Chapter 2

697 79 0
                                    

Aku berjalan memasuki rumahku dengan sakit yang kurasakan. Ternyata susah membohongi perasaan sendiri. Aku benar-benar mencoba merasa baik-baik saja. Tapi kenyataanya tidak bisa.

Membuka pintu rumah aku melihat Harry yang tengah menonton TV. Dia beralih melihat ke arahku dengan tatapan -mengapa mukamu begitu- aku tetap berjalan tanpa memperdulikan dia.

"Clay! Kau Kenapa?" Ucap Harry berteriak.

"Aku sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun. Jangan ganggu aku." Ucapku kepada Harry lalu melanjutkan jalan ke kamar.

Aku merebahkan diriku dikasur. Hari ini terasa melelahkan padahal aku tidak melakukan apapun selain berdebat dengan Niall. Aku sudah mulai merindukannya. Aku mengambil handphone-ku dan membuka galeri. Melihat foto-fotoku bersama Niall. Aku tersenyum kecut.

--------

"Happy anniversary, sayang!" Ucap Niall memeluk Clay dari belakang.

"Kau membuatku kaget, Niall." Ucap Clay. Niall hanya tertawa.

"Kau sudah menunggu lama? Maafkan aku yang terlambat ini."

"Tidak. Aku juga baru sampai."

"Aku membelikan ini untukmu." Niall memberikan bunga mawar yang ada ditangannya.

"Terimakasih, Horan! Kau sangat romantis."

"Aku akan selalu mencoba membuatmu selalu senang dan nyaman saat berada disampingku." Ucap Niall yang membuat Clay sangat bahagia.

Clay memeluk lelaki dihadapannya dengan erat. Clay benar-benar sangat beruntung memiliki Niall. Niall membalas pelukan dari Clay.

"Aku mencintaimu Clay!" Teriak Niall.

"Aku juga mencintaimu."

--------

Author P.O.V

"Niall." Teriak seorang perempuan. Niall menoleh kebelakang dan menemukan Elle sedang berjalan menujunya.

"Ada apa, El?"

"Aku tadi melihatmu bertengkar dengan Clay. Kalian putus?" Ucap Elle senang. Ya, bagaimana dia tidak senang? Dia sudah menyukai Niall sejak lama. Tapi Clay lah yang beruntung memiliki Niall.

"Sudah ku bilang Clay itu tidak pantas untukmu, Niall. Dia itu tidak tahu diri. Seharusnya dia bersyukur telah memilikimu."

"Bisa kah kau diam, Elle? Jangan membuatku kasar kepada perempuan." Ucap Niall lalu berlalu pergi dari hadapan Elle.

Elle mendengus. "Niall tunggu aku." Elle mengejar Niall. Tapi, Niall sudah terlebih dahulu melajukan mobilnya.

Niall mengendarai mobil nya tak tentu arah. Pikirannya kacau. Dia tak habis pikir kenapa Clay dengan gampangnya memutusinya dan mengatakan tak mencintainya. Sungguh tak masuk akal.

-------

Clay P.O.V

"Clay! Temanin aku makan diluar." Ucap harry sambil mengetuk pintu kamarku.

Harry benar-benar mengganggu. Apakah dia tidak tahu bahwa aku sedang tidak ingin diganggu?

Aku membuka pintu kamarku. "Harry, aku tidak ingin pergi kemana-mana. Kau makan saja sendiri."

"Kau tega membiarkan kakakmu yang tampan ini makan sendirian?" Tanya Harry. Ya, dia memang tampan. Tapi, dia sangat kepedean. Semoga kalian tidak ilfeel padanya.

"Makanya kau cari pacar. Biar tidak merepotkanku." Ucapku bercanda.

"Ya ya aku tau kau sudah punya Niall." Ucapan Harry membuat sakit dihatiku kembali menyeruak.

"Okay. Aku akan ganti baju. Kau tunggu saja di bawah." Aku menutup pintu kamarku. Aku tidak ingin melanjutkan obrolan ini. Bisa-bisa niatku melupakan Niall gagal karena Harry.

------

"Kau mau makan apa?" Tanya Harry sambil melihat menu makanan.

"Spaghetti."

"Baik lah. 2 spaghetti dan 2 juice strawberry." Ujar Harry kepada pelayan.

Tiba-tiba kepalaku sakit. Aku memegang kepalaku mencoba menahan rasa sakit ini. Ini sakit sekali.

"Kau kenapa, Clay? Kepala mu sakit lagi?" Ucap Harry cemas. Aku tidak suka membuat Harry cemas. Betapa menyusahkannya aku.

"Aku tidak apa-apa Harry. Kepalaku hanya sedikit sakit." Dustaku. Ini bukan hanya sedikit sakit. Tapi sakit sekali.

"Lebih baik kita pulang agar kau bisa beristirahat." Ucap Harry lalu bangun dari duduknya.

"Tidak perlu. Kau harus kembali duduk dan menunggu makanan kita, okay?"

Tiba-tiba semuanya gelap.....

-------

Author P.O.V

Harry berlari kedalam rumah sakit sambil membopong tubuh Clay. Dia berteriak memanggil semua perawat agar segera menolong Clay. Wajahnya terlihat sangat cemas. Clay satu-satunya adik yang dia miliki. Harry sangat menyayangi Clay lebih dari dirinya sendiri.

"Maaf, anda tidak boleh ikut masuk."

Harry menunggu didepan pintu dengan cemas. Dia benar-benar khawatir dengan keadaan Clay. Kakinya melemas.

"Harry? Sedang apa kau disini?" Tanya seseorang. Harry menoleh ke arah suara tersebut.

"Avena? Clay kambuh lagi." Ucap Harry lemah.

"Clay kambuh? Get well soon Clay." Ucap Avena sambil melirik kedalam ruangan Clay.

Kemudian Avena memeluk Harry berharap lelaki yang dicintainya ini lebih tenang.

"Kau harus yakin Clay tidak akan kenapa-napa." Ujar Avena.

"Ya, aku selalu yakin Clay tidak akan kenapa-napa. Aku hanya tidak ingin dia terus-terusan merasakan sakit."

"Aku akan menemanimu disini. Agar kau bisa lebih tenang."

"Terimakasih, Avena."

"Sama-sama, Harry."

--------

Hai hai gimana sama chapter 1 nya? Hehehe. Semoga suka ya. Jangan lupa baca ini juga.

Leave your vomment :))

Another World (n.h) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang