Jodha pergi Jalal sedih

1.1K 25 33
                                    

"neng..?"

"abang..?"

"kita berdua jatuh cinta" kata Jalal dan Jodha serempak.

"hoek.." Maham Anga yang dari tadi mengintip di kejauhan jadi mual karena melihat kemesraan mereka berdua.

"bener-bener pasangan konyol! Aku akan menghancurkan hubungan mereka dengan cara apapun !! ingat ituuuu..!! tanpa disadari Maham Anga berteriak sambil mengangkat kedua tangannya seolah akan pergi perang. Untuk memenuhi peran antagonisnya, wajah bengis itu muncul dan terus dibawanya sampai masuk kamar.

-88888-

"mama!! Ada apa dengan wajahmu, mama?" tanya Javeda penasaran

"diam kamu Javeda! Aku sedang menunjukkan kemarahanku !!" jawab Maham Anga dingin. Lalu dia duduk dengan satu kaki diangkat ke kursi seperti preman terminal.

"memangnya mama tidak capek memasang wajah seperti itu sepanjang hari?" kata Javeda sambil main bekel.

"aku muak melihat kemesraan mereka berdua, Javeda!" kata Maham Anga dengan nafas naik turun seperti orang kena asma.

"pasangan yang mana maksud mama? Di istana ini ada banyak pasangan. Contohnya ada Baksi dan Sarif, aku dan Adham, hayo pilih yang mana?" kata Javeda sambil sibuk mencari bola bekelnya yang hilang menggelinding keluar kamar.

Maham Anga mulai ngoceh sendiri "pasangan yang mana lagi? Memangnya mama sedang membicarakan pasangan Hosiar dan Resyam ?!" tanya Maham Anga kesal. Maham Anga bingung karena Javeda tidak menjawab kata-katanya.

"Javeda !! Javedaaa..!! Akhh..dimana anak itu?" Maham Anga menyapu pandangannya ke seluruh ruangan mencari Javeda. Tiba-tiba terdengar teriakan dari luar kamar "mamaaa..!! tolong aku..!! aku hampir jatuh mama..!!" Maham Anga segera berlari keluar kamarnya menuju balkon yang berada di tingkat 12. Dia kaget melihat Javeda sudah bergelantungan di tepi balkon.

Dengan santainya Maham Anga teriak dari atas "Ya Khudaaa..!! apa yang kamu lakukan disana Javeda? Mama kan sudah pernah bilang, jangan main di balkon!"

"mamaaa..tidak usah banyak bicara! Cepat tolong akuuuu...!!" teriak Javeda yang terus bertahan sekuat tenaga berpegangan di pinggir balkon.

"Tunggu saja disitu, mama akan cari pertolongan! Satu jam lagi mama akan kembali..!!" Maham Anga nyengir dan pergi meninggalkan Javeda.

"mamaaaaa..!!" teriak Javeda melengking.

-88888-

Jalal dan Jodha yang sedang berada di dapur tiba-tiba dikagetkan oleh teriakan Javeda yang terdengar samar-samar.

"berisik sekali! Kucing siapa yang menikah di bulan september?" tanya Jajat penasaran.

"nggak tau sayang, ayo kita lanjutkan saja pekerjaan kita" Jalal menuruti saran Jodha untuk melanjutkan pekerjaan mereka memasak sayur asem di dapur.

"aku yakin masakan ini pasti akan sangat enak!" Jalal mengambil satu tetes kuah sayur asem dan mencicipinya.Jalal langsung kaget setelah mencoba masakannya sendiri.

"Kenapa Jalal? Kenapa kamu merem melek begitu?" tanya Jodha yang terus mengamati wajah suaminya yang pendek dan mengenakan daster dan celemek warna pink menyala.

"asam sekali sayang, ini bukan sayur asam..ini sayur kecut" Jalal melet-melet karena tidak tahan dengan sayur kecut buatannya.

Tiba-tiba HP Jodha berdering dengan ringtone lagu metalica! Jalal sempat keselek mendengarkan ringtone HP Jodha.

"Jodha! Sudah berapa kali aku ingatkan, ganti ringtone HP mu itu!!" kata Jalal kesal bukan main.

"iya..iya, besok aku ganti dengan lagu Jamrud" kata Jodha menenangkan suami bantetnya.

Jodha mengangkat telfonnya "Halo, dengan ratu kerajaan Mughal disini, ada yang bisa saya bantu?"

Sekitar 5 detik sama sekali tidak ada jawaban dari si penelfon.

"Jodha, siapa yang menelfon?" tanya Jajat berbisik. Jodha hanya mengangkat bahu kirinya. Jalal bingung dengan jawaban Jodha.

Kembali lagi pada si penelfon, "halo Jodha, apa kabar?" tanya si penelfon misterius itu singkat. Jodha yang mengenali suara si penelfon itu langsung kaget dan mangap sambil menutup mulut dengan tangan satunya "Suryaban!?" kata Jodha kaget banget. Jalal keselek lagi mendengar Jodha menyebut nama Suryaban.

"Jodha, berikan telfonnya padaku..cepat berikaaan...!!" kata Jalal seraya meraih HP yang ada di tangan Jodha.

"tidak akan aku berikan!!" kata Jodha sambil berlari keluar dapur. Jalal lari mengejar Jodha dengan kaki-kaki pendeknya.
"Stooop Jodhaaa..!! berhenti katakuuuu..!!"

-88888-

Sampai malam mereka masih kejar-kejaran di hutan.Jalal menghentikan langkahnya untuk mengambil nafas, sementara Jodha tetap ngacir masuk ke dalam hutan dengan HP di tangannya. Jalal menyerah lalu duduk di bawah pohon dengan berjuta kesedihannya.

"oh nasibku yang malang..Jodha pergi meninggalkan aku seorang diri di tengah hutan..hiks" Jalal meratapi nasibnya sambil menggaruk-garuk kulit pohon.

"kresekk..! kresekk..!" langkah kaki yang beradu dengan dedaunan kering di hutan. Jalal semakin waspada sambil memeluk pohon. "siapa disana..!!?" teriak Jalal dengan suara gemetar. Tiba-tiba sosok tinggi besar muncul di balik semak-semak. Jalal mangap terperanga menganga dengan kumis tertiup angin. 'wuuuuss..'

Abang Jalal dan Eneng Jodha nyang memadu kasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang