4

65 10 0
                                    

Takut takut berani ku palingkan wajah ku kearah yudha, ia hanya terdiam sama sepertiku namun bedahalnya dengan aku yang seperti orang bodoh, walaupun tak berbicara ia asik sendiri dengan earphone yang terpasang ditelinganya, sesekali ia mengangguk anguk mengikuti alunan lagu yang sedang ia dengar. Ingin berbicara pun percuma, ia tak akan bisa mendengar ku. Aku beralih menatap jalanan diluar jendela. Aneh, itu yang pertama kali aku rasakan, ini bukan jalan untuk menuju sekolah, aku terbelalak lalu kembali menatap yudha. Ya tuhan, ibu aku sedang diculik orang yang ku suka. Jantungku semakin berdebar begitu cepat.
Sampai pada akhirnya mobil yang dikendarai yudha ini berhenti tepat didepan swalayan. kulihat yudha sudah melepaskan earphone nya. Lalu membuka pintu mobil, sedangkan aku hanya diam membisu.

"ayo keluar"katanya sembari membuka pintu mobil disebelahku, aku masih terdiam memikirkan banyak kemungkinan yang tiba tiba muncul dikepalaku, apa ia sengaja menurunkan ku disini?
Ku lihat ia mulai berdecak sebal, kedua tangannya ia lipat didepan dada, mau tak mau aku segera turun.

Ia berjalan mendahuluiku, sementara aku hanya bisa membuntutinya dari belakang. ia membawa ku masuk kedalam swalayan itu.

"Selamat pagi.." sambut para karyawan yang bekerja disana.
Aku masih membuntuti yudha dari belakang, kami berjalan mengelilingi setiap rak.

"pilih saja bahan bahan yang bisa kamu masak" lagi lagi aku terbelalak mendengar pernyataannya. Ini benar benar bukan mimpikan? Rasanya baru kemarin kami saling bertatap, dan hari ini kami bertemu dan ia mengajakku untuk masuk kemobilnya, lalu apa yang akan terjadi setelah ini. Berada didekatnya benar benar tidak baik untuk kesehatan jantungku. Aku pun mulai memilih bahan bahan yang dapat kuolah. tunggu, apa setelah ini ia akan menyuruhku untuk memasak ? Lalu bagaimana dengan sekolah ku? Astaga..bisa bisanya aku melupakan itu.

"ini sudah jam berapa?"Tanyaku hati hati, ia melirik kearah jam tangannya.

"setengah tujuh"katanya santai.

"kamu gak sekolah?"Tanyaku padanya.

"kamu?" ia mengangkat salah satu alisnya, lalu berkata.
"bukannya kita?" katanya dengan wajah tanpa dosa.

"ja..jadi kamu ngajak aku bolos?"

" sehari gak masalah kan? Kamu lihatkan aku baru aja putus sama pacarku, mana bisa fokus belajar jika sedang ada masalah"

"ada tidak adanya masalah pun kamu tetap bodoh" batinku kesal.
Dia benar benar menyebalkan, tetapi entah kenapa aku begitu mencintai lelaki bodoh ini.

OnedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang