Menikah

38.8K 741 167
                                    

"Aku memang sangat mencintaimu.Tapi karena kesalahanmu membuat aku menyesal.Kau perempuan yang hanya membuat aku malas untuk melihatmu karena wajahmu yang polos itu ternyata seorang penipu" -RAFAEL MICKO-

***

Tamu tamu menyambut hangat dan bahagia atas pernikahan yang di selenggarakan di ballroom GrandSurya Hotel.
Ayah Rafael sengaja hanya menggundang rekan bisnis,keluarga dan orang orang terdekat dari sang pengantin.Namun walaupun begitu,acara pernikahan ini berlangsung meriah dan sukses.

"Kalian berdua langsung ke kamar aja ya sayang.Pasti capek dan lelah kan?" perintah mama Rafael.

"Rafa sama cewek ini sekamar gitu ma?" tanya Rafael menatap mama nya tak percaya.

"Iya lah sayang...kalian kan udah resmi menikah.Masa kamu mau sekamar sama papa?"

Mama Rafael menjawab dengan terkikik geli.

"Harusnya pernikahan ini tidak terjadi ma" ucap Rafael kesal lalu meninggalkan mama,papa dan istrinya.

"Maafkan Rafa ya Devyana,dia memang kadang kadang suka konyol.Dan jangan di ambil hati,lambat laun pasti kamu bisa mendapatkannya lagi.Papa akan mendukungmu sayang" ucap papa Rafael tak enak hati pada sang menantu.

"Iya nak,semangat ya" ucap mama Rafael memeluk menantunya.

"Makasih ma,pa...maafkan Vyana yang membuat Rafael jadi benci sama aku." ucap Devyana tertunduk setelah mama Rafael melepas pelukannya.

"Udah lah sayang...kamu lupain masalah itu.Rafael milik kamu sekarang.Buatlah Rafael seperti dulu,kamu harus terus berusaha." ucap mama Rafael mengelus pipi chubby Devyana.

"Ma,antar menantumu untuk istirahat.Kasian dia ma,pasti capek"

"Thanks pa,tapi Vyana bisa kok pa.Aku kekamar dulu ya pa ma"

Sebelum pergi ke kamar menyusul suaminya,Devyana mencium pipi kedua mertuanya.
Ia berjalan lirih sambil terus memikirkan nasib pernikahannya.

Sampai di kamar,ia melihat suaminya sedang tertidur.Ia pun segera melepas gaun pengantin yang membuat nya menjadi ratu seharian ini.
Ia lelah,ingin istirahat setelah acara yang melelahkan.
Sebelum tidur,ia pergi untuk mandi.Usai mandi ia memakai pakaian tidur karena sudah pukul 11 malam.

"Maafin aku Rafa...aku menyesal melakukan itu.Aku harap kamu akan kembali padaku." ucap Devyana pelan lalu mengecup pipi suaminya dengan lembut.

***

Suara itu,sangat aku rindukan.Setelah sekian lama aku pergi,yang kudapatkan hanya sakit hati.Sebenarnya aku belum juga tertidur saat sampai di kamar yang sudah di hias oleh petugas hotel.Kamar yang indah,aku yakin wanita manapun akan terkejut dan menganggap pria itu romantis saat mengetahui kamarnya di dekorasi seindah mungkin.

Pipiku terasa di sentuh oleh sesuatu.Aku menghirup wangi parfum yang Vyana pakai.Harum sekali.Ingin aku memeluknya namun jika mengingat itu,membuat aku mengurungkan niatku.

Aku melihat jam kecil di meja masih pukul 1 malam.Kenapa mata ini tak mau terpejam juga padahal badanku sudah sangat lelah.Aku mencoba mengambil ponsel samsungku dan memulai mencari video lucu di youtube,memasang earphone dan mulai melihat dan mendengar video yang ada di youtube.
Terkadang aku tertawa cekikikan karena video yang aku tonton sangatlah lucu hingga membuat perutku kram.

Sebuah tangan menyentuh perutku.Kulihat Vyana dengan manisnya tertidur pulas dengan posisi miring membuat aku gemas ingin mencium bibir merahnya.
Sebelum libidoku naik,lebih baik aku memejamkan mata.Itu akan lebih baik kalau tidak mau sesuatu terjadi.

~~~

"El,loe jadi nikah sama si Vyana?apa loe nggak nyesel nikah sama dia?"

"Kan dia udah buat hati loe sakit"

"Tahu gitu,loe putusin aja"

Pertanyaan itu datang bertubi tubi saat pantatku baru menempel di kursi.Saat ini aku sedang di cafe untuk sekedar melepas penat setelah seharian bekerja.Kulihat Fauzi,Rizal dan Nuril bergantian.

"Woles bro.Bahkan pantat seksi gue baru aja duduk.Kalian udah tanyain gue sebanyak itu" ucapku menyungging senyum.

Rizal terkikik.

"Sorry.Abisnya lu tegang gitu.Nih minum deh" Nuril menyodorkan jus alpukat yang masih baru.

Kuteguk jus alpukat kesukaanku yang di berikan oleh Nuril.
Teman temanku melihatku dengan menggeleng gelengkan kepala.

"Jangan pandangin gue kayak gitu.Kesannya gue melakukan kesalahan" sindirku.

Mereka saling pandang,tak lama tertawa keras.

"Sialan kalian." ucapku melempar permen kearah mereka bertiga.

"Santai bro.Jangan ngamuk gitu.Gimana pernikahan lu semalam?apa udah making love?" tanya Nuril menaikkan sebelah alis tipisnya.

"Lu bertiga jangan bahas itu deh.Males gue." jawabku.

"Oke oke" ucap Nuril.

Kulihat perempuan berpakaian seksi,memandang aku dengan tatapan ingin berkenalan.Aku tak kaget sih,dengan tampangku yang tampan membuat banyak wanita yang akan tebar pesona seperti wanita itu.

"Woi...ingat istri lu dirumah.Mata lu jelalatan banget sih El" ujar Fauzi menepuk pundakku.

"Sial.Perempuan itu cantik dan juga seksi" Nuril berbicara.

"Pantas aja si El tak berkedip liat cewek bening" sahut Rizal menatap perempuan itu dengan tampang bodoh.

"Eits...kalian apaan sih?cewek biasa gitu.Masih mending Vyana lah" ujarku.

Entahlah,aku masih punya hati.Sesakit apapun itu,dia sekarang sudah menjadi istriku.Tak mungkin jika aku menyakitinya.

"Yap betul bro...kalau lu masih waras,biar perempuan itu gue gebet"

Nuril bangkit dari duduknya namun Rizal menahannya.

"Ril...lu mau di habisin sama si Rea.Pacar lu itu kan bisa karate,bisa bisa di hajar lu sama dia"

Aku dan Fauzi hanya tertawa melihat 2 sahabatku ini.
Nuril memang sudah punya pacar,nama nya Rea.Tapi Nuril itu takut banget sama Rea,takut di kepret kalau sampai Nuril berani selingkuh.Kalian pasti bingungkan kenapa Nuril bisa pacaran sama cewek tomboy itu?karena Rea itu adiknya Rizal.Rea sangat menyukai Nuril.Makanya aku,Rizal dan Fauzi comblangin Rea sama Nuril.
Bagus kan?

"Iya iya...gue cuma mau ke toilet kok.Gue ingat gue punya Rea.Puas kalian??"

Aku,Rizal dan Fauzi tak lama tertawa karena melihat wajah Nuril merengut sambil berjalan meninggalkan kami bertiga.

"Udah udah,jangan pada ketawa.Kasian tuh muka si Nuril." ujarku.

"Lho,cewek tadi kemana?"

Aku tetap fokus melihat layar ponselku,malas menanggapi ucapan Rizal.

"Yah...apes deh.Dia udah pergi." ucap Rizal kecewa.

"El,lu mau makan?gue sekalian pesenin deh..." tanya Fauzi.

"Gue minum aja deh.Biasa ya.Susu jahe panas" jawabku.

"Lu nggak makan?" tanya Fauzi lagi.

Aku hanya menggeleng.Aku ingin makan malam di rumah.Mungkin si Vyana sudah masak.

Kulirik Fauzi sudah berjalan meninggalkan kami untuk memesan makanan.Tinggalah aku dan si Rizal.
Kami hanya diam,memainkan ponsel masing masing.

Braakk pyarr

"Aduuhhh..." pekik Rizal keras.

Aku kaget melihatnya.

***

How are you all??
Aku bawa cerita lagi nih.

Semoga kalian suka ya baca story aku.Kalau banyak yang respon akan di next tapi kalau nggak ada respon,akan di delete aja.

Thnks.
_satuapril_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istri Tak DianggapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang