episode 1

1K 13 2
                                    

Dealova...
Dealova itu namaku, nama yang berartikan sebuah cinta.
Aku adalah sebuah cinta ayah dan ibu ku, aku saat bahagia saat bersama mereka tapi saat aku berumur 14 thn ayah ku pergi meninggal. Ya memang takdir yang belum bisa ku terima sampai sekarang, ibu ku membesarkan ku sendiri sampai saatnya ibu ku menikah kembali saat ku duduk di bangku SMA, hingga aku harus pindah ikut dengan ayah tiri ku, awanya aku sama sekali tidak nyaman tapi lama kelamaan aku mulai bisa menerima semua ini. Beda hal nya dengan kakak tiri ku *pria* dia sama sekali tidak bisa menerima posisi ibu nya yang digantikan oleh ibu ku, hingga dia selalu bersikap acuh pada ku dan ibuku.

Suatu hari di sekolah baru ku...
Aku diantarkan oleh pak musa ke kelas baru ku sambil diperkenalkan pada teman2 baruku..

"Anak2 perkenalkan ini dealova murid baru di sekolah kita"

"Selamat pagi semua, namaku dealova panggil saja dea, semoga kalian bisa menerima dan membimbingku, terimakasih" *sapa ku pada teman sekelasku*

Mereka sepertinya bisa menerima ku dan bahkan cukup baik pada ku semuanya bertanya tentang kehidupan ku sebelum pindah ke sekolah ini. Tapi ada satu pria yang menatap ku tajam dia teman sebangku ku, sepertinya dia tidak menyukaiku, tapi aku pun tak tau apa salah ku padanya hingga dia menatap ku tajam seperti itu.

Pas waktu istirahat tiba saat dikantin tiba2 dia memanggilku..

"Hey anak baru!! Sini duduklah didepan ku" *dengan penuh ancaman padaku*

"Iya" *jawabku tanpa bertanya apapun aku melanjutkan makanku"

"Kau!!"

"Ya?"

"Siapa namamu?"

"Ohh dea.. Dealova"

"Namaku firman"

"Iiiya" *menjawab sambil gugup, karna baru sekarang dia berbicara padaku, dikelas dia hanya tidur, pria yang aneh*

"Aishhh... Kenapa kah memandangku seperti itu hah? Apa kau takut padaku??"

"Tidak! Aku sama sekali tidak takut padamu"
"Ishh kau ini dasar anak baru yang sombong awas kau!!" *mengacak2 rambut ku*
Dengan penuh amarah aku pun menghabiskan makananku dan terus membayangkan wajah yang menyebalkan itu. Tersadar aku sudah hampir melewati waktu istirahat ku, aku pun melanjutkan belajar ku hari ini hingga selesai.

"Hey anak baru!!" suara memanggil namaku
Ternyata si cwo rese itu.

"Kenapa?"
"Pulanglah denganku"
Aku pun melototi dia hingga hampir bola mataku keluar karna terkejut, berani2 nya dia baru kenal sudah ngajak pulang bareng!!

"Tidak" jawabku dengan sombongnya
"Ihh.. Kau.. Aku tau rumahmu dimana. Rumah mu searah dengan rumahku"

"Dari mana kau tau? Kau pikir aku akn percaya pada mu?"
"Dasar cewe bodoh! Ayo naik motor ku"
"Tidak! Aku tidak mau"

"Baiklah jika kau tak mau aku akan mengikutimu sampai rumah"
"Lakukan saja jika kau mau"
"Aishh dasar wanita keras kepala"

Ternyata dia memang mengikutiku dengan motornya itu, sungguh aku merasa tak nyaman sekarang.
"Hey apa kau tidak bisa berhenti mengikutiku?"
"Naiklah, maka aku berhenti mengikuti mu"

"Baiklah" *dengan penuh rasa penyesalan aku pun naik motornya"

Aku merasa aneh karna ini bukan jalan menuju rumah ku!
"Firman, kau mau bawa aku kemana? Ini bukan arah ke rumahku! Apa kau sudah gila hah??"
"Diamlah saja aku mangajakmu ke sebuah tempat"
"Tempat apa maksudmu firman? Awas kau jika berbuat yang aneh2 padaku, akan ku bunuh kau"

"Aku tidak sejahat itu dea" *mengumbarkan senyuman manis pada ku* ternyata dia cukup manis juga jika tersenyum :v

Sampailah disebuah tempat makan yang cukup terkenal, wah aku semakin bingung pada manusia ini mau apa sebenarnya dia mengajakku ke tempat seperti ini.

