Awal bulan Oktober tepatnya tanggal 5, aku diterima kerja oleh salah satu perusahan properti yang cukup terkenal di kota tempatku tinggal.
Tidak sia-sia aku mempotong rambutku jadi pendek, sisa patah hati kemarin. Ternyata benar-benar bisa membuang sial.Keberuntunganku tidak cukup sampai disitu, sebagai karyawan magang aku punya seorang penanggung-jawab yang akan mengawasiku selama 3 bulan. Dan si penanggung-jawab berhak menentukan bagaimana nilai kinerjaku di perusahaan untuk diteruskan ke bagian kampus.
Ya, aku adalah mahasiswi tingkat 2. Peraturan di kampusku mewajibkan kami untuk magang di suatu perusahaan tertentu selama 3 bulan. Dan untuk selanjutnya akan diserahkan kepada kami mau tetap bekerja atau tidak, karena jadwal kuliah kami juga tidak mengganggu pekerjaan yaitu dari pukul 5 sore sampai dengan pukul 8.30 malam.
Kembali lagi kepada topik si penanggung-jawab. Aku berstatus sebagai staff administrasi logistik, mempunyai penanggung-jawab dengan status yang disebut pengawas proyek.
Siapa sangka jika penanggung-jawabku akan merangkap tugas sebagai pacarku di tanggal 19.Konflik pertama yang terjadi adalah, disaat Alvian memintaku menjadi pacarnya aku sempat bingung.
Di satu sisi, orangtuaku tidak mengizinkanku pacaran karena suatu hal di masa lalu. Dan di sisi lain aku juga masih berhubungan dengan seseorang dari masa laluku, tapi sungguh kami sebenarnya tidak berpacaran, kami hanya berkomitmen.Jadi pada malam itu, aku hanya bisa menjawab.
"Bagaimana kalau status kita hanya didasari oleh komitmen?"Alvian menatapku bingung, tapi ketika aku menjelaskan alasannya (tidak boleh pacaran oleh ortu) pun dia mengaminiku.
Alvian menyetujuinya dengan satu syarat, tidak ada orang lain lagi di antara kami.
Dan aku juga menjawab iya padanya. Jadilah aku mempunyai 2 komitmen dengan 2 orang yang berbeda.Seminggu aku berpacaran dengan Alvian, aku semakin menyukainya. Dia manis, perhatian, baik hati, dan yang paling penting dia selalu ada untukku.
Dengan pertimbangan matang antara Alvian dengan seseorang yang satunya lagi, maka aku pun memilih untuk menjalankan komitmen yang serius dengan Alvian.
Pada saat itu, entah bagaimana Alvian tau aku punya seseorang yang lain tapi dia hanya diam saja.
Dan mendapat respon Alvian yang mendiamiku, seakan-akan aku bebas untuk tetap bersama dia atau meninggalkannya justru itu membuatku merasa takut. Saat itu aku takut sekali kehilanganmu, Al.Jadi selanjutnya aku membereskan masalah yang kubuat sendiri dengan secepat mungkin.
Aku mencoba menyudahi komitmenku dengan seseorang yang satunya lagi secara baik-baik. Diluar harapan, seseorang yang satunya lagi itu emosional dan langsung membenciku. Aku hanya bisa menggumam dalam hati, suruh siapa kamu gak pernah ada buat aku?Aku merasa keputusanku sudah benar, ini saatnya aku memberikan hatiku seutuhnya pada Alvian.
Tepat di saat masalahku dengan seseorang yang satunya lagi telah selesai, Alvian meminta status yang lebih meyakinkan lagi padaku.Lalu aku bertanya sekaligus menggodanya juga,
"Emang Al mau status yang gimana? In relationship with me?"Alvian mengangguk.
"Ya. Supaya semua orang tau, you're mine and i'm yours."Dengan satu kalimat manisnya, aku menyanggupi mengubah status kami yang tadinya hanya sebatas komitmen menjadi berpacaran. Tentu saja tanpa sepengetahuan orangtuaku. Dan dengan resiko dimusuhi sekaligus dibenci oleh seseorang yang satunya lagi.
Tapi aku akan tetap mencoba, karena hatiku memang sudah jatuh padamu, Al.
Satu hal yang kadang sering terpikir olehku di bulan oktober itu adalah, apakah makna berpacaran lebih kuat daripada komitmen?
Tapi aku juga menyadari, pada saat itu komitmen yang kumiliki adalah komitmen lemah dan mudah goyah.Dan aku beranggapan Alvian berprinsip pada hubungan yang berdasarkan tingkatan. Yaitu, berpacaran, lalu mungkin saja bertunangan, dan kemudian menikah.
Who knows? All people have many differents side.∞∞∞
Karena ini ceritanya tentang jurnal yg mengungkapkan perasaan sang perempuan dengan sudut pandang aku, jadi tiap chapternya bakal ringan.
Voments yaa :))
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My HOME
Romance{on-hold = STUCK} As far as I go, I will come back to you. I always do. Hari pertama kita bertemu. Sejak awal aku tahu, kamu adalah rumah bagi hatiku. You are My HOME. For the next-next year. my 3rd story ❤ @larasatis