"Mataku tak pernah lelah di kala memandang dirimu"
"Mulutku tak ada letihnya saat membicarakan tentangmu"
"Aku akan bersabar dan akan menunggu hingga kau kembali menatap ke arahku hingga jatuh hati padaku"
(Lee Seul Yeong)
___________________
Siang yang terang tampak terlihat di atas langit biru kota Seoul, tepatnya di atas langit sebuah salah satu SMA perguruan tinggi yang terkenal di Korea.
SMA Neul Paran! Yah SMA yang memang cukup terkenal disemua kalangan. Tak sedikit yang berbondong-bondong menyekolahkan anak-anaknya disekolah itu karena memang sudah terkenal dipenjuru negara Korea.
"#^%$#@@$$^^$$##*"
"@#%*&^$#@!!##$#"
"#%!^&*%$$$+%$#"
Suara Kicauan murid-murid jelas terdengar didalam sebuah kelas XII B. Tempat dimana para bintang sekolah dan para pengacau sekolah bersatu adu dalam satu kelas.
"#@$@$%%%#@@!#@$$@"
"@#$%%$#@@#%$^%"
"#$%%#@@@#!@$^??"
"DIAAAAAAAMMMM!!!!" salah seorang Guru yang mengajar didalam kelas XII B terdengar mengumpat karena para siswanya tak memperhatikannya menulis dipapan melainkan sibuk dengan ocehannya masing-masing.
"..............." Semua siswa terdiam seketika dan tak bersuara.
"Apa kalian hanya mengandalkan mulut kalian saat belajar!!!!"
"................" Semua siswa membungkam mulutnya takut saat mendengarkan ocehan Lee Dong Woon, Laki-laki setengah baya yang biasa mengajar Matematika dan yang biasa di panggil Guru Lee. Semua siswa terus menundukkan kepala karena takut akan ke killeran Pria berwajah masam itu.
Disaat guru Lee tengah menasehati semua para siswanya, tanpa sengaja matanya menangkap salah seorang siswinya tengah tersenyum-senyum sendiri memperhatikan seorang siswa lainnya.
Lee Seul Yeong!
Yah siswi yang sangat aktif dan sedikit petakilan(?) itu memang memfavoritkan salah satu teman laki-laki terpandai didalam kelasnya. Yaitu Kim Ryeowook! Laki-laki yang berbanding terbalik dengan Lee Seul Yeong sendiri, Laki-laki itu pendiam, dingin dan tak suka keributan.
"Lee Seul Yeong??? Apa yang kau lakukan???" Suara Guru Lee kini tertuju pada gadis yang duduk dibarisan kedua dari depan dan sama sekali tak memperhatikan pelajaran yang ia ajarkan.
Aiiishhh.... Guru Lee berdesis singkat.
"LEE SEUL YEONG!!!!!!!!!"
"HAH?????" Lee Seul Yeong menegapkan kepalanya menghadap guru Lee yang memekik memanggilnya.
"Ne???" Jawabnya polos.
"APA YANG KAU LAKUKAN!!!"
"Sa....saya??? Ten...tentu belajar!" Balas Seul Yeong meraih pensil yang sebelumnya tergeletak dimeja dan berpura-pura menulis sesuatu diatas buku tulisnya.
"Kau pikir bapak tidak melihatnya???"
Seul Yeong menunduk mencari alasan.
"Kerjakan soal dipapan!" Tegas Guru Lee yang mulai beraksi.
Lee Seul Yeong menatap guru Lee pasrah, sekilas Matanya memutar sejenak menatap semua teman-temannya. Dan tepat, matanya kini berhenti ketika tepat tertuju pada siswa yang bernama Kim Ryeowook.
Namun laki-laki yang duduk dibaris paling belakang itu sama sekali tak berkutik dari pensil dan buku yang ada di atas meja belajarnya, bahkan jika semua mata tertuju pada keisengan Lee Seul Yeong saat itu, Tetapi tidak untuk Kim Ryeowook, Laki-laki itu sama sekali tak menyukai hal-hal konyol seperti ejekan atau gurauan didalam kelas. Karena dalam benaknya, Kelas itu adalah tempat belajar dan bukan tempat untuk bermain-main.
Lee Seul Yeong mematung dan tetap menatap ke arah Kim Ryeowook yang tak menggubris kenakalannya.
"Shusst!!!" Suara sahabat Seul Yeong yang bernama Shim Min Ah terdengar berdesus menyadarkan lamunan Seul Yeong.
Dan hal itu membuat Lee Seul Yeong menatap salah satu sahabat yang memang duduk disampingnya.
"Yak! Cepat maju...!" Tegas Shim Min Ah membuyarkan lamunan dari Lee Seul Yeong.
"APA YANG KAU TUNGGU!!! CEPAT MAJU!" Kini giliran suara Guru Lee yang mengumpat pada Seul Yeong yang terlalu banyak mengulur waktu.
Aghhh.... Seul Yeong berdesis kesal pada dirinya sendiri sembari melangkah malas menghampiri papan tulis.
Lee Seul Yeong mulai berdiri didepan papan tulis dengan Board marker ditangannya. Matanya memutar dan menyusuri tulisan-tulisan angka bervariable dihadapannya.
Aghhh.... Desusnya lagi sembari menundukkan kepalanya pasrah.
"Kenapa? Kau tak bisa???!"
Lee Seul Yeong terdiam seraya menggaruk pelipisnya tak berdosa.
"SEHARUSNYA KAU MENDENGARKAN GURUMU! BUKANNYA MEMPERHATIKAN YANG LAIN!" Umpat Guru Lee kembali menasehati siswanya dan itu membuat Lee Seul Yeong hanya memalingkan tubuhnya dari papan tulis seolah menyerah dalam mengerjakan soal dipapan.
Mata Lee Seul Yeong kembali memutar didalam sudut kelas, dan lagi matanya kini menangkap laki-laki yang terduduk dan sibuk dengan bukunya sendiri.
"Aiiissh.... Apa dia tak melihatku saat ini!" Gemingnya tak menghiraukan Guru Lee yang ada disampingnya.
"Siapa???" Gumam Guru Lee seraya mendekatkan bisikannya pada telinga Seul Yeong yang sama sekali tak menggubrisnya.
Seolah Seul Yeong hanyut dalam kekesalannya, gadis itu tak mengingat posisinya di muka kelas waktu itu.
"Kim Ryeowook" Gumamnya menjawab pertanyaan Guru Lee dengan nada sedikit geram.
Semua siswa tertawa terbahak ketika mendengar jawaban Seul Yeong yang amat lugu dan tak menyadari tempatnya berdiri saat itu.
Sedangkan laki-laki yang bernama Kim Ryeowook itu mengangkat kepalanya menatap ke arah muka kelas ketika namanya telah disebut.
"Aiiishhh Dasar murid bandel!!!"
Brakkk!
Awwww..... Seul Yeong meringis seraya mengelus tengkuknya ketika mendapat pukulan buku dari Guru yang berdiri di sampingnya.
"Kau pikir ini tempat memadu cinta hingga kau lebih memperhatikan siswa lain dibanding gurumu!"
"Bukankah seosaengnim sudah beristri? Bagaimana mungkin aku memperhatikan seorang guru yang sudah berkeluarga?"
Brrakkkk....!
Untuk kedua kalinya, kepala bagian belakang Seul Yeong mendapat pukulan buku dari gurunya. Meski tak terlalu keras pukulan yang diterima Lee Seul Yeong, namun itu adalah hal yang sangat memalukan untuk didapatkan seorang murid perempuan.
"KELUAAAAR! DAN PUTARI LAPANGAN HINGGA PELAJARAN YANG SAYA AJARKAN SELESAI!
"Aghhh Wae(Kenapa?)!????" Lee Seul Yeong tak takut pada gurunya melainkan dengan raut wajah manjanya ia protes dengan yang dikatakan oleh guru Lee.
"CEPAAAAT!!!!"
Akhirnya Lee Sul Yeong lekas berlari kecil dan keluar dari kelasnya untuk menerima hukuman dari gurunya.
Sedangkan Semua siswa yang ada didalam kelas hanya tertawa melihat hal itu, sementara Kim Ryeowook yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya heran dan melanjutkan belajarnya lagi.
***
1 Hours Laters
Satu jam telah berlalu, dan kelas XII B telah keluar dari ruang kelas karena jam pelajaran yang diajarkan guru Lee telah usai.
Dan ditempat lain, yaitu Lapangan Sekolah yang biasa digunakan untuk bermain sepak bola dan olah raga lainnya, Lee Seul Yeong masih terlihat berlari kecil dan memutari lapangan dengan malas.
Keringat basah sangat terlihat diwajah mulus perempuan itu, serta rambut lurusnya yang terurai juga ikut serta menempel pada keringat diwajahnya hingga membuat perempuan itu semakin cantik dengan natural tanpa usapan make up.
"Yakk!!! Lee Seul Yeong!"
Dua yeoja sahabat Lee Seul Yeong yang bernama Sim Min Ah dan Kim Ah Ra terlihat menghampiri Seul Yeong ditengah lapangan.
Kedua perempuan yang menjadi sahabat terbaik Lee Seul Yeong itu sangat dekat dengan Seul Yeong ketika pertama masuk SMA Neul Paran dan hingga sekarang masih tetap bersahabat dekat satu sama lain.
Sahabat Seul Yeong yang bernama Shim Min Ah adalah Perempuan berambut pendek dan cantik namun bibirnya selalu ceplas-ceplos dalam berbicara tentang segala hal. Sedangkan sahabat Seul Yeong yang bernama Kim Ah Ra adalah perempuan cantik yang memiliki rambut pendek bergelombang dan selalu terurai indah serta lebih dewasa dari kedua sahabatnya.
"Eoh??? Sudah selesai???" Lirih Seul Yeong dengan nafas yang tersenggal berat karenabaru saja selesai berlari, dan seketika perempuan itu terlihat membanting tubuhnya lemah hingga terbaring diatas lapangan olah raga.
"Aigoo... Bagaimana bisa kau bicara pada seorang guru seperti itu? Apa kau ingin tinggal di sekolah ini seumur hidup?" pertanyaan salah satu sahabatnya yang bernama Ah Ra membuat Seul Yeong membangunkan tubuhnya cepat.
"Aiishhh... Sepertinya otakku sudah tak bisa berfikir lagi.... Aghhh bagaimana ini...." Sesal Seul Yeong frustasi sembari mengoyak rambutnya kesal dan kembali membuatnya membaringkan tubuhnya kasar diatas lapangan.
AAAGGGRRRRRRRHHH......!
Tiba-tiba tubuh Seul Yeong terbangun dan berdiri cepat karena ada sesuatu yang jatuh di atas wajahnya.
Hahahahaha........ Shim Min Ah tertawa lepas karena mengerjai sahabatnya dengan melemparkan kadal karet diatas wajah Seul Yeong yang asal merebahkan tubuhnya begitu saja.
Aiishhh!!!! Seul Yeong membanting tubuhnya duduk kembali dan mendesah kesal pada salah satu sahabanya yang mengerjainya.
"Mianhae....." Sesa Min Ah mendudukkan diri disamping Seul Yeong.
Seul Yeong yang duduk bersila diatas lapangan itu terdiam dan pura-pura marah pada kedua sahabatnya.
"Aigoo... Kita hanya ingin membuatmu terhibur..." Ucap Ah Ra seraya mendudukkan diri juga disamping tubuh Seul Yeong.
"Bagaimana kau bisa bilang ini menghibur?" Lirih Seul Yeong pura-pura ngambek.
"Yakkk! Lee Seul Yeong...! Kau tahu? Semenjak kau berada satu kelas dengannya(Ryeowook) kau terlihat menjadi lebih aneh dari yang sebelum-sebelumnya..." sergah Shim Min Ah seolah memalingkan pembicaraan tentang kadal karet.
"Eummm benar!" Lanjut Ah Ra menyetujui seruan temannya.
"Yak!!!" Seul Yeong mengumpat pada kedua sahabatnya.
"Tapi semenjak mengenal laki-laki itu juga aku selalu rajin berangkat sekolah!" Tungkas Seul Yeong merasa jengkel seraya membuang mukanya kesal.
"Tsk! Lagi pula tanpa kau sekolah pun kau akan menjadi ahli waris ke.......(Keluargamu RED)"
"Keumanhae!(Berhenti)" Sergah Seul Yeong menyentak sahabatnya yang bernama Min Ah sembari membangunkan tubuhnya kesal dan membelakangi kedua sahabatnya.
Dan hal itu membuat Min Ah mendapat teguran lirikan dari Kim Ah Ra.
"Perutku lapar! Ayo kita ke kantin" Usul Seul Yeong sembari berjalan mendahului kedua sahabatnya dan juga memalingkan pembicaraan dari sahabatnya.
"Yak! Shim Min Ah! Kau seharusnya jaga bibirmu! Bukankah kau tahu jika dia tak suka jika bicara tentang keluarganya yang memperlakukannya secara berlebihan!" Desus Ah Ra menasehati Shim Min Ah.
"Ummm... Mian...." Gumam Min Ah menyesal dan hanya menunduk tak berekspresi.
"YAKK! APA YANG KALIAN LAKUKAN! CEPATLAH BERDIRI! AKU SUDAH LAPAR!" Suara Seul Yeong yang berada didepan membuat Min Ah serta Ah Ra berdiri seraya berlari kecil menghampiri sahabat baiknya.
***
CANTEEN SCHOOL
Didalam kantin yang memang cukup ramai dan juga banyak siswa yang keluar masuk dari dalam kantin hanya untuk membeli makanan ringan untuk mengisi perut mereka selama beristirahat.
-Braaak!!!
Terlihat ada seorang siswi dan kawan-kawannya berempat (Anggap satu geng) didalam kantin, Para siswi yang terkenal sok keren itu tampak memukul meja kantin yang digunakan oleh dua siswi lain yang berada dikantin saat itu juga.
Siswi anarkis yang biasa dikenal dengan nama Goo Ah Ra itu terlihat menatap kedua siswi lugu yang memakan makanannya dikantin dengan penuh amarah.
"KENAPA KALIAN DUDUK DI TEMPAT KITA!!!" umpat gadis yang bernama Goo Ah Ra.
Kedua siswi lugu itu bergemetar dan ketakutan, serta ingin membangunkan tubuh mereka untuk berpindah tempat.
"CEPAT PINDAH!!! DASAR KEONG!!!" Umpat Goo Ah Ra menyentak kedua siswi yang mulai berdiri.
"YAAAK!!!!!" ditengah-tengah pertikaian memperebutkan meja didalam kantin, Lee Seul Yeong terlihat menghampiri meja kantin yang menjadi rebutan itu.
Dan hal itu membuat Goo Ah Ra menatap Seul Yeong yang menghampirinya dengan pandangan datar.
"APA YANG KAU LAKUKAN!??? KENAPA KAU MENGUSIR MEREKA!" Umpat Seul Yeong yang sama sekali tak takut pada preman sekolah itu.
"............" Goo Ah Ra tetap diam dan menatap Seul Yeong datar.
"KAU PIKIR INI SEKOLAH MILIK ORANG TUAMU HINGGA KAU MENGUSIR SISWA LAIN SEENAKNYA!!!"
"MEREKA JUGA PUNYA HAK UNTUK MENEMPATI TEMPAT INI!!!"
Goo Ah Ra terdiam, dan sekilas Goo Ah Ra terlihat mendapat bisikan dari rekannya yang lain, seolah memberi tahukan bahwa Seul Yeong yang ada dihadapannya adalah putri yayasan terbesar disekolah Neul Paran.
"YAKkk!!! Tak perlu kalian berbisik-bisik! BICARALAH!!!" Umpat Seul Yeong lagi. Dan hal itu membuat Goo Ah Ra serta gengnya memalingkan tubuhnya meninggalkan Seul Yeong dan kawan-kawan serta meninggalkan kedua siswi lugu yang masih berdiri disamping meja makan kantin.
Kedua siswi lugu yang sedari tadi hanya menunduk takut, kini terlihat benar-benar ingin berpindah tempat dari meja itu.
"Hey Kalian!" sergah Seul Yeong menghentikan kedua siswi lugu yang akan berpindah tempat.
"Ne????(Ya???)" Kedua siswi lugu itu menghadap Seul Yeong ketakutan.
"Dimana sebenarnya keberanian kalian!!!" Umpat Seul Yeong pada kedua siswi lugu itu, hingga membuat kedua siswi itu serta siswa lain yang ada dikantin menatap ke arah Seul Yeong yang memarahi kedua siswi lugu itu.
"KALIAN DISINI JUGA MENDAPATKAN HAK MEMAKAI TEMPAT INI, TAPI KENAPA KALIAN HARUS MENURUT PADA PERINTAH MEREKA!?"
"Kalian tahu kan! Orang tua kalian juga membayar biaya kalian disekolah ini! Seharusnya kalian bangga dan menggunakan fasilitas disekolah ini seperti tempat pribadi kalian disini! Jadi jangan berpindah dari tempatmu duduk saat ini hanya karena takut pada pelajar lain!"
Kedua siswi itu hanya mengangguk takut dan menunduk tak menatap Seul Yeong yang memarahi mereka.
Aisshh.... Seul Yeong berdesis melihat kedua siswi dihadapannya yang terus menunduk takut padanya. "ANGKAT KEPALA KALIAN!!!" umpat Seul Yeong marah.
Dan hal itu membuat kedua siswi itu menatap Seul Yeong menurut.
Dan bersamaan dengan umpatan Seul Yeong saat itu, tanpa terduga seorang laki-laki yang di sukai Seul Yeong terlihat memasuki kantin dan melihat Seul Yeong menyentak siswa lain.
Yah! Laki-laki tampan yang bernama Kim Ryeowook itu terlihat berjalan berdampingan bersama teman seangkatannya yang juga menjadi bagian dari organisasi siswa disekolah (Anggap saja Ryeowook menjadi bagian Anggota OSIS *BOW).
Ryeowook yang mendengar serta melihat Seul Yeong tengah menyentak siswi lain, hanya terlihat melewati mereka dan mencari tempat duduk lain didalam kantin itu. Karena Ia tak mau mengurusi masalah siswa lain yang menimbulkan keributan.
Seul Yeong sedikit terkejut dan entah mengapa ia merasa malu terhadap kelakuan yang terlihat oleh seorang Kim Ryeowook saat itu.
Seul Yeong menatap punggung Ryeowook yang melewati posisinya dan ia merasa kecewa di dalam hatinya sendiri.
Shhh..... Dalam hati, Seul Yeong menggeram marah pada dirinya sendiri. Dan karena malu perempuan itu akhirnya berpaling keluar dari kantin dan mengurungkan makannya.
"Yak! Mau kemana....?" Seru kedua sahabat Seul Yeong sembari membuntuti langkah Seul Yeong yang akan keluar dari kantin.
"SEUL YEONG SSI...!!!" disaat Seul Yeong dan kedua sahabatnya akan keluar dari kantin, tiba-tiba suara salah satu dari siswi lugu yang ia tolong memberhentikan langkah Seul Yeong CS, Seul Yeong menatap sejenak kedua siswi yang telah menghentikannya.
"Go....Gomawo...(Terima Kasih)"
Lirihan dari salah satu siswi lugu itu membuat Seul Yeong hanya mengangguk, dan tanpa terduga juga, seruan itu membuat Langkah Lelaki yang bernama Kim Ryeowook terhenti singkat, dan jika sebelumnya Ryeowook telah berfikir bahwa Seul Yeong telah mencari gara-gara lagi, tetapi ia sedikit heran karena kedua siswi lugu itu tiba-tiba mengucap terima kasih pada gadis petakilan seperti Seul Yeong.
"Lanjutkan makan kalian!" seru Seul Yeong pada kedua siswi lugu itu sembari memalingkan tubuhnya lagi untuk keluar dari kantin sepenuhnya.
Sementara Namja yang bernama Kim Ryeowook terlihat mendudukkan diri dikursi kantin dan akan memesan makanan bersama rekan pelajarnya dari kelas lain yang cukup dekat dengannya.
***
"Yakk LEE SEUL YEONG! Bukankah kau lapar???" Seru Ah Ra yang heran pada Sahabatnya dan meninggalkan kantin saat itu juga.
"Bagaimana aku bisa satu ruangan dengannya setelah aku menyentak siswi lain dihadapannya! Aiihhhh Benar-benar memalukan!" Geming Seul Yeong marah pada dirinya sendiri.
"Yakk! Bukankah kau bermaksud baik dan menolong siswi itu, lalu kenapa kau malah pergi, dan seharusnya kau busungkan dadamu karena menjadi pahlawan untuk mereka"
"SHIM MIN AH!!!"
Seul Yeong mengumpat dan menatap ke arah sahabatnya yang asal bicara.
"Yah! Jika yang ku lakukan itu dengan lemah lembut, tapi ini....??? Bahkan aku yang terlihat seolah menjadi biang keladinya pada keributan itu!"
"Aggghh.... Pasti dia melihatku dengan sangat buruk!" Lanjut Seul Yeong bergeming menyalahkan dirinya sendiri.
"Tsk! Sejak kapan kau baru menyadari hal itu?" Sela Ah Ra yang membuat Seul Yeong menatapnya.
"Kau ingat tadi pagi didalam kelas? Kau bahkan mempermalukan dirimu sendiri didepan semua siswa sekaligus juga pada Kim Ryeowook...Lalu untuk apa kau malu saat didalam kantin tadi?"
"Gggrrhhhh....." Seul Yeong sangat kesal dan kembali mengoyak rambutnya sendiri.
Bahkan Seul Yeong merasakan jika selama ini tak dapat bersikap normal setiap berada dihadapan seorang Kim Ryeowook. Dan ia juga sangat yakin jika pria itu pasti menganggapnya perempuan aneh.
***
BACK TO CANTEEN
Kim Ryeowook masih terlihat dikantin bersama teman seangkatannya yang juga menjadi organisasi kesiswaan, disana ia terlihat berbincang seraya tertawa kecil ditengah-tengah melahap makanannya.
"Yak! Bukankah perempuan tadi berada di satu kelas denganmu?" Tanya teman Ryeowook yang memang berbeda kelas darinya.
"Siapa? Seul Yeong?" Balas Ryeowook dengan lirih dan menatap makanannya datar.
"Eum...." teman Ryeowook itu mengangguk, "Bukankah dia putri dari kepala yayasan terbesar disekolah ini?"
"Lalu???" Lirih Ryeowook tetap menatap makanannya datar.
"Yaaa....! Kau bahkan memiliki kesempatan untuk menggodanya dan menjadi....."
"Tidak perlu!" Sergah Ryeowook yang tiba-tiba membangunkan tubuhnya berdiri.
"Bahkan jika dia putri dari presiden, aku tak akan peduli dengannya..." dengan sangat sinis Ryeowook segera berpaling dan meninggalkan teman keorganisasiannya jengkel.
Ryeowook dengan bergegas tiba-tiba melangkahkan kakinya menjauhi kantin, dan ia paling tak suka jika membicarakan gadis yang memang selalu mencari keributan itu.
"Bagaimana bisa aku menggoda Perempuan yang tak memiliki sopan santun seperti itu" Gumam Ryeowook ditengah-tengah jalan pada koridor sekolah menjauhi kantin.
***
Dikoridor lain, Juga terlihat Seul Yeong CS yang berbincang ceria ditengah perjalanan mereka untuk menuju toilet sekolah.
"Jinjja??? Jadi aku boleh menginap dirumahmu???" Lee Seul Yeong yang saat ini berada diantara kedua sahabatnya terdengar bahagia senang dengan ucapan salah satu sahabatnya yang mengijinkannya untuk menginap.
"Eumm... Tapi hanya satu hari ini saja... Karena Eomma dan appa besok sudah pulang dari liburannya" Tegas sahabat Seul yeong yang bernama Min Ah.
"Tsk menginap! apa kau pikir itu akan berhasil?" Tanya sahabat Seul Yeong yang lain, yaitu Ah Ra. Seolah perempuan itu memang tahu sikap dari keluarga Lee Seul Yeong selama ini.
"Aku harus berhasil!" Balas Seul Yeong mempoutkan bibirnya berfikir.
"Tapi.... Aku tak akan mendapat masalah kan? Jika kau menginap dirumahku.???"
"Wae??? Kau takut???" celetuk Seul Yeong memicingkan matanya ke arah Shim Min Ah.
"Memangnya kau pikir kau sedang menyembuyikan seorang Terorris???" Lanjut Seul Yeong yang di iringi gelak tawa dari ketiganya.
Hahahaha........
Dalam sekejap gelak tawa dari ketiganya itu menghilang ketika ketiga perempuan bersahabat itu melihat seorang Kim Ryeowook dan berjalan berpapasan dengan mereka. Laki-laki itu terlihat dingin dan sama sekali tak menghiraukan siapapun disekitarnya, termasuk tiga sahabat itu.
Langkah dari ketiga perempuan cantik itu terhenti sejenak dan kepala ketiganya juga terlihat memutar seolah mengikuti arah jalan dari Kim Ryeowook yang kini melewati tubuh mereka.
Seul Yeong, Min Ah dan Ah Ra menatap punggung Ryeowook yang memunggungi mereka dan menjahui mereka.
"Tsk! Bagaimana bisa kau menyukai Namja dingin seperti itu?!" Gumam Min Ah tetap menatap Ryeowook yang memunggunginya.
"Sudahlah! Ayo kita pergi dan segera kembali ke kelas!" Sergah Ah Ra seolah mencairkan suasana canggung.
Min Ah serta Ah Ra mulai berjalan melanjutkan langkahnya menuju toilet siswa, namun Lee Seul Yeon sepertinya tak menyadari jika kedua sahabatnya mulai meninggalkannya, melainkan perempuan itu tetap menatap tubuh Kim Ryeowook yang mulai menghilang di tikungan koridor sekolah.
"YAAAKKK! APA YANG KAU LIHAT SEUL YEONG AH~!" Sedetik kemudian Ah Ra terlihat menarik lengan Seul Yeong dan membawa sahabatnya itu melanjutkan jalannya menuju toilet siswa.
Meskipun tangannya mendapat tarikan dari sahabatnya, Tetapi tatapan Seul Yeong tetap tertuju pada jalanan koridor yang tengah kosong saat itu. Karena Kim Ryeowook memang sudah menghilang pada tikungan sebelumnya.
---Apakah kau tak pernah menganggapku ada, hingga kau sama sekali tak pernah menatap ke arahku???---
---"Atau mungkinkah aku terlalu buruk untuk disukai oleh seorang Laki-laki sepertimu???"
Seul Yeong berbicara dalam hatinya, dan kini ia terlihat tak bersemangat bersama kedua sahabatnya.
***
At Class XII B of Afternoon
Semua siswa telah terlihat berkumpul dan kembali pada kelasnya masing-masing, Seperti biasanya layaknya sekolah pada umumnya, Disaat tak ada guru yang datang mengisi pelajaran siang itu, kelas XII B terdengar ricuh dan penuh kegaduan.
Dan seperti biasanya juga, Tiga sahabat yang memang duduk saling berdekatan yakni Seol Yeong dan Min Ah yang duduk dalam satu meja, sedangkan Ah Ra duduk didepan meja yang digunakan Seol Yeong serta Min Ah.
Ketiganya terlihat mengobrol ria bersama. Namun kali ini obrolan mereka telah usai.
"Yahk! Bagaimana jika sepulang sekolah kita pergi makan? aku sungguh lapar!" Usul Ah Ra seraya membalikkan tubuhnya menatap kedua sahabatnya yang duduk dibelakangnya.
Seul Yeong dan Min Ah tak menjawab usulan Ah Ra saat itu, dan Kim Ah Ra hanya mendapat lirikan dari Min Ah, Seakan Min Ah menunjukkaan bahwa Lee Seul Yeong tak mendengarkan mereka melainkan menatap seorang Kim Ryeowook yang beradu serius dengan buku-bukunya.
"TSK!" Seul Yeong berdesis geram menatap Kim Ryeowook yang duduk pada kursi paling belakang.
"Sampai kapan kau terus bergulat dengan barang-barang itu?" Lanjut Seul Yeong bergeming tak mempedulikan kedua sahabatnya dan terus menatap pada Kim Ryeowook.
Min Ah serta Ah Ra saling bertatapan heran pada Seul Yeong yang memang tak menggubris mereka.
"SELAMAT SIANG ANAK-ANAK!"
"Siaaaaaang....." suara para siswa dengan serempak menjawab seorang guru yang datang ke kelas untuk mengajar pada siang itu. Kecuali Lee Seul Yeong yang memang sibuk dengan tatapannya pada Kim Ryeowook.
"Apakah kalian menunggu kedatangan bapak?" Tanya guru Cho Jin Hwa, Pria yang memang terkenal suka bercanda itu.
"Neeee....." Balas para siswa berbohong.
-"TSK! Menyebalkan! Kau pikir aku tak bosan menunggumu?"
Gemingan salah satu siswi yang tak lain adalah Lee Seul Yeong terdengar diantara semua siswa seakan menjawab gurauan dari sang guru yang berada dimuka kelas, padahal gemingan Lee Seul Yeong saat itu tertuju pada seorang siswa yang ia perhatikan sejak tadi.
Semua siswa kembali menatap serempak ke arah Seul Yeong yang tatapannya terus tertuju pada Kim Ryeowook. Dan seperti yang dilakukan semua siswa, Ryeowook juga menatap ke arah Seul Yeong yang menatap ke arahnya.
"Hah???? Dia menatap ke arahku???" Hati Seul Yeong tersentak tak percaya saat melihat Ryeowook yang tiba-tiba menatapnya.
Namun hanya beberapa detik, mata Seul Yeong memutar dan baru ia sadari jika bukan hanya Ryeowook yang memperhatikannya namun semua siswa dikelas itu ternyata memperhatikannya. Termasuk guru Cho Jin Hwa yang berdiri dimuka kelas.
"Kenapa??? Kau tak suka menunggu bapak???"
Seul Yeong memicingkan matanya tak mengerti. "Ne????(Yah????) Apa maksud Seosaengnim?" Serunya tak mengerti pertanyaan dari guru Cho.
"Cepat maju!" Tegas guru Cho yang tiba-tiba memerintahkan Seul Yeong untuk maju.
"Apa yang salah dengan saya seosaengnim?" Tanya Seul Yeong tetap tak mengerti.
"Sepertinya kau tak menyukai bapak disini, Benar kan???"
"TIDAK! SUNGGUH!" Sergah Seul Yeong mengangkat tanda V sign pada jarinya, seolah ia bersumpah pada guru Cho saat itu.
Tsk.... "Lihatlah! Apa kau pikir pantas melakukan itu pada gurumu???" Tanya guru Cho lagi seraya menunjuk kedua jari Sign V milik Seul Yeong.
Seul Yeong menyembunyikan tangannya cepat dan membangunkan tubuhnya berdiri serta terlihat membungkukkan badannya meminta maaf. "Maafkan saya Seosaengnim..." Sesalnya meminta maaf dan lalu mendudukkan diri kembali pada kursinya.
"Siapa yang menyuruhmu duduk!? Sekarang cepatlah maju!"
"AGHHH Seosaengnim...." Rengek Seul Yeong manja.
"Wae??? Kau ingin mengadukan saya pada orang tuamu???"
Kali ini Seul Yeong segera membangunkan tubuhnya cepat ketika mendengar seruan guru Cho yang menyangkut tentang keluarganya.
"TIDAK!!" Sergahnya cepat.
"Saya akan menerima hukuman untuk kesalahan saya!" Tungkas Seul Yeong seolah tak ingin membawa keluarganya didalam lingkungan sekolahnya. Karena Seul Yeong tak ingin jika semua orang menilainya hanya karena orang tuanya kaya dan menjadi yayasan tertinggi disekolah itu.
Seul Yeong dengan sigap menghampiri sang guru dan berdiri dimuka kelas. "Apa hukuman untuk saya seosaengnim???" Tanya Seul Yeong merasa tak gentar.
Guru Cho Jin Hwa tersenyum meledek Seul Yeong, "Siapa yang mau menghukummu???" Tanya Guru Cho tiba-tiba dan itu membuat semua siswa bertanya-tanya pada sikap guru Cho siang itu.
"La....lalu????" Tanya Seul Yeong menaikkan sisi alisnya tak mengerti.
Guru Cho terlihat membuka berkas didalam tasnya dan membuat semua siswa memperhatikan guru itu dengan seksama.
Tak lama, guru itu mengeluarkan sebuah kotak yang bergambarkan sosial media Instagram dan sudah ada beberapa kertas gelintir (Seperti arisan) didalam kotak itu.
"Ini!" Guru Cho menyodorkan kotak persegi itu pada Lee Seul Yeong.
"I....ini... Apa Seosaengnim???"
"Karena Saya tak suka semua siswa meninggalkan kursi mereka, jadi antarkan untuk semua siswa agar mengambil satu persatu kertas dari dalam kotak itu."
"Untuk apa ini Seosaengnim???"
Aiishhh.... Guru Cho mendengus jengkel pada Seul Yeong yang banyak bertanya. "TUNGGU APA LAGI! Cepat antarkan!!!"
"Ne!!!" Tegas Seul Yeong lalu menyuruh pada para siswa untuk mengambil segelintir kertas dari dalam kotak yang ia antarkan pada meja para siswa masing-masing.
"JANGAN DIBUKA TERLEBIH DAHULU, SEBELUM SAYA MEMBERI ABA-ABA!"
"NEEEEE....." semua siswa menjawab serempak dengan perintah guru mereka.
Lee Seol Yeong sangat terlihat cekatan dan memberikan giliran pada semua siswa, terutama pada Namja yang ia sukai sebelumnya.
Yah! Meskipun perempuan itu gugup saat memberikan kotak ke arah Kim Ryeowook, tetapi saat itu Lee Seul Yeong dengan cepat berpaling dan berpindah ke meja lainnya, Toh! Ryeowook juga tak ada niatan sedikitpun menatapnya.
Seul Yeong telah selesai membagikan kertas gelintir pada semua siswa tanpa tersisah, kecuali dirinya sendiri.
Dan didalam kotak itu memang sudah tersisah satu kertas bagian untul Seul Yeong sendiri.
"Sudah selesai???" Tanya Guru Cho pada Seul Yeong yang kembali ke muka kelas.
Seul Yeong hanya mengangguk menjawab guru Cho, dan menjajarkan tubuhnya pada guru Cho.
"Kau??? Juga sudah mendapatkannya?"
Seul Yeong mengambil segelintir kertas dari dalam kotak dan meletakkan kotak kosong itu diatas meja guru.
"Ini???" Serunya sembari menunjukkan segelintir kertas ditangannya pada guru Cho.
"Bagus!"
"Semua! Dengarkan penjelasan Saya!" Teriak guru Cho memberi aba-aba pada para siswanya dan Seul Yeong tetap terlihat berdiri disampingnya.
"Didalam kertas yang kalian bawa! Ada sebuah nama yang Saya ambil dari beberapa sosial media yang ada untuk saat ini, misalnya, Facebook, Twitter, Instagram, Skype, Weibo, Line Messanger dan yang lainnya. Dan dimana nanti ada beberapa dari kalian yang akan mendapatkan nama sosmed yang sama, kemungkinan ada tiga sampai empat orang yang akan memegang nama yang sama. dan bagi siapa saja yang mendapatkan nama sosial media yang sama itulah yang akan menjadi satu kelompok dalam pelajaran saya untuk beberapa hari kedepan."
Semua siswa tampak mengangguk dan seolah mengerti penjelasan dari guru Cho dimuka kelas.
Guru itu melihat Seul Yeong yang masih berdiri disampingnya, "Kau mengerti???" Tanyanya membuat Lee Seul Yeong menatapnya.
"Ne!" jawab Seul Yeong singkat.
"Tapi seosaengnim.... Jika boleh saya tahu, mengapa seosaengnim memberi nama kelompok dengan nama sosial media? bukankah ada nama pahlawan? binatang atau yang lainnya?" Tanya Seul Yeong penasaran.
"Kalian tak tahu???" Tatapan guru Cho pada semua siswa hanya mendapatkan rasa penasaran dari seluruh siswa yang ada didalam kelas.
"Itu hanya ide Seosaengnim saja" Celetukan guru Cho membuat semua siswanya menggerutu.
"Tenang tenang!" Umpat guru Cho menenangkan para siswanya.
"Karena sekedar untuk menghabiskan masa istirahat usai ujian sekolah, maka dari itu untuk beberapa hari ke depan, Kalian dan kelompok kalian nanti harus terlihat kompak dan tak ada kata individual! Karena pelajaran yang saya ajarkan adalah kekompakan, Oleh karena itu Seosaengnim akan mengajak kalian disuatu tempat untuk melakukan MT di luar sekolah (Suatu kamping yang juga sebagian dari pelajaran sekolah)!"
"DIMANA KITA AKAN PERGI SEOSAENGNIM!!!" beberapa siswa terdengar memekik bertanya pada guru yang berdiri didepan kelas.
"Itu urusan nanti! Karena beberapa hari ini kita akan tetap belajar dikelas saja!"
"Yaaaaah....."
"yah......."
Semua siswa tampak malas dengan ujung seruan dari wali kelas XII B itu.
"SUDAH! SUDAH! Apa kalian tak penasaran dengan nama dalam kertas yang kalian bawa!!!???"
"NEEEE!!!" balas semua siswa serempak.
"Seosaengnim hitung sampai tiga! Dan kalian langsung buka kertas yang kalian pegang, Dan secepat mungkin kalian harus mencari kelompok kalian masing-masing dan duduk berkelompok, MENGERTI!!!"
"NEEEE....." balas siswa serempak.
"satu.... Dua.... Tiga!!!"
Semuanya telah membuka kertas ditangan mereka.
"SKYPE???! DIMANA SKYPE!!!" Salah satu siswa terdengar bersemangat lalu mencari grup Skype lainnya, dan seperti itu untuk seterusnya.
Sedangkan Siswa pendiam dan juga terkenal pintar yang bernama Kim Ryeowook terlihat baru saja membuka kertas ditangannya.
"Instagram"
Ryeowook bicara dalam hati dan tak menunjukkan pada siswa lainnya, melainkan ia hanya diam dan melihat semua siswa yang berlalu-lalang mencari duduk atas kelompoknya.
Dan teman yang berada di satu meja dengannya, juga terlihat sudah berpindah tempat karena mendapatkan kelompok lain.
"INSTAGRAM!!!" Seorang siswi yang dikenal dengan nama Shim Min Ah yang juga salah satu sahabat dari Seul Yeong mengumpat dan membangunkan tubuhnya ketika sudah membuka kertas ditangannya.
Shim Min Ah menatap memutari seluruh kelas dan ia melihat salah satu sahabatnya yang bernama Kim Ah Ra sudah mendapat kelompok lain. Sedangkan Seul Yeong sepertinya belum membuka kertasnya karena senang melihat teman-temannya ricuh saat itu.
Ryeowook yang melihat Shim Min Ah mendapatkan kelompok 'Instagram' hanya terlihat menunduk serta menggeleng tak terima dengan kelompok yang didapatnya.
"APA TAK ADA YANG MENDAPATKAN INSTAGRAM????" Teriak Min Ah cemas dan Seul Yeong hanya melihat temannya heran, Karena tak mendapatkan kelompok.
"Seul Yeong! Kau tak buka kertasmu???"
"Ne!!" Sergah Seul Yeong memulai membuka kertasnya secara perlahan.
"SIAPA YANG MENDAPAT INSTAGRAM!?????" Pekik guru Cho sedikit kesal karena tak ada yang mengaku jika mendapatkan Instagram, melainkan semua siswa tetap ricuh.
"........" Tetap dengan mulut tertutup, Kim Ryeowook yang mendapatkan Instagram pun mengangkat tangannya berat.
"??????"
"??????" semuanya kini terdiam dan melihat ke arah Kim Ryeowook.
"Hah????" Min Ah membuka mulutnya terkejut, begitu juga dengan Seul Yeong, dan lagi, hal itu membuat Seul Yeong mengurungkan niatnya untuk membuka kertasnya karena terkejut dengan yang didapatkan sahabatnya saat itu.
"SAYA???? satu kelompok dengannya????" Seru Min Ah bertanya pada guru yang berdiri didepan kelas.
"Kenapa??? Kau tak mau??? KAU HARUS MAU!!!"
"TENTU SAYA MAU!!!" Sergah Min Ah sembari berlari dan duduk tepat disamping Kim Ryeowook yang memang sebelumnya telah kosong.
Seul Yeong tak berkutik dari depan kelas dan menatap Min Ah yang duduk disamping Kim Ryeowook saat itu.
Ryeowook terlihat tetap menunduk dan mendengus dalam hati, sedangkan Min Ah,? Yeoja lugu itu terlihat melambaikan tangannya ke arah Seul Yeong seolah meledek sahabatnya.
Seul Yeong hanya diam dan menampakkan wajah datarnya ke arah Min Ah.
"Duduk!"
Suara Guru Cho membuat Seul Yeong menatap ke sampingnya.
"Ne??? Saya belum membuka.......(Kertasnya RED)"
"Semua Sudah jelas! Duduklah...."
"Ne????" Seul Yeong tak mengerti dengan yang dikatakan gurunya padanya.
"Lihatlah! Semua kelompok sudah mendapatkan 3-4 orang kecuali Instagram!"
"!??????"
"???????"
Semuanya terkejut kembali, tak terkecuali dengan Kim Ryeowook.
Namja tampan itu terlihat tertawa mendengus tak percaya dengan apa yang didapatnya hari itu.
Bagaimana bisa dia mendapatkan kelompok dari perempuan-perempuan yang tak punya sopan santun menurutnya.? Ryeowook kembali menunduk dan mendengus dalam hatinya.
Seul Yeong mematung dimuka kelas menatap dua orang yang duduk berdampingan, matanya tak berkedip ketika ia akan menjadi kelompok Min Ah dan Ryeowook, Namja yang memang ia kejar-kejar selama ini.
"Kau tak percaya???? Lihatlah kertasmu dan cepatlah duduk!" Tegas Guru Cho meyakinkan.
Seul Yeong yang sedikit ragu, akhirnya membuka kertas miliknya, dan benar! Memang kertas ditangannya adalah nama sosmed Instagram.
Lee Seul Yeong mulai melangkah dan mengambil kursi untuk duduk melingkar diantara meja yang digunakan Kim Ryeowook serta Shim Min Ah.
Ryeowook terlihat menunduk menatap lututnya dibawah meja sembari tetap mendengus kecewa dalam hatinya.
***SKI

KAMU SEDANG MEMBACA
[FF] Follback, My Heart! (Ryeowook Fanfiction)
Roman pour AdolescentsFOLLBACK MY HEART! (PART 1) Genre : School life, Friendship, Family, Teen Life, Etc Length : Three Shoot Rated : PG-13 Staring Cast Lee Seul Yeong Kim Ryeowook Other Cast Lee Seul Yeong Friends Shim Min Ah Kim Ah Ra Teacher Cho Jin Hwa Lee Dong Woon...