"Duduklah, aku akan pesankan makanan untukmu"
Kemudian dia kembali sambil membawa makanan untuk ku

"Firman, sebenarnya kenapa kau mengajakku kesini? Apa yang akan kau rencanakan padaku?"

"Fikiranmu selalu saja negatif padaku"
"Memang kau seperti itu"

"Aishh apa maksudmu seperti itu hah??"
"Tidak, aku tidak memngatakan apapun"

"Aku mengajakmu kesini karna aku mau, aku tidak pernah mengajak wanita makan seperti ini sebelumnya"

Aku hanya tersenyum kecil mendengar pernyataan nya padaku :D

"Kenapa kau tersenyum? Kau jangan terlalu pede ya! Nanti kau sendiri yang menyesal"
"Huh kau ini"

"Ayo cepat habiskan makananmu! Sesudah ini kita pulang"
"Baiklah"

Kita melalui banyak pertanyaan. Sepertinya dia bukan pria jahat seperti dugaan ku, dia pun sudah mulai terbuka pada ku tentang hidupnya. Aku sedikit mulai nyaman dengannya.

"Kau sudah selesai? Ayo kita pulang" tanya firman dengan lembutnya

"Ayo kita pulang"

Aku pun menaiki motornya, berbeda dengan tadi yang pergi dengan marah sekarang aku pulang dengan senyuman lebar,
Setelah menghabiskan waktu dijalan akhirnya sampai depan rumahku. Aku berbicara sebentar dengan firman didepan rumah ku tapi tiba2 suara ricuh terdengar sepertinya berasal dari rumah ku. Aku pun masuk kedalam rumah dengan terburu buru.

"Buuu.. Ibuu,"

"Kauuu! Urus ibu mu katakan padanya jangan pernah mencampuri urusan ku, dia bukan ibu ku. Kau paham!! Atau perlu pergi saja kalian dari rumah ku" *ucap kaka tiri ku dengan kejamnya*

"Buuu, apa yang terjadi? Kan sudah aku bilang ibu jangan pernah ikut campur urusan kaka nanti dia marah, kan sekarang jadi kya gini,"

"Gpp de, ibu cuman mau kaka mu lebih dekat dengan ibu hingga dia bisa menerima ibu dan kamu"

"Ibuuu" *menangis terharu*

Firman yang saat itu menyaksikan pertengkaran antara kami pun membantu ibu ku dan menenangkn ibuku. Ternyata dia sangat pengertian pada ibu ku. Bahkan aku yang anaknya saja belum tentu bisa memahami ibuku seperti dia.

"Firman, kau pasti merasa kasihan pada ku, karna aku dan ibu ku seperti ini"

"Kau salah paham dea, aku tau kamu orang yang kuat dan aku juga tau kau pasti bisa melewatinya"

"Terimakasih firman"

"Aku sama sekali tidak merasa kasihan padamu karena kau wanita yang sombong, angkuh, dan menyebalkan pasti kau punya banyak modal untuk kuat"

"Hahaaaa kau bisa saja firman"

"Hehee, dea aku pulang yah udh sore, besok kau ku tunggu di depan rumahmu"

"Kauu.. Kau mau apa menunggu ku disini besok??"

"Keluarlah jam 7 pagi" *berbicara sambil pergi begitu saja*

Ahh hari pertama ketemu sma firman, menyebalkan dan cukup bahagia..

Ketemu lagi di episode 2 okeee...
Terimakasih

DealovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang