Part 1

744 14 1
                                    

"When I first met you, I never realized how much you would end up meaning to me"

Abigail's POV

"ABI!!" teriak seseorang dengan suara kencangnya. "Apa lagi sih? Gue lagi bikin tugas nih, berisik banget sih" jawab Abigail sambil menyelesaikan tugasnya. "Kenapa lo ga terima aja sih si Radit? Ganteng, tajir, bisa main gitar, pinter nyanyi. Kurang apa, bi?" tanya Cherry yang sepenuhnya menyalahkan kebodohanku karena tidak menerima Radit. Ya, aku memang bodoh menurut mereka yang merupakan fans dari Radit, tapi aku memang tidak menyukainya, memangnya aku harus memaksakan diriku untuk menyukai Radit? "Kurang suka nih, Cher. Ya okay, dia ganteng dan bla bla bla. Tapi dia kan berandalan, lo mau bikin rambut gue berdiri semua gara-gara stress pacaran sama Radit? Ga kan? Big NO deh pokonya" jawab aku penuh semangat sambil menekankan kata Big NO. "Ya tapi kan bi.." bantah Cherry sambil melipat kedua tangannya didepan dada. "Udah deh cher, ga usah jodohin gue lagi. Kalo lo yang suka ya lo aja yang jadian sama Radit, jangan bawa-bawa gue" kataku mulai kesal dengan Cherry. "Iya deh ga gue jodoh-jodohin lagi lo sama Radit, nanti lo gila gue lagi yang repot ngurusin lo. Makan yu? Laper nih" kata Cherry sambil menarikku ke kantin.

Bradley's POV

Aku memasuki hotel yang kubangun sejak 5 tahun yang lalu. Memang ini bukan murni usahaku, masih ada unsur dari Papi yang membantuku membangun hotel ini. Ya, nama hotelku adalah Hansel's Hotel. Hansel diambil dari namaku Bradley Hansel. Setelah aku memasuki ruanganku, aku mendengar banyak karyawan yang menghembuskan nafas mereka, apa aku semenyeramkan itu? Mungkin iya aku perfectionis, tapi aku tidak menyangka mereka menganggapku seperti setan yang akan menerkam mereka dalam hitungan detik. "Pa Bradley, ada pertemuan dengan Mr. Peter hari ini jam 8 malam. Bisa pa?" tanya manager yang sering dipanggil Kim oleh Bradley. "Iya saya usahakan, tolong siapkan semua bahan yang akan dibicarakan nanti, terimakasih" jawab Bradley tegas. Ah, pertemuan lagi. Aku sangat lelah hari ini, sudah 3 pertemuan hari ini dan semuanya berasal dari pemegang saham terbesar di Hansel's Hotel. "Saya lelah, tolong buatkan saya kopi yang seperti biasa. Gula? Tidak kurang tidak lebih. Jika tidak seperti biasa, saya tidak akan meminumnya" kata Bradley sambil menatap managernya yang pucat mukanya karena diliputi rasa ketakutan. "Baik, pa" jawab manager Kim sambil keluar dari ruangan. Mungkin Bradley memang pantas diberi julukan "Si Boss Setan". Kita lihat saja wanita mana yang bisa menghilangkan aura setan dari pria berumur 26 tahun ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love You, Big BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang