga yang sama sepertiku. Aku segera mempercepat langkahku agar bisa sampai kekelas (tidak terlalu) tepat waktu.

Belok ke kiri menuju koridor kelasku. Dan..

BRUK!!

Aku terdorong hingga tersungkur ketika baru saja ingin meraih gagang pintu kelasku. Kupaksa kepalaku untuk menoleh kebelakang, dan aku membelalakan mataku kaget.

" Sorry banget, Nya " ujar Allan sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal, dan tak lama kemudian mengulurkan tangannya

--------------
YHAAAA

Sengaja bikin cerita baru, entah kenapa tiba tiba aja. Wkwk

Sorry banget kalo penempatan bahasanya masih acak-acakan.

And yes, people! Boleh banget leave me some comments dan saran, hehehe.

Until the next chapter, I'm out!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang