"So...kau sudah putus dengan Cody?" Tanya Judith memecah keheningan
"As you see" ucap Amy lemah
"Baguslah, aku tidak suka kau dekat dengan pria brengsek macam dia" ucap Judith berapi-api
"Kau selalu menentang hubunganku Jude..haha" ucap Amy tertawa mengingat mantan-mantannya yang selalu dikerjai oleh Judith
"Hey stop it Q, aku hanya ingin mengetes mereka" ucap Judith mengelak kemudian ikut tertawa
"And...sepertinya aku juga harus mengetes pria blonde tadi..." ucap Judith menyeringai menatap Amy sambil menaik turunkan alisnya.
"Hentikan Judith, kami hanya teman. Aku baru mengenalnya tadi" ucap Amy
"Oh ya teman, teman yang mengelus puncak kepala dan mencium dahi ketika berpamitan. Oke..teman.." ucap Judith semakin menggoda Amy membuat muka gadis itu memerah.
"Hey! Kau tahu garagara kau aku harus berbohong pada orang yang baru ku kenal" ucap Amy sebal
"Ha?" Ucap Judith tidak paham
"Pikirkan saja Jude, sejak kapan ada seorang teman yang menjemput temannya dengan truk es krim?!" Ucap Amy sebal namun sedikit geli juga.
"Hey, kau sendiri yang salah nona Q. Aku sudah setengah perjalanan dan kau menyuruhku mengganti mobil? Oh man yang benar saja.. jadi saat melihat truk es krim...aku berpikir untuk meminjamnya.." ucap Judith mulai menepikan truk es krim yang kini dikendarainya.
"Wh---what? Lalu dimana mobil...ku?" Ucap Amy shock
"Tepat didepan..itu" ucap Judith menunjuk lamborghini yang ada didepannya dengan pria tua yang bersandar di kap depannya.
Judith segera keluar disusul oleh Amy."Bagaimana nona-nona? Apa kalian sudah selesai?" Tanya pria tua itu
"Sudah pak, terimakasih untuk pinjamannya. Dan ini uang untuk bapak" ucap Judith menyerahkan beberapa lembaran dollar
Pria itu terlihat tidak percaya dengan banyak uang digenggamannya.
"Um..pak?" Tanya Amy
"Iya ada apa nona? Terimakasih untuk kebaikan kalian" ucap pria tua itu
"Apa kau sedang mengalami kesulitan..um maksudku..mungkin kami bisa membantu tidak hanya pada...uang ini" ucap Amy
"T--tidak nona, saya sangat berterimakasih. Ini saja sudah cukup terimakasih" ucap pria tua itu
"Tidak apa pak, bilang saja...mungkin kami bisa membantu" ucap Judith meyakinkan
"Ma--maaf nona..sebenarnya keluarga kami memang sedang dalam krisis. Cucu saya yang kedua sangat ingin bersekolah, namun saya masih belum mempunyai uang yang cukup" ucap pria tua itu tersenyum hambar.
"Baiklah pak, suruh cucu bapak besok pagi datang ke alamat saya ini ..bapak bisa menemaninya" ucap Amy tulus
"Untuk apa nona?" Tanya pria tua itu bingung
"Aku punya sedikit kado untuknya pak" ucap Amy tersenyum
"B-baiklah kalau begitu nona" ucap pria tua itu dengan mata berbinar
"Oke pak, ini sudah malam. Sampai jumpa lagi" ucap Judith segera berpamitan, begitu juga Amy. Mereka segera menaiki lamborghini itu dan melaju.
"Terimakasih telah mengirimkan malaikat pada keluarga saya, Tuhan" ucap pria tua itu setelah kedua gadis itu lenyap.***
"Bagaimana Ni?" Tanya Harry saat melihat Niall memasuki basecamp 1D
"Selangkah lebih dekat" ucap Niall tersenyum penuh arti
Hiii guys enjoy plus vomments yaa tengkyuu
KAMU SEDANG MEMBACA
White Rose (Niall's Love Story)
Fanfiction(CHECK THE TRAILER) Ya Tuhan jika kau berkenan mengabulkan satu permohonanku, aku ingin terlahir kembali tanpa mengenal rasa sakit ini. Tanpa penyakit parasit mematikan ini-Amy Copyright © 2014, deco12 All rights reserved