FOREVERMORE

1.9K 89 35
                                    

Lelaki itu membanting pintu apartemennya keras menimbulkan suara menggema di seluruh ruangan mengejar wanita yang berjalan cepat di depannya. Nafasnya memburu. Ini adalah pertengkaran yang paling parah yang pernah mereka alami.

"Seohyun!" Yonghwa berhasil menarik sikunya saat ia ingin membuka pintu kamar tidur mereka.

Seohyun menarik tangannya kembali, tak ingin dia menyentuhnya. Matanya menjelaskan bagaimana ia sangat marah dan kecewa padanya. Dia memasuki kamar, mengambil koper yang berada di samping lemari, menempatkannya di atas tempat tidur, membukanya dan mulai menempatkan semua pakaiannya yang berada di lemari ke dalam koper.

Yonghwa tercengang melihat apa yang ia lakukan. Dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya jika ia hanya berdiam diri melihat dia mengepakkan semua pakaiannya. Dia akan meninggalkannya. Dia mendekati Seohyun, memanggil namanya putus asa, menghalanginya dari apa yang ia lakukan, namun yang di panggil seperti orang tuli dan hanya mengabaikannya.

"Seohyun!!" Dia berteriak keras terakhir kalinya, melemparkan koper ke lantai membuat pakaian yang ia kemas keluar dari tempatnya.

"Apa yang kau lakukan!!" Seohyun membalas teriak marah padanya.

"Aku yang seharusnya tanya, apa yang kau lakukan!!"

"Kau membuat keputusan, kau tidak mendengarkan aku jadi buat apa aku disini!!" Dadanya naik turun, Kemarahannya sudah mencapai ubun-ubun, cairan bening sudah terbentuk dari sudut matanya.

Yonghwa melihat matanya yang sudah berkaca-kaca. Dia mendesah, lalu menarik napas dalam. Dia mendekatinya. Namun Seohyun mundur menjahuinya. Sakit menyerap di hati lelaki itu hanya dengan melihat dia menjauhinya.

"Seohyun, kita sudah membicarakannya berulang kali dan kau setuju untuk mempertimbangkannya kan?" Suaranya melunak dan mencoba mendekat ke arahnya lagi.

"Itu sebelum aku tahu kalau kau akan beradegan ranjang dengannya! Dan sekarang kau apa? Kau memintaku untuk setuju?" Tanyanya sinis. Air mata kini tumpah dari matanya.

Yonghwa memejamkan matanya. Mengendalikan emosinya. Dia sudah 36 tahun tapi emosinya seakan dia berusia belasan tahun. Dia mendesah, dia tahu pasti Seohyun akan bereaksi seperti ini. Tapi ini bukan maunya, dia hanya mengikuti apa keputusan perusahaannya putuskan. Dan ini adalah tawaran baik jika dia mengambil peran, karena film akan di tampilkan dalam festival international. Tapi perempuan di depannya lebih penting dari apapun untukknya. "Aku akan mencoba berbicara dengan perusahaan Seohyun, Jadi tolong jangan begini, Hmm?"

"kau bisa menjamin?" Tanya Seohyun sengit.

Yonghwa diam. Ya, dia akan berbicara pada pimpinan, tapi bukan berarti dia bisa menentang keputusan atasannya. Memang dia memiliki saham di perusahaan hiburan tersebut, tapi hanya 3% yang ia miliki. Dan itu tidak mempengaruhi apapun untuk memberikan hak suara apapun padanya.

"Seohyun-ah.." Yonghwa mencoba menggapainya lagi, Seohyun menghindar lagi.

"Kau tidak bisa" Dia menggeleng padanya, "Kau tidak bisa melakukan apapun seperti yang aku katakan, MV, drama, movie, bahkan kau memiliki reality show khusus dengan dia yang mewajibkanmu untuk bermesraan dengannya" Seohyun memukul dadanya pelan, menunjukkan sakit yang ia rasakan "Kau tahu? Kau tahu berapa banyak aku menahan rasa sakit saat penggemar mu mengatakan kalian pasangan yang serasi, menganggap kalian pasangan nyata, yang saat itu seluruh dunia tahu bahwa aku TUNANGAN mu oppa!! Kau bahkan tidak bisa menjawab saat reporter menanyakan apakah kau memiliki perasaan untuknya!!" Dia berteriak sampai paru-parunya sakit, membiarkan air mata mengalir di pipi mulusnya. Bahunya gemetar, dan dadanya sesak menahan tangisan.

"Kau tidak harus mendengar mereka Seohyun.." Kata Yonghwa lirih, Dia bisa melihat kesakitan di matanya dan itu juga menyakitinya. Matanya yang selalu ia lihat dengan keceriaan, kini menjadi kesedihan menyakitkan dan dingin.

WHEN THE RAINBOW FADEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang