4

121 7 2
                                    

Author Pov

Hari ini mungkin hari paling buruk yang Abyan rasakan. Ini semua gara- gara papanya, benar Abyan benci papanya. Sambil menancap gasnya semakin kencang hingga melebihi 180 km/jam. Ia terus memikirkan bagaimana dengan Shafira dan Mamanya.

Di sisi lain Abyan ingin sekali pindah dari Indonesia meninggalkan Papanya, tapi di sisi lain dia gak mau ninggalin Fira. Pikirannya melayang entah kemana.
Tiba- tiba ia sulit mengendalikan mobil lamborghini miliknya, berakibat mobilnya menghantam bagian belakang truk.

Shafira Pov

'Ya Allah kenapa perasaan aku gak enak yaa' kataku dalam hati. Dan tak henti hentinya mondar mandir mengingat mama dan papa pagi tadi pergi ke Singapura, mencoba menelpon orang tuaku, dan nihil mereka gak mengangkat telponnya.

Baiklah aku mencoba menelpon Abyan untuk membantuku mencari tau informasi dari papa dan mama.

"Ayo by angkat telponnya" gumamku sendiri

"Ya Allah kenapa mereka susah banget di hubungin" kataku semakin gelisah.

Sesaat aku mencoba berfikir jernih. Jujur saat ini aku sangat khawatir dengan orang kesayanganku.

Drrrttt Drrrrttt

Tiba-tiba handphone yang kugenggam berdering, kulihat namanya Nayla. Hah? Tumben dia telpon.

"Ya? Ada apa Nay?"

"Fir hari ini aku ke rumah kamu yaaa"

"Bolehh bagettt, jam berapa ke sininya?"

"10 menit lagi aku nyampe"

"Okey"

Tut.. tut...

Sebelum Nayla datang aku harus nyiapin makanan buat dia, karena buat pertama kalinya dia ke rumahku.

Ting.. Tong

"Cepet banget dia datengnya" kataku.
Kubuka pintu warna putih berukuran 2 meter.

"Fir aku mau ngomong sesuatu sama kamu" katanya tergesa gesa.

"Ada apa Nay tumben kamu ke rumah, btw mau ngomongin apa?" Kataku mempersilahkannya duduk di ruang tamu

"Fira jujur aku gak mau kamu deket lagi sama Abyan" geramnya

"Ada apa sama Abyan?"

"Please Fir jauhin dia"nadanya semakin marah

"Iya emang ada apa sama Abyan"

"Abyan tuh nge duain kamu Fir"

"Hah? Abyan?"

"Iya Fir gak percaya nih liat"katanya sambil memperlihatkan foto Abyan sama seorang cewe di depan mobilnya.

"Gak mungkin ini pasti bukan dia"

"Please Fir percaya sama aku"

"Oke makasih infonya yaa" kataku sambil menahan air mataku

"Ya udah kalo gitu aku balik yaa takut di cariin bunda" katanya sambil berjalan menuju pintu.

"Ati -ati di jalan yaaa...." sahutku.

Bruk!

Aku jatuhkan tubuhku di ranjang. Jujur aku gak percaya Abyan ngelakuin itu semua. Butiran air mata gak bisa ku bendung lagi. Aku nangis sejadi-jadinya karena kecewa terhadap Abyan.

"Kenapa sih dia tega banget, sampe segitunya ngeduain aku. Tapi aku gak percaya kalo byan kayak gitu" gumamku sendiri.

Aku gak tau alasan dia ngeduain aku. Kecewa? Pasti, Sakit? Banget. Akhirnya aku bangkit dari tangisku untuk menelpon Abyan.

I'll Be Here Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang