Alone2

47 4 0
                                    

Happy Reading (∩_∩)

***

Aku tak berani menoleh kearah lorong gelap tersebut.Sangatlah menakutkan.'Azhura,kau harus berani!'.Batinku ters berucap guna menyemangatiku yang paranoid.Namun itu semua tak membuahkan hasil.Aku tetap tak mau menengok.

Namun jika aku terus diam disini aku pasti akan lebih takut.

Sebaiknya aku pergi mencari Bibi.

Akhirnya aku lari terbirit-birit menuju ruang tamu yang ternyata bersebrangan dengan pintu yang kuyakini adalah Dapur.

Kulihat ruang tamu kosong.

Hanya Tv yang menyala namun sepertinya salurannya sudah habis.Tv itu hanya menampilkan warna Hitam dan putih yang berupa semut kecil.

Bunyinya sangatlah nyaring,jadi aku memutuskan untuk mematikannya.

Setelah itu aku berjalan menuju sofa besar berwarna krem yang berada diseberangku yang sedang berdiri.

Aku merebahkan diriku di sofa empuk ini.Oh sungguh nyaman.

Tiba-tiba kudengar seperti suara pintu yang dibuka perlahan.Menimbulkan suara deritan kayu yang nyaring.

Aku bangkit dari sofaku lalu berjalan menuju sumber suara.Ketika kulihat ternyata Paman Nory.

Sepertinya ruangan itu adalah garasi.Besar sekali rumah ini.

Ketika Paman Nory menutup pintunya kembali.Akupun memberanika.Diriku untuk bertanya.

"Paman,apakah paman tau dimana bibi Geby?."Tanyaku padanya.

"Uh,hampir saja aku lupa.Bibi sedang tak ada dirumah.Ia sedang berada di gereja."

Jawaban Paman Nory membuatku terhenyak.Ja-jadi bibi tak ada dirumah?.

La-lalu,si-siapa yang memanggilku?

***

Vomment Please ⊙▽⊙...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang