Chapter 3

28 0 0
                                    

Saat diriku telah terlepas dari jeratan genk Sultan dan saat ku melihat ke arah lapangan, Sultan membawa kertas karton warna pink yang bertuliskan "Will you be my girlfriend? ❤" dan teman temannya yang memakai baju dengan tulisan "please say yes! ". Sontak diriku kesal dan marah. whyyy?

"APA APAAN SIH LO?!? GAK MALU APA HAH?!? Belajar yang bener dulu baru cinta cintaan dan lo pasti punya pikiran gue ini sama seperti cewek cewek yang suka sama lo apa?!? Gue tau lo primadona disini tapi gak segampang itu bisa asal nembak orang! Dan gue ingetin sekali lagi jangan pernah nembak gue lagi! "

Seketika kata kata itu keluar dari bibirku, lalu apa salahku? Sepertinya tidak ada, aku hanya berkata fakta dan kalo dia tidak suka. Baguslah, memang mauku seperti itu. Bukannya aku jahat tapi aku tidak mau mendapatkan dosa yang lebih banyak lagi dan menurutku buang buang waktu karena pacaran yang jelas jelas dilarang oleh agamaku dan kedua orang tuaku dan aku anti sekali dengan buang buang waktu.

Aku lebih memilih meninggalkan lapangan daripada harus melihat wajah Sultan yang makin hari bikin muak lalu aku berlari menuju ke kelas dan Sultan diam terpaku menatap diriku. Apa aku malu? ,jawabannya amat sangat malu. aku tidak seperti cewek cewek disekolah ini yang mengfanatik-an cinta seakan akan urusan cinta itu nomor satu atau mungkin hal seperti ini wajar dialami anak SMA dan apa seharusnya aku seperti itu juga? Ahh tidak usah. Tidak penting ngapain aku mikirin hal bodoh kayak begitu.

Seluruh koridor sekolah dipenuhi anak anak murid yang penasaran siapa sih yang berani nolak Sultan sang primadona sekolah, iya itu aku. Salah siapa dia nembak aku disekolah? Ya terima saja akibatnya dan ini sebagai pelajaran buat dia agar tidak bertindak sok kecakepan.

Aku berlari sekencang mungkin tanpa melihat sekelilingku dan saat aku sampai dikelas, teman-teman kelasku menatap diriku dengan tatapan heboh dan aneh. Kenapa pada lebay sih cuman masalah kayak gitu doang?apa ini hal yang gak biasa buat kalian? Duhh yang lebay disini siapa sih? Aku bertanya pada diri sendiri.

Setelah itu aku langsung ke tempat duduk ku dan sahabat baruku ini orangnya super duper kepo dan pengen tau segala info yang lagi update ke orangnya langsung, walaupun kita bisa dibilang sahabat baru tapi sangat mudah memahami sifat dia yang berbanding terbalik dengan diriku yang sungguh super duper gamau tau hal hal yang ga penting, aku mau bocorin sesuatu hihi aku denger ini dari teman kelasku juga katanya dulu beredar gosip katanya guru olahraga sekolah kita PDKT sama guru bahasa inggris trus sahabatku ini super duper kepo sampai membantu mereka untuk pacaran dan baru sebulan yang lalu mereka menglangsungkan pernikahan dan sahabat ku ini dijuluki "si kepo" . Tapi tenang sahabatku ini punya nama yang sangat indah, kenalkan nama dia afsyen mayesha al-hakiim, kelas XI 1 ipa, punya prinsip jomblo sampai lulus SMA.

"Selamat pagi mbak, saya boleh melontarkan beberapa pertanyaan untuk anda tidak?"nada bicara reporter tv.

"oh boleh saja mbak tapi ada syaratnya"ku membalas.

"apa itu mbak? " nada bingung

Aku mendekat ke telinganya dan memulai ancang ancang untuk berteriak.

"JANGAN KEPOO!! "

Lalu dia berteriak kesakitan sambil memegang telinganya.

"ih biasanya cerita kalo ada yang nembak " nada sok sedih.

"ah masa yang ini mesti diceritain juga, 1 sekolah juga tau , kali ini gue males cerita lain kali aja ya kalo ada yang nembaknya menarik"nadaku bercanda.

"oke bos "

Lalu pak ahmad datang ke kelas dan seperti biasa pelajaran matematika akan segera dimulai.

Tapi...

Yang dibelakangnya itu siapa?


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BercandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang