Prolog

47 4 1
                                    

"Kau selalu keras kepala. Sudah aku bilang berapa kali. Jangan terlalu sering memakan makanan instant, Lan."

"Ya, ya. Aku sampai bosan mendengar kau berbicara seperti itu Zayn. Sudah lah, aku ini bukan anak kecil. Aku bisa menjaga diriku, Zayn."

"Terserah kau saja."

Cekrek!

"Kau memfotoku lagi?"

"Ya," jawab Zayn santai.

"Untuk kenang-kenangan sebelum aku pergi." Kata Zayn meneruskan perkataannya. Lana terdiam. Entah sudah yang keberapa kali dia mendengar Zayn mengatakan hal itu. Ya, Zayn sering sekali mengatakan dirinya akan pergi. Meninggalkan Lana sendiri.

"Sudah cepat kau habiskan makananmu. Setelah itu aku akan mengajakmu ke suatu tempat."

Zayn dan Lana sudah berpacaran hampir 1 tahun. Lana sangat menyayangi Zayn, begitu pun sebaliknya. Mereka seakan tidak bisa di pisahkan lagi. Zayn selalu menuruti kemauan Lana. Apapun.

"Cepat naik."

Lana langsung menaiki motor Zayn setelah dia memakai helmnya. Sebelum Zayn menjalankan motornya, Zayn menarik tangan Lana untuk memeluknya.

"Pegangan yang erat."

"Ya," jawab Lana.

Zayn ternyata membawa Lana kepantai. Lana melongo. Dia tidak tahu bahwa ada pantai seindah ini pada malam hari.

"Zayn, ini indah."Ucap Lana tanpa melepas pandangan ke arah pantai.

"Ya, aku tau. Aku memang selalu membuatmu terpanah." Kata Zayn pede.

"Hah? Kau pede sekali. Ayo kita kesana." Lana menarik tangan Zayn untuk mendekat ke pantai.

-----------

Hai, kenalkan namaku Lana Emeralda William. Yang tadi adalah percakapanku dengan Zayn Javvad Malik. Dia kekasihku. Orang yang sangat aku cintai. Itu percakapanku dengan Zayn 1 tahun yang lalu. Sekarang? Jangankan untuk berbicara dengannya aku bahkan tidak tahu keberadaan Zayn sekarang. Dia meninggalkanku tanpa alasan yang jelas. Dia menghilang tanpa jejak. Aku benar-benar merindukannya. Merindukan semua yang ada pada dirinya. Aku selalu berharap saat aku terbangun besok pagi aku bisa melihat wajahnya yang dihiasi oleh senyumnya yang sangat manis. Kau tau? Banyak waktu yang telah ku habiskan bersama Zayn. Banyak kenangan yang tidak mungkin aku hapuskan tentang dirinya. Bagaimana mungkin aku bisa berhenti mencintainya? Dia terlalu indah untuk dilupakan. Dia mengajariku semua hal yang aku tidak tahu sebelumnya. Dia mengajariku cinta, dia mengajariku mencari kebahagian, dia mengajariku rasa sakit, dia juga mengajariku cara menghilangkan rasa sakit. Tapi kau tau? Untuk saat ini cara menghilangkan rasa sakitku hanyalah dengan melihat dia kembali disampingku.



Dan, ini ceritaku bersama dia, Zayn..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang