HENTIKAN!

5.6K 194 2
                                    

Jehehehehe.... penulis sudah yudisium ini.... tinggal menunggu wisuda sambil melempar lamaran hup, hup, hup baru berdoa bissmillah mogahan para readers juga mendoakan saya mendapatkan gelar, perkerjaan dan jodoh yg baik sehingga semua terasa menjadi berkah buat saya .....

Jangan lupa vote, comment dan follow ya ... ^_^

Oke kita start...

1
2
3
Writinggggggg.....
Action.....

Di dalam ruang Uztad Yusuf Mansyur.

"Setelah dari kesaksian kedua orang tua Isyah mengenai kejadian ini dan pengakuan dari Isyah sendiri maka hukuman cambuk 100x akan dilaksanakan besok." Ucap Uztad Yusuf.

"Baiklah! Kalian bisa menghukum saya, tapi saya bisa menawarkan kalian pilihan ... pertama kalian hukum saya... dan pesantren ini akan saya hancurkan dan pilihan ke dua kalian bebaskan saya sekarang dari masalah yang tidak penting ini karena kami melakukannya atas dasar suka sama suka! Jika masih keberatan dia bisa menjadi istri saya setelah tujuan besar saya terkabul!." Ucap Darta.

"Apa maksud anda! Menghancurkan pesantren ini ! Emang anda siapa!" Ucap Uztad Yusuf.

"Saya yang memiliki tanah pesantren ini." Ucap Darta.

"Tidak mungkin! Tanah ini telah diwakafkan kepada kami!." Ucap Uztad.

"Hahahaha, diwakafkan? Memang benar tetapi surat wakaf tersebut belum ditandatangani oleh pihak pertama yg mewakafkan yaitu saya! Pewaris tunggal kekayaan orang tua saya, jadi bagaimana saya beri waktu 5 menit untuk berfikir dari sekarang karena saya masih ada urusan yang penting dari pada ini." Ucap Darta.

"Ternyata kamu lebih bejat dari pada bintang ! Kamu manfaatkan kekayaan kamu, untuk menutupi kesalahan kamu dan mendzolimi orang lain!." Ucap Kiai.

"Kalian tinggal pilih semakin banyak kalian berceramah, semakin banyak waktu terbuang... 3 menit lagi.." Ucap Darta.

"Saya tidak akan melepaskan kamu hanya karena kamu pemilik tanah pesantren ini, Allah akan lebih meridhoi keputusan kami untuk melaksanakan hukumanNya kepadamu." Ucap Uztad Yusuf.

"Hahahaha, tinggal 1 menit." Ucap Darta.

"Bagaimana kami bisa menikahkan putri kami dengan orang seperti kamu Darta!." Ucap Umi.

"Benar bagaimana kami bisa bersahabat dengan Isyah jika kelak ia memiliki suami sepertimu!." Ucap Ayu.

"30 detik lagi, saya akan jika kalian memilih ingin tetap menghukum saya, maka saya akan menghancurkan ponpes ini hari ini juga beserta isi isinya." Ucap Darta.

"Saya tetap pada pendirian saya untuk memilih pilihan yg pertama." Ucap uztad.

"Jangan pikirkan dirimu saja uztad pikirkan santri yang yatim disini... uztad, tinggal 15 detik lagi." Ucap Darta.

"Kamu tidak bisa menjamin Isyah dalam keadaan baik-baik saja, bagaimana bisa! Kamu menjadikannya istri bahkan saat ini saja kamu sudah mencampakkan dia!." Ucap Aura.

"Aku akan memberikan apa yg dia inginkan, tapi satu hal yang ingin ku sampaikan... dia! Tak boleh sedikit pun menyentuhku kecuali aku yg memintanya hahahahaha." Ucap Darta sambil menunjuk Isyah yang hanya menangis sedari tadi. "Oke, saya akan hitung mundur... 5, 4, 3, 2, 1."Ucap Darta,

"Hentikan! Baiklah! Saya setuju dengan pilihan kedua." Ucap Kiai.

"Astagfirullah, Kiai kenapa anda melakukan ini."Ucap Uztad.

"Semua ini tidak bisa mengorbankan lebih banyak orang lagi Uztad." Ucap Kiai.

"Tapi Allah pasti meridhoi keputusan kita Kiai..." Ucap Uztad,

"Tapi tidak dengan orang ini pasti dia akan melakukan hal yang lebih buruk dari pada ini setelah menghancurkan ponpes ini." Ucap Kiai.

"Ternyata cara berfikirnya lebih elegan dibanding anda pak uztad, baiklah saya akan tentukan tanggal pernikahan kami setelah tujuan besar saya terselesaikan, yah, karena semua persoalan sudah finish maka saya langsung pamit Assalamualaikum." Ucap Darta.

"Astagfirullah, walaikumsalam." Ucap Uztad.

Sementara Darta di dalam mobil menuju dalam perjalanan pulangnya ..

"Maafkan aku Isyah, aku tak bermaksud melakukan ini... aku hanya saja tak bisa tenang memikirkan dalang dibalik hancurnya hidupku ini sekarang dalang itu sudah berdiri di depanku... yaitu kedua orang tua Salsa.
Aku akan menerima hukuman itu bahkan lebih jika semua sudah selesai Isyah.
Karena aku memang mencintaimu saat pertama kali aku melihatmu.
Namun otakku tak berfikir jernih dan nafsu pun membakarku.
Aku mengikutimu selalu namun tak berani menjumpaimu ditengah keterpurukanmu, karena rasa malu dan hinaku.
Mereka kedua orang tua Salsa bersekongkol menghancurkan usaha Papahku, Istrinya menggoda Papahku dan Suaminya mendekati Mamahku namun mereka tidak berhasil karena yang mereka tuai bukan cinta tapi nafsu akan harta kini saatnya akau membalas dendam kepada mereka melalui anak mereka ...Salsa... walaupun aku harus mengorbankan satu orang lagi dan menjadikan dia pedang yang siap membunuhku dan orang itu adalah... Putra!."Gumam Darta dalam hatinya lalu menghentikan mobilnya di dekat jurang lalu keluar dari mobilnya

"Aaaaaaaaaaa!." Teriaknya.

Biarkan Aku Tanpa Ta'arufTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang