part 3

1.5K 71 2
                                    

Waaa hari ini aku kembali ke jakarta, kota di mana aku di lahirkan, kota dimana aku merasakan peraas cinta, dan kota yang juga membuat aku patah hati

Sejak aku ikut dengan orang tuaku aku bertekad untuk melupakan semuanya, tentang dia, , dan aku selalu mencoba sampai saat ini, ,

"Ayah, di mana rumah kita sekarang? "

"Apa maksudmu dimana rumah kita putriku sayang, ya jelas kita ke rumah kita yang dulu, dimana kmu di besarkan, "ucap ayahku

"Maksd ayah kita akan bertetanggan lagi dengan tante karin yah? "

"Tentu, pasti kamu akan menyuakainya "

Aku hanya diam mendengar penjelasan ayah, aku terlalu takut .takut jikalu aku akan goyah, dengan susah payah aku membangun tembok ini apa hanya dengan sekejab saja akan runtuh begitu saja, aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama, tidak ada yang perlu aku takutkan itu sudah lama, tidak akan terjadi apa2
Aku berusaha meyakin kan perasaan ku

"Selamat datang di Indonesia frans, apa kabar kmu? "

" baik, nyonya karin "

"Hei, berhentilah kau memanggil dengan sebutan nyonya frans "

"Hahaha kau masi tidak banyak berubah masi seperti dulu "

"Kau fikir kau berubah? Hahahahaha"

Aku merasa seperti lalat disini huft -,-

"Hai kamu icha, ?"

"Eh hai tante, apa kabar tan? "

"Alhamdulillah baik sayang, kamu makin cantik aja yah pasti billy kalo liat kmu nyesel uda biarin kamu pergi "

"Ah tante bisa aja nih "

Tuhan kenapa harus nyebut nama dia coba tante, hemz aku berharap aku gak akan goyah

" ya uda kalian pasti butuh istirahT, besok pagi biar tante bilang ke billy kLo kamu uda blik ke jakarta "

" tante Ku boleh minta tolong gak? Kalo bisa tante gak usah ngomong apa2 sama billy tan, "

"Loh knpa emang ny sayang? "

" gak papa tan, biar dia tau sendiri aja "

"Ok deh klo itu mau kamu "

"Mkasi yah tan "

"Sama sama cantik"

Skip keesokan hari
Pagi hari

" ayah icha berangkat dulu yah "

"Kamu gak mau di anter ayah ni? "

" enggak ayah, icha mau sambil liat2 ayah, "

" yaudah hati2 ya kmu, dan klo sudah sampai langsung kabarin ayah "

"Ok ayah, assalamualaikum"

"Waalaikumsallam"

Skip di jalan

Aduh ini lama banget si bus nya gak tau keburu kesiangan apa

Tiba2 seseorang menghampiriku

"Icha "

"Eh, hai"

"Kamu ngapain disini "

"Lagi nunggu bus"

"Bukan maksd aku bukannya kamu di Singapore? "

"Enggak, uda balik kemaren"

"Oh gtu, apa kabar kamu?"

"Baik, kamu apa kabar?"

" baik juga "

"Kamu mau kemana?"

"Kampus"

"Yaudah ayok bareng aku aja "

"Gak deh aku naik bus aja"

"Lama tau bus disnimah kamu nanti bisa kesiangan"

Difikir bener jga omongan dia, tapi aaaa tuhan kenpa harus dia yang dateng

"Gimana mau gak?"

"Boleh deh"

"Yauda ayo naik, kampus kamu dimana?"

"Trisakti"

"Kita searah"

Di perjalan tidak ada sepatah kata dari kami,

Tuham dia semakin berubah bahkan dia lebih dewasa sekarang, bahkan dia menyebutkan namaku, dan dia menggunakn kata "Aku, Kamu"
Kalo seperti ini bagaimana nasib tembok yang sudah aku bangun tuhan,
Aku mohon tuhan jauh kan lah dia dariku karna aku takut terlalu berharap seperti dahulu, tapi aku juga tidak mau memungkiri bahwa rasa otu masi ada ....


Hai aku kembali, maaf yah klo typo betebaran maklum lewat hp soalnya .makasi yang uda vote yah, dan maksi jg yang uda baca :)

cinta dalam diamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang