" First Meeting"

1.8K 51 0
                                    

"Perkenalkan nama saya Alexander Pradipta, saya biasa dipanggil Alex atau Lexa tergantung kalian nyamannya panggil apa, asal sekolah saya SMA Pelita Kasih " aku memperkenalkan diri di hadapan teman-teman kelompokku. Hari ini hari ke 2 pelaksanaan ospek di kampusku. Tadi sempat diadakan pembagian kelompok untuk mentoring. Jadi selama aku kuliah di semester-semester awal ada beberapa senior yang akan menjadi mentor dan membantuku selama kuliahku.

Setelah berbagai perdebatan yang panjang dengan papa, akhirnya aku bisa kuliah di jurusan yang aku impikan sejak kecil Fakultas Kedokteran. Perjuangan untuk ujian melalui SNMPTN dan harus hidup sebagai anak kos tentunya tidak akan aku sia-siakan. Aku harus bisa jadi dokter. Aku harus bisa buktikan kepada papa dan mama, bahwa kepercayaan mereka tidak akan aku sia-siakan. Ah, aku jadi merindukan mereka.

" Alex, saya mohon tidak melamun ketika saya memberikan penjelasan!! Kecuali kamu ingin berdiri di tengah lapangan basket" teguran kak Ary membuatku kaget.

" Maaf senior, saya salah" aku hanya bisa mengakui kesalahanku

" Ya sudah, lain kali kamu harus memperhatikan ketika saya menjelaskan"

"siap senior"

Akhirnya jam 5 sore pun tiba, 11 jam ada di kampus untuk diospek bukanlah hal yang menyenangkan kawan. Aku masih berdiri di depan kampusku dengan pakaian putih hitam dan berbagai atribut ospek. Untuk sampai ke kosan , aku harus nai angkot sekitar 5-10 menit dari kampusku.

" Hey alex, kamu udah mau pulang? Mama nanyain kalau kamu mau diantar pulang?" Novia, satu-satunya teman SMAku yang kuliah satu jurusan denganku memanggilku.

" Gak usahlah Nov, aku naik angkot aja. Kan rumah om kamu dengan kosan aku beda arah." Aku menolak dengan halus

" Ya elah lex, ya udah. Hati-hati yah"

" siap Nov."

Udah 30 menit aku berdiri didepan kampus. Selain angkot yang beroperasi kayaknya lagi gak banyak, banyak juga teman-temanku yang pulangnya naik angkot. Bukan karena apa sih, selama masa ospek kami dilarang bawa kendaraan pribadi, jadi pilihanmu hanya 2, naik angkot atau diantar jemput sama orang tua seperti Novia tadi.

" Tit.. tit... " klakson motor didepanku ,

" Hey cama, kamu mau pulang ke arah mana? " ternyata itu motor Ary

" Senior bicara dengan saya? " aku bertanya

" Iya cama Alexander Pradipta.. "

" Maaf senior, saya kira tadi bicara sama teman yang lain. Saya kos di daerah perumahan PLN senior"

" ya sudah bareng yuk, kebetulan gue mau ke daerah situ juga.

" Biar deh senior, saya gak enak merepotkan senior. Biar saya pulang naik angkot saja" aku menolak dengan halus tawaran kak Ary

" Kamu berani melawan perintah senior yah?"

" Maaf Senior tapiii.. " aku masih berusaha menolak tawaran kak ary

" Gak ada tapi-tapian. Ayo naik'

Aku terpaksa naik ke motor kak Ary dan Ia mengantarku sampai ke kosku.

" Terima kasih senior" aku berterima kasih kepada kak ary sambil turun dari motornya

" it"s okay Cama" Dia mengambil helm dariku dan segera melajukan motornya.


#Aryanto Winata POV

Sebagai angkatan paling senior di Fakultas ini, sudah sewajarnya angkatan gue menjadi panitia ospek. Sebagai panitia selain bertanggung jawab untuk mendidik para calon mahasiswa (Cama) kami juga mengemban tugas menjadi mentor mereka selama masa-masa awal kuliah mereka di Fakultas ini. Alexander Pradipta, cama  berkacamata ini entah mengapa menarik perhatianku. Ia memiliki mata yang sipit dan muka yang terlalu imut untuk seorang cowok. Hey, tak perlu heran kenapa gue bisa tertarik sama cowok. Gue Biseksual. Gue udah sadar  dari gue masih SMA. si Junior gak hanya tegang ketika melihat cewek yang sexy tapi bisa juga tegang karena ngeliat lelaki. Dan tipikal Alexander Pradipta ini salah satu tipe yang gue sukai.

Medical Romance (Slow Update- 3 or 4 parts to end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang