Titik Terang

Bringht spot

*PROLOG*

Setiap jiwa yang baru membutuhkan bimbingan,arahan,contoh dan proses untuk menjadi terbaik

Saat ku membuka mata merasakan indah nya dunia atas apa yang telah diberikan oleh tuhan bersyukur hingga kini aku masih bernafas merasakan warna-warna hidup ini.
-

----------------------------------------------------------

"Nia!!, ayok bangun! . Mama udah nyiapin makanan untuk mu ikan kembung di bumbu kuning sama jus mangga kesukaan mu ! Ayok nanti terlambat nia!!". "iya maaaa 5 menit lagi" dengan nada malas aku mejawab gimana tidak. Kemaren aku abis jatuh dari sepeda . Tiba - tiba segelas air dingin membasahi muka ku "byurrr. hayo! Ayok bangun niaa! Kamu hari ini upacara! Tinggal 10 menit lagi bel masuk!" mampus ! Mampus ! Batinku
"Mama seragam aku mana!!?" dengan cepat aku kekamar mandi hanya cuci muka. "di depan dekat ruang tamu! Kamu gak mandi nia!? Mama bawain bekal untuk mu uda mama taruh di tas! " aku lari kedepan untuk ganti baju dengan tergesah gesah aku lari ke kamar mengambil tas dan ke garasi "mama!! Aku berakat ya ! " dengan cepat aku mengayuh sepeda ku hampir saja aku menabrak anak baru pindah dan jadi sekomplek ." woi ! Kalau jalan lihat lihat dong! Dasar anak baru !! "
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Suara dari kejauhan "nia! Upacara mau dimulai! Ayok kesini!" oh aku kenal suara itu guru kiler yang selalu lempar tempat pensil segede botol ke mukak ku "iya bu sri sabar ini lutut ku lecet".
"Ini pakek ini" bu sri serahkan slempang yang bertulisan petugas upacara
Suasana tiba tiba hening .. Guru-guru kiler manjaga di belakang . upcara berjalan lancar walau ada anak yang nangis tiba tiba karna berantem sama kelas 3 . setelah upacara semua masuk kekelas masing masing dan pelajaran dimulai
"Nia! Diam! Tugas nya sudah apa belum!?" guru paling nyebelin sangat nyebelin"buuk aw! " tempat pensil melayang ke arahku
"Nia! Elsa! Surya ! fian! Diam! Kalian kalau tetap bikin gaduh kerjakan tugas di depan!"
Tiba-tiba bel jam istirahat berbunyi .
"Nia nia beli lontong mie sama aku ya"
"Enggak deh aku uda bawa bekal dari rumah lebih enak dari lontong mie hehe kalau boleh bungkus satu aja buat aku tapi beliin yaaa ka"
"Enak aja aku mau ajak elsa deh"
Mereka teman yang selalu bersama saat pulang sekolah dan menjadi sahabat ku
"Eh eh aku ikut dong" suara dari belakang da ternyata itu ira anak yang selalu sirik dan perusak sepeda montor dan akhir nya aku naik sepeda ontel anak oaling nyebelin
Selesai bel istirahat pelajaran matematika dimulai
"Anak anak ibu pinjamkan rumus -rumus matematika selesai di pakai tolong di kembalikan ya"
"Iya bu sul!" serempak anak sekelas menjawab
"Buka halaman pertama ya itu rumus balok dan kubus di pahami ya anak anak minggu depan ujian nasional di mulai ibu harap nilai kalian semua baik dan masuk SMP yang kalian ingin kan."
"Aaamiiin" serempak anak anak menjawab
Ditengah pelajaran yang ramai ika dan ira sedang di belakang berbisik-bisik "sa tau gak aku mulai takut ika di ambil sama ira dia kan jahat sa sirik mulu sama kita "
"Gak boleh gitu nia kita positif aja inget tante nori"
"Hem iya deh aku positif. Tapi hatiku gak enak sa"
"Bu ijin ke kamar mandi ya bu" suara dari belakang dan ternyata ira sama ika
"Iya cepat ya nak mau pulang"
"iya bu tak lama kok" mata ika sambil melotot ke arah ku
"Sa ika kenapa ya?"tanyaku ke elsa
"Aku gak tau ni mata nya sakit mungkin"
Tiba tiba ika,ria datang lalu di susul dengan wali kelas ku bu sri"
Tingtongtingtong bel pulang sekolah berbunyi . Bu sri masuk lalu bu sul keluar
"Permisi anak anak yang ibu sebut tidak boleh pulang dulu Nia dan surya"
"Loh! Buuuu kenapaa ? aku mau tidur bu ngantuk"
"yang lain boleh pulang.surya dan nia sini sebentar. Apa benar kalian berpacaran dan pernah berciuman?"
"Saya tidak pernah pacaran atau berciuman bu sama nia "jawab surya dengan nada heran
"Jawab jujur!"
"Ya ampun bu gini deh aku sama surya itu teman bu mama ku bilang kalau pacaran itu dosa apalagi ciuman . Emang aku keliatan pacaran sama surya ya bu? Emang ibu tau dari mana"jawab ku dengan curiga
Surya menyenggol tangan ku dan berbisik "nia sopan dikit dong sama guru kalau bicacara"
"bukan begitu nia ibu dengar dari salah satu teman kamu kalau surya ciuman dengan mu ibu harap tidak ada lagi pemberitahuan seperti ini . Ibu percaya kepadamu nak. Dan siapa yang beri tau itu maaf ibu tidak bisa memberitahu"
"Kalau begitu saya dan surya ijin pulang. Permisi bu dan selamat siang"

○●●○●●○●●○●●○●●○●●○●●○●●○●●○●

Selesai di wawancari guru entah kenapa aku semakin heran dengan pertanyaan bu sri barusan siapa yang bikin gosip seperti itu? Buuk! "Aw! Sial amat sih hari ini! Ahhh!!" Aku terjatuh saat berjalan menuju parkiran. (Mana elsa sama ika mana ya ? Biasa nya dia nunggu aku di sini? Oh mungkin dia pulang duluan sedang ada urusan yayaya pulang sendiri tak apalah )\\ batin ku//

"Nia nia !!" Suara dari belakang perlahan mendekat dan semakin keras ternyata itu elsa dengan muka pucat.
"Aku kira kamu uda duluan pulang. Ada apa sa??" Tanyaku panik
"Golongan nya ira nunggu kamu! Di belakang sekolah . Ika sekarang ikut golongan nya ira!!"
"Tuh kan apa ku bilang?! Ayok kita kesana!"
Dari belakang seseorang memegang tangan ku dan itu atikah "nia berhenti! Aku gak yakin kamu bisa hadepin ira . Mending kita pulang , kamu belum tau kan? Apa yang terjadi?"
"Maka dari itu tik . aku ingin tau"
"Ayo cepetan! Niaa belok sini . atikah mau ikut ayo"
Tiba tiba dari belakang golongan ira triak "woi! Kalian bertiga! Kampungan! Haha" di depan ada ira sama ika yang nunggu aku dan aku di kepung oleh golongan nya ira . "ni! Aku gak nyangka ya lu bakal jadi penghianat ! Kamu tau kan kalau aku suka surya! Ngapain kalian pacaran!!?" dengan nada keras
"Bentar bentar aku gak tau ya kalian bicara apa yang jelas aku gak pacaran sama surya! dan satu lagi! Cara kalian lebih kampungan!. Yuk pulang buang buang waktu!"
"Hey hey! Tunggu dulu elsa sama atikah. Kalian tetep mau temenan sama nia? Jelas jelas nia penghianat sahabat nya sendiri! Haha!"
"Maaf ra, aku sama elsa tetep milih nia. Dan cara kalalian lebih kampungan dari orang bawahan"

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•