episode 2

443 11 2
                                    

Esok harinya tepat pada jam 7 pagi aku menunggu firman di depan rumah ku. Sebenarnya hari itu hari minggu aku semakin bingung karena hampir 30 menit ku menunggu firman tapi dia belum datang juga. Aku semakin kesal karna sudah jam 9 dia juga tak datang. Aku putuskan untuk masuk kembali ke dalam rumah dengan wajah yang cemberut.

"Kenapa wajahmu seperti itu dea?" tanya ayah ku memperhatikan ku.
"Tidak apa2 ayah, aku hanya merasa dibohongi saja oleh teman sekelasku" jawabku ketus

"Memangnya dia berbohong apa? Kemarilah duduk disampingku ayo ceritakan semuanya pada ayah mu ini"

"Ayah, dia memintaku menunggunya jam 7, tapi aku menunggu nya 2 jam dia sama sekali tidak menampakkan wajahnya dihadapanku, aku merasa marah sekarang"

"Heyy.. Putri ayah dilarang seperti itu, kau harus jadi wanita yang pemaaf. Mungkin saja dia ada kepentingan yang mendadak, atau memang dia sedang sibuk"

"Tapi setidaknya dia harus memberitahu ku kalau dia tidak bisa datang"

"Kenapa tidak kau saja yang menghubunginya duluan?"
"Ayaahh.. Bahkan aku tidak punya no handphone nya"

"Apa dia punya no handphone mu?"
"Tidak, karna dia tidak memintanya ayah"

"Ahh anak ini, sungguh rumit hubungan kalian"
"Hubungan? Aku hanya berteman ayah tidak lebih"

"Terus kenapa kau marah seperti itu ketika dia tak datang? Itu artinya kau punya rasa padanya" *pergi sambil meledekku hingga wajah ku menjadi merah seketika*

"Ayaaahh"

Yaa dia memang ayah tiri ku tapi dia memperlakukan ku seperti anak kandungnya, bahkan saat ini aku lebih dekat dengan ayah tiriku dibandingkan dengan ibu ku. Tapi di sisi lain kaka tiri ku tidak menyukai jika aku terlalu dekat dengan ayah karna dia merasa tersaingi olehku. Aku ingin sekali dekat dengan kaka ku tapi dia selalu menghindar saat ku dekati. Sungguh kaka yang keras kepala meski begitu aku tetap menyayangi kaka ku.

"Bruuugg!! Suara keras terdengar dari gudang, aku menghampiri suara keras yang berasal dari gudang itu.

"Kaka... Kau sedang apa disini? Kau tidak apa2? Aku mendengar suara yang sangat keras di sekitar sini, apa sesuatu menimpamu?

"Pergilah kau"
"Kaka aku bertanya padamu, apa kau tidak ada niat sma sekali untuk bicara dengan ku?"

"Siapa kau berani berbicara keras seperti itu padaku?"
"Kauu.. Sama sekali tidak berubah kaka, bahkan setelah 1 tahun ayah dan ibu menikah kau masih saja seperti ini"

"Hah kau masih berharap jika aku akan menerima kau dan ibumu?"
"Tentu saja, karna kau memang kaka ku sekarang, aku berhak tau apapun tentang mu karna kau kaka ku"

"Tidak dea, kau tidak akan menjadi adik ku sampai kapan pun, kau mengerti!! Pergilah sekarang, aku ingin sendiri"
"Kaka kau bahkan tidak boleh diam disini, pergilah ke rumah aku tidak akan mengganggu mu"

"Dealova ku mohon pergilah"
"Kita pergi bersama kaka, ayolah"

Prakkk! Kaka ku memukul meja dengan kerasnya. Terkejut aku hingga ku menangis dihadapannya sambil berlutut padanya.

"Kakaa.. Ku mohon terimalah aku, akuilah aku, aku hanya ingin kau menjadi kaka ku, dan aku menjadi adik mu, kaka aku selalu mengkhawatirkan mu jika kau tak pulang, aku selalu mencari ketempat kerjamu tapi kau tak ada, sampai ku menemukan mu digudang ini kau tak sadarkan diri, kaka apa kau tau aku selalu melihat mu disini, aku selalu memperhatikanmu, kaka bicaralah padaku jangan diam seperti ini padaku, sampai kapan kau seperti ini!!"

