School of love

3 0 0
                                    

Mobil mobil mewah berhenti di depan gerbang besar dengan ukiran burung elang di tengahnya. Di atas gerbang tersebut terdapat tulisan HIGH SCHOOL OF STAR. Sekolah yang hanya diisi dengan siswa siswi dari penguasa kaya, pejabat, ataupun petinggi negara. Sekolah elite yang menjadi incaran setiap murid murid. Sekolah yang menghasilkan banyak pengusaha kaya dan petinggi negara.

Cassie, salah satu dari anak pengusaha kaya memilih sekolah itu. Ayahnya yang baru saja kembali dari Jerman untuk membuka cabang baru disana. Cassie seorang gadis cantik, kurus, The most wanted girl di sekolahnya dulu. Tapi sayang sifatnya terlalu dingin untuk seorang perempuan.

Cassie turun dari mobil hitam nya saat Andrew, supirnya, supirnya membukakan pintu. Cassie baru sehari bersekolah di HSS, tapi dia sudah memiliki beberapa teman wanita maupun pria. Walaupun kebanyakan pria mendekatinya hanya karena dirinya cantik. Lussy adalah salah satu teman yang sudah cukup dekat dengan cassie. Lussy juga tipe orang yang tulus dalam berteman

"Case" panggil Lussy di ujung koridor dengan suara yang nyaring
"Kenapa?" Tanya cassie saat sudah berada di depan Lussy
"Aku ingin mengundang mu ke acara ulang tahun perusahaan ayahku nanti malam" jawab Lussy sambil menggandeng tangan cassie "aku akan mengenalkan mu dengan ayahku dan ibuku. Kolega bisnis ayahku juga akan bawa anak mereka, kau bisa bertemu cowok tampan disana"
Cassie hanya mendengus malas menanggapi ocehan Lussy "aku tidak akan datang kesana jika itu tujuan mu Lus"
Lussy hanya memutar bola matanya bosan "oh Come on case, kita harus menikmati masa remaja kita. Aku juga akan mengundang teman teman disini. Kau bisa manfaatkan kesempatan itu untuk berkenalan. Kau juga boleh mengajak orang tuamu"
"Akan aku pikirkan" jawab cassie asal
.
.
.
Jam pelajaran berlangsung seperti biasanya. Guru fisika yang memakai kacamata bulat dan tebal hanya diacuhkan oleh semua murid kelas XII- B. Termasuk cassie yang hanya memandang keluar jendela menatap langit biru yang bersih. Mr. Martin memandang keseluruhan penjuru kelas dengan kacamata yang sedikit melorot dihidungnya "jadi tugasnya kalian kumpulkan Minggu depan. Jika tidak kalian akan mendapat hukuman yang berbeda"

Cassie dan Lussy berjalan keluar kelas setelah bel istirahat berbunyi. Seperti biasanya kafetaria akan selalu ramai saat istirahat, dan karena itu cassie lebih suka membawa makanannya dan makan di atas sekolah yang sepi.
"Tugas lagi, aku tidak mengerti dengan Mr. Martin, apa dia tidak lelah dengan tugas yang diberikannya" gumam Lussy selama perjalanan menuju kafetaria
"Kau saja yang malas mengerjakan tugas" jawab cassie asal membuat Lussy menggembungkan pipinya lucu
"Ya berbeda denganmu miss prefect" jawab Lussy kembali menyindir "kau carikan meja biar aku yang pesan makanan, kau ingin apa?"
"Aku orange juice saja" jawab cassie
"Ya sudah, kau tunggu aku" jawab Lussy lalu menghilang di keramaian orang

Cassie mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kafetaria. Baru kali ini dia makan di kafetaria, sejak kemarin dia bersekolah dia memakan makanannya di atap. Cassie juga tidak terlalu suka keramaian, membuat palanya pusing.

Cassie memilih meja di dekat jendela. Kesukaan cassie memandang langit, apa lagi kali ini langit sangat cerah tanpa awan. Biasanya selama seminggu penuh akan hujan terus menerus. Padahal cassie tidak terlalu menyukai hujan, tapi karena ayahnya telah kembali maka dia akan menempati rumah lamanya di London.

"Case, ini pesanannya" ucap Lussy uang menaruh nampan di meja dan menaruh minuman cassie di depan cassie
"Thanks" ucap cassie singkat
"Kau tau, aku sedang dekat dengan Josh akhir akhir ini" ucap Lussy mulai bercerita "sejak dulu aku memang sudah menyukainya, hanya saja terlalu sulit mendekatinya. Kau tau bahwa dia seorang model, aku yakin dia memiliki banyak Fans"
"Aku tidak tau, bahkan aku tidak mengenalnya. Ingat aku anak baru" jawab cassie
"Karena itu aku menceritakannya Padamu, kau itu terlalu dingin. Banyak memang yang ingin berteman denganmu, mungkin juga kau akan dinobatkan menjadi The most wante girl di majalah sekolah" jawab cassie acuh sambil mengaduk minumannya "aku hanya membantumu membaur"
"Terserah kau saja, aku tidak terlalu peduli dengan itu" jawab cassie lagi acuh
.
.
.
Bel pulang sekolah berbunyi nyaring seakan menarik kembali kesadaran semua murid di kelas XII-B dari kebosanan. Semua anak berhamburan keluar kelas sambil berbicara tentang kegiatan siang ini. Biasanya murid perempuan akan pergi berbelanja sedangkan yang laki-laki akan pergi ke tempat tongkrongan nya.

Cassie berjalan sendirian di koridor karena Lussy bilang dia akan pergi dengan Josh. Memiliki teman yang sedang jatuh cinta memang begitu.

Cassie berjalan sambil memainkan ponselnya, tidak memerhatikan jalan di depannya karena memang koridor sudah sepi. Hanya ada beberapa anak yang berlalu lalang untuk kegiatan ekskul.

Bruuk... Cassie terjatuh dengan tidak elite nya. Mendongak dan menatap tajam seorang pria berambut hitam dengan mata berwarna coklat. Pria yang tampan dan memiliki garis wajah yang tegas "apa yang kau lakukan, kau tidak punya mata?!"
"Siapa yang bermain ponsel saat berjalan" ucap pria itu datar sambil memandang cassie datar "apa itu aku?"
Cassie bangkit dari jatuhnya dan memandang pria di depannya tajam, kesal "setidaknya kau bisa menyingkir ke kiri"
Pria itu memandang cassie datar dan malas "tapi aku bebas berjalan di manapun aku mau" ucap pria itu dan berlalu pergi
Cassie hanya mengumpat kesal sambil menuju parkiran dimana supirnya sudah menunggu.

Dream futureWhere stories live. Discover now