17 Years of Love Song [Versi Alvia]

Author : Orizuka

Repost : saya sendiri dengan tokoh yang berbeda. Izin ya kak :)

Sinopsis

Sivia, saat itu aku berjanji pada diriku sendiri untuk selalu berada di sampingmu. Menemani sepimu. menghapus air matamu. Menjadi kekuatanmu. Aku ingin menjagamu. Aku ingin kau hanya menyusahkanku dan bergantung padaku.

Begitulah Alvin, penyuka baseball yang pendiam, berkata dalam hatinya. Sivia, gadis berkursi roda yang ia temui di sebuah padang ilalang indah di belakang sekolahnya, telah membuat dirinya berubah. Dari anak kota yang meremehkan kondisi kampung yang ia tinggali, Alvin justru menemukan segalanya di sana. Persahabatan, tanggung jawab, sampai cinta. Namun, saat-saat indah itu hanya sekejap. Musibah yang datang bertubi-tubi memisahkan Alvin dengan penyemangat hidupnya. Sivia. Lima tahun Alvin sibuk menyelusuri jejak gadis itu tanpa lelah. Saat bertemu kembali, Alvin sadar bahwa semuanya telah berubah. Apalagi, Alvin kini sudah punya idaman lain bernama Ashilla. Berhasilkah Alvin dan Sivia merajut kembali kenangan-kenangan yang indah seperti dulu? Atau seseorang harus ada yang kalah?

Prolog

Seorang lelaki berusia pertengahan tiga puluh menjejakkan kakinya ke pasir Pantai Kalapa Patimban, Subang. Lelaki itu, Alvin, menghela napas penuh kerinduan. Sudah begitu lama dirinya tidak melihat pemandangan ini.
Alvin melangkahkan kaki mendekati bibir pantai, lalu menatap lautan di depannya. Dia menengadah. Terlihat langit biru yang luas. Beberapa gumpal awan berarak. Saat-saat seperti ini mengingatkan Alvin kepada seseorang. Seseorang yang pernah sangat dicintainya.

Sivia, apa kamu melihat ini juga?

Alvin mengulurkan tangannya ke atas, seolah hendak menggapai awan di atasnya. Matanya menyipit terkena silau Matahari. Alvin menghela napas, lalu menurunkan tangannya.
Seorang gadis berusia sepuluh tahun tampak sedang astik membuat istana pasir tak jauh darinya. Alvin menatap gadis kecil itu, lalu menghampirinya.
"Lagi bikin apa?" tanya Alvin pada gadis kecil itu.
"Istana Pasir," jawabnya polos membuat Alvin mengusap kepala. Alvin ikut duduk dan membantunya membuat istana pasir.
Istana pasir yang indah pun jadi. Alvin membiarkan gadis kecil itu bermain dengannya, sementara dia berbaring di atas pasir yang hangat.
Alvin kembali menatap segumpal awan yang ada di atasnya. Seketika dia meraa mengantuk. Matanya mulai terpejam.


***