Dengan kesal aku keluarkan amarahku karna kekhawatiran ku padanya. Dia hanya diam membisu melihatku menangis dan berlutut dihadapannya. Berlututlah dia membuat ku berdiri kembali. Tanpa kata apapun dia pergi meninggalkanku.

"Baguslah kaka setidaknya kau pergi dari gudang yang kotor ini, lainkali aku akan mengunci gudang ini supaya kau tidak bersembunyi digudang ini" aku berbicara sendiri sambil menangisi kejadian ini.

"Maafkan aku karna aku datang di kehidupan mu kaka"
Kata terakhirku sambil meninggalkan gudang yang kotor itu.

"Kau kemana saja sayang, ibu mencarimu dari tadi"
"Aku tadi digudang bu"

"Kenapa kau ke gudang dea?"
"Aku ingin mencari kayu untuk tugas kerajinan ku bu tapi tidak ada"
"Ahh itu biar nanti ibu belikan kayu untuk mu, sekarang kau makan dulu sana, kaka mu juga sedang makan"
"Baiklah bu"

Aku terpaksa berbohong pada ibuku karna aku tak mau membuat ibuku sedih. Aku makan tepat disamping kaka ku yang sedang makan juga. Dia sesekali menatap ku, mungkin dia khawatir padaku atau setidaknya dia merasa berslah karena membuat ku menangis.
Kejadian itu telah berlalu, akupun mulai melupakan semua nya ku mulai hari ku menjadi ceria kembali. Hari senin pertama disekolah baruku aku pun memakai seragam putih abu dengan semangat karna hari senin itu upacara aku pun buru2 untuk pergi sekolah karna takut kesiangan sampai lupa sarapan.

"Bu ayah aku berangkat dulu ya aku takut kesiangan"
"Dea makan dulu sebentar"
"Tidak usah nanti saja di kantin bu" sambil teriak aku pun meninggalkan rumah menuju kesekolah.

"Yah.. Dea kemana? Kenapa tidak sarapan?" tanya kaka ku pada ayah penuh dengan khawatir.
"Dea sudah berangkat pagi2 sekali katanya takut kesiangan, tumben kau menanyakan adikmu"

"Ayah dia bukan adikku"
"Tapi dalam hatimu kau berkata dia memang adikmu, aku tau itu nak"
"Sudahlah aku berangkat kerja dulu yah"
"Sana pamit dulu pad ibu mu"
"Tidak perlu" pergi begitu saja tanpa menghiraukan permintaan ayah. Tapi dalam hatinya dia sangat ingin melakukan hal itu pada ibuku. Kaka ku ternyata gengsinya tinggi hingga tak bisa mengalahkan egonya sendiri.

"Deaaaaaaaaa... Tunggu aku" suara keras terdengar dikupingku. Ku lihat ternyata firman yang memanggilku. Mengingat pada kejadian kemarin aku pun mulai marah padanya dan menggalkan firman. Merasa tak didengar oleh ku firman berlari kearah ku dengat cepat.

"Aishh anak baru ini keras kepala sekali kau"
"Aku dea.. Dealova bukan anak baru"

"Ya ya ya ya.. Kenapa kau menghindariku?"
"Kenapa? Kau bertanya kenapa padaku? Apa kau tak sadar apa salah mu padaku?"

"Tidak, jelas aku tak punya salah padamu"
"Kau ini benar2 ya firman"

"A a a kenapa dia marah padaku? Apa gara2 kemarin aku tak datang?"

Ahh dasar firman orang yang aneh bahkan dia masih bertanya apa salahnya!! Sungguh pria yang aneh.. Sikap nya selalu berubah2 seperti arah angin saja kadang kiri kadang kanan..

Terimakasih yang udah mau baca :* ketemu lagi di episode2 selanjutnya oke! Terimakasih

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DealovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang