Chapter One

31 3 0
                                    

"Hari ini sepi..." desah Violet, menghembuskan napasnya. Tokonya yang biasanya ramai sangatlah sepi hari ini. Orang tuanya sedang pergi, hanya Violet yang menjaga toko.

Violet duduk dibelakang konter sambil memainkan ponselnya. Tubuhnya terkejut saat mendengar bel pintu berbunyi.

Saat Violet mengalihkan pandangannya dari ponsel. Ia melihat pria dengan wajah oriental masuk. Pria itu berjalan sambil memegang ponselnya.

Violet menghampirinya "Selamat datang. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Violet dengan ramah.

"Aku ingin satu buket mawar merah" jawabnya dengan singkat sambil melihat-lihat.

"Apa ada lagi?"

"Hmm... itu saja" ucap pria itu.

"Totalnya 20 euro" Pria itu memberikan 50 euro kepada Violet. Violet membuka kasir untuk mengambil kembalian.

"Ah... Kembaliannya simpan saja" sahut pria itu kemudian tergesa-gesa meninggalkan toko. Violet hanya menatap pria itu bingung. Baru kali ini, ada seseorang yang tidak menginginkan uangnya.

Orang aneh...

----------------------------------

"Jay, kau dimana sekarang?" Tanya Akira memegang ponselnya di telinga melihat sekelilingnya.

"Aku ada di Bijou, kau sudah membelikan bunganyakan?"

"Sudah, kau tunggu saja disana" jawab Akira kemudian menutup ponselnya.

Akira berjalan menuju toko perhiasan Bijou

"Akira! Cepat bantu aku" sahut Jay saat Akira masuk ke dalam toko.

"Menurut mu mana yang lebih bagus? Yang kiri? Atau yang kanan?" Tanya Jay tanpa mengalihkan pandangannya.

"Yang kiri" jawab Akira.

"Baiklah... aku percaya pilihanmu Akira" ucap Jay kemudian meminta penjaga toko untuk mengambilnya.

Hari ini Jay Pascale akan melamar Natalie Brown. Wanita yang sudah Akira kenal sejak tinggal di Paris.

"Akira terima kasih sudah mau membantu ku" ucap Jay dengan senyum yang lebar. Akira hanya tersenyum kecil "Sama-sama". Jay tidak menyadari bahwa Akira memaksakan senyumnya. Jay terlalu bahagia memikirkan Natalie.

Setelah Jay pergi untuk menjumpai Natalie, Akira pulang ke flatnya.

----------------------------------

Akira berbaring diatas kasurnya. Ia melihat meja disamping kasurnya. Bingkai foto diatas meja menjadi pusat perhatian Akira.

Akira merangkul Natalie, mereka berdua tersenyum lebar. Foto itu diambil saat mereka masih remaja.

Akira tersenyum kecil mengingat masanya saat masih dibangku SMA. Setelah beberapa menit merenung, ia bangun dari kasurnya menuju ruang tengah.

Grand Piano putih miliknya terlihat bersinar di ruangan yang gelap. Akira menyalakan lampu kemudian duduk.

Jari-jari Akira menakan tuts dan memghasilkan suara yang merdu. Akira tenggelam dalam permainan pianonya. Flatnya yang sunyi diisi dengan melodi yang dihasilkan piano.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bird of ